Hipertensi merupakan penyakit nomor 1 yang paling banyak dialami oleh para lansia dengan prevalensi 35,6% pada usia 45-54 tahun, 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6%pada usia 65-74 tahundan 63,8%pada usia 75 tahun ke atas . Hipertensi merupakan penyakit kedua tertinggi di Kota Palembang. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi seperti karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, riwayat medis keluarga dan pendidikan), status gizi dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien, status gizi dan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lansia.Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling insidental dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden yang merupakan pasien lansia?46 tahun yang berobat di Puskesmas Sako Palembang. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square dan Regresi Logistik Biner. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p=0,006 dan 0,000 POR=7,25 dan 31,88), jenis kelamin (p=0,027 POR=2,87), riwayat keluarga (p=0,000 POR=11,3), pendidikan (p=0,000 dan 0,001 POR=24,37 dan 9,37), status gizi (p=0,000 POR= 11,43), aktivitas fisik(p=0,019 dan 0,002 POR=4,01 dan 6,07) dan hipertensi. Setelah diuji dengan regresi logistik biner didapatkan hasil bahwa riwayat medis keluarga, pendidikan dan status gizi merupakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinya hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikanantara usia, jenis kelamin, riwayat medis keluarga, pendidikan, status gizi, aktivitas fisikdengan hipertensi. Faktor yang paling mempengaruhi hipertensi pada lansia adalah riwayat keluarga, pendidikan dan status gizi.