Jurnal Ilmiah Realtech
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

62
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Katolik De La Salle Manado

2621-590x, 1907-0837

2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 79-82
Author(s):  
Richard W. V. Uguy ◽  
Michelle A. M. Karundeng
Keyword(s):  

Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang meliputi pembangunan, pemeliharaan, perawatan, pembongkaran dan pembangunan kembali baik keseluruhan atau sebagian pekerjaandalam bidang pekerjaan gedung maupun pekerjaan jalan dan jembatan. Di Indonesia bidang konstruksi menjadi salah satu pekerjaan yang perkembangannya sangat besar sehingga membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Setiap proyek konstruksi memiliki kompleksitas tinggi dan membutuhkan kerja sama dari pihak terkait agar proyek tersebutberhasil. Biasanya, setiap proyek memiliki rencana dan jadwal pelaksanaan, kapan proyek harus dimulai dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Untuk mencapai tujuan proyek harus diperhatikan tiga aspek yaitu biaya, kualitas dan waktu. Ketiga aspek ini harus diperhatikan saat membuat rencana proyek konstruksi, dan perkiraan yang dibuat saat membuat rencana konstruksi harus dijadikan acuan. Seiring berjalannya waktu, terjadi ketidaksesuaian antara rencana yang direncanakan dengan pelaksanaan di lapangan, sehingga dampak yang terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang disertai dengan peningkatan biaya pelaksanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan pekerjaan pengecoran, serta menentukan solusi yang sesuai bagi masalah keterlambatan tersebut. Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan menuangkan beton segar ke dalam cetakan elemen struktur yang telah dipasang tulangan baja. Sebelum pekerjaan pengecoran, inspeksi pekerjaan harus dilakukan untuk memastikan bahwa bekisting dan tulangan telah dipasang sesuai rencana.Penelitian ini dilaksanakan di proyek pembangunan RSUD Kota Manado. Berdasarkan hasil penelitian, penyebab keterlambatan pekerjaan pengecoran adalah kurangnya tenaga kerja, faktor cuaca (hujan), kerusakan alat, kurangnya material, truk readymix yang terlambat datang, dan kesalahan pada saat proses pengerjaan. Solusi yang direkomendasikan adalah perencanaan manajemen resiko yang baik, pemilihan supplier pengecoran harus mempertimbangkan track record supplier, serta pengawasan pekerjaan para pekerja.  


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 67-72
Author(s):  
Immanuela P. Saputro

Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah tatanan kehidupan manusia dalam segala hal salah satunya adalah cara beribadah khususnya bagi umat yang beragama Kristen. Jikaselama ini ibadah biasanya dilakukan dalam gereja, maka untuk mendukung pemerintah dalam upaya memutus penyebaran Covid-19 dengan melakukan social distancing, ketua umumPersekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta para pemimpin agama mengembangkan peribadahan dalam bentuk lain menggunakan bantuan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kesiapan gereja-gereja Kristen Protestan yang berada dibawah naungan PGI menanggapi himbauan ketua umum untuk melakukan ibadah daring. Untuk melakukan analisis kesiapan gereja-geraja, data dikumpulkan menggunakan metode observasi langsung maupun tidak langsung melalui channel Youtube resmi gereja-gereja protestan yang berada di wilayah Manado, Bali, dan Pulau Jawa. Metode penarikan kesimpulan digunakan inferensi Tsukamoto karena luaran dari inferensi hanya ada dua yaitu siap dan kurang siap. Inferensi Tsukamoto diimplementasikan pada aplikasi yang dibangun menggunakan Bahasa Pemrograman MATLAB 2016b. Hasil analisis diperoleh gereja-gereja protestan di Manado 14,6% yang siap melakukan ibadah daring, Bali sebesar 43,4%, dan Pulau Jawa sebesar 67,5%. Angka tersebut diperoleh berdasarkan channel Youtube resmi gereja, variasi ibadah yang dilaksanakan secara daring, dan video yang diunggah ataupun siaran ibadah melalui live streaming selama periode 22 Maret 2020-25 Oktober 2020.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 73-78
Author(s):  
Dejan Kalengkongan ◽  
Rila Mandala ◽  
Ivana Masala

Gangguan sistem muskuloskeletal adalah gangguan yang terjadi pada sistem tubuh sehingga mengakibatkan rasa sakit pada struktur tubuh tertentu. Minimnya pengetahuan tentang gangguan sistem muskuloskeletal adalah salah satu faktor yang menyebabkan gangguan sistem muskuloskeletal terlebih khusus osteoporosis dan osteoarthritis. Dengan menggunakanmetode penalaran certainty factor untuk menghitung nilai kepercayaan dari hasil diagnosis sistem, diharapkan bisa mendapatkan hasil yang baik. Selanjutnya, untuk pengembangansistem pakar ini juga menggunakan Expert System Development Life Cycle (ESDLC) dan kakas pemodelan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosesnya secaraterperinci, serta didukung oleh bahasa pemrograman yang java. Pengujian yang dilakukan, memberikan hasil bahwa sistem dapat menyediakan diagnosis nama penyakit, persentase dan solusi dari penyakit. Dari contoh 10 kasus menggunakan data acak, sistem memiliki tingkat akurasi 70%.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 54-59
Author(s):  
Agnessya Mapalie ◽  
Immanuela P. Saputro ◽  
Junaidy B. Sanger
Keyword(s):  

Tanaman jagung adalah tanaman pangan terbesar kedua di Sulawesi Utara. Namun, pada tahun 2015, mengalami penurunan hasil produksi. Penyebab utamanya adalah musimkemarau. Selain musin kemarau, ada faktor lain yang mempengaruhi penurunan produksi tersebut. Banyak petani yang mulai ikut menanam jagung tetapi kurang pemilihan bibit jagunguntuk ditanam. Dalam memilih bibit petani hanya melakukan perkiraan tanpa memperhatikan bibit apa yang ideal untuk kondisi dari lahan penanaman jagung mereka. Pemilihan bibitmerupakan langkah awal untuk membudidayakan tanaman jagung dimana setiap bibit memiliki karakteristik yang berbeda. Daerah Manado, Minahasa Utara, dan Tomohon adalah daerah di Sulawesi Utara sebagai penghasil jagung terbesar. Tiga daerah tersebut masing-masing memiliki kondisi lahan yang berbeda-beda, sehingga penggunaan verietas bibitjagung yang idealpun berbeda untuk ditanam. Berdasarkan masalah yang ada maka salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tesebut adalah dengan membuat suatu sistem untuk dapat membantu menentukan bibit jagung yang ideal. Sistem akan dibuat menggunakan Fuzzy Logic Mamdani. Metode ini dipilih karena dalam menentukan bibit yang ideal merupakan suatu hal yang bersifat relatif, hal tersebut cocok dengan karakteristik dari Fuzzy Logic Mamdani. Sistem dibuat dengan Bahasa pemrograman Matlab R2015a. Hasil akhir dari pembuatan sistem ini yaitu sistem dapat menerapakan Fuzzy Logic Mamdani untuk penentuan bibit jagung ideal yang sesuai dengan kondisi lahan penanaman jagung. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan tingkat akurasi untuk keseluruhan sistem adalah 83,3%.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 60-66
Author(s):  
Daniel Nusalawo ◽  
Angelia M. Adrian ◽  
Junaidy B. Sanger

Informasi lokasi tambal ban merupakan informasi yang sangat penting bagi pengendara kendaraan bermotor. Bagi pengendara yang kurang mengetahui daerah sekitar ketika mengalami kebocoran ban, maka tentunya akan menyulitkan untuk mencari tempat tambal ban terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan algoritma pencarian ruteterpendek (Algoritma Dijsktra) pada kasus tambal ban di Kota Manado melalui sebuah aplikasi sehingga dapat membantu para pengendara menemukan rute terpendek menuju lokasi tambal ban.  


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 40-48
Author(s):  
Trycia A. C. Najoan ◽  
Alexander Patras ◽  
Julie C. Rante
Keyword(s):  

Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat desain dan mensimulasikan antena mikrostrip yang bisa digunakan pada jaringan WLAN yaitu 2.4 GHz menggunakan simulasi CSTMicrowave Studio 2017, menghasilkan paremeter-parameter sesuai spesifikasi yang ditentukan dan menganalisis hasil nilai tersebut. Metode yang digunakan yaitu desain dan analisis hasil Desain yang digunakan di one side PCB, bentuk segitiga dan dengan ground di sisi kiri dan kanan patch dan terdapat celah(gap). Ukuran sisi segitiga(a) = 41 mm, lebar feeder(Wfeeder) = 12.4 mm, panjang feeder(Lfeeder) = 31 mm, ground(Gnd)= 20 mm x 25 mm, lebar substrat(Wsubs)= 60 mm, panjang substrat(Lsubs) = 55.8 mm, tinggi(h)= 1.6 mm dan gap gnd ke patch = 3.8 mm diperoleh hasil VSWR= 1.3, return loss= -19.58dB, bandwidth= 1478 MHz, gain= 3.55 dBi, dan impedansi 82 ohm. Penelitian ini akan lebih lengkap dengan adanya perancangan antena mikrostrip secara nyata agar supaya hasil dari simulasi yang dilaksanakan dapat dibandingkan langsung dengan antena yang nyata.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Victori Polly ◽  
Steven Pandelaki ◽  
Kristian Dame

Pada penelitian ini akan dibangun alat pendeteksi suhu tubuh contatctless dengan menggunakan MLX90614 berbasis mikrokontroler dengan fitur suara. Tujuannya penelitianini adalah untuk membantu mengurangi kontak fisik saat melakukan pengecekan suhu tubuh, terlebih di masa pandemi Covid-19. Alat ini menggunakan sensor suhu MLX90614 yangberbasis mikrokontroler dan ditambahkan fitur suara untuk setiap pemakaiannya. Hasilnya pembacaan suhunya juga akan ditampilkan pada LCD (liquid crystal display) berupa nilaitemperatur. Alat ini dibandingkan dengan alat pabrikan dan mendapatkan hasil yang lebih baik terutama pada saat perubahan jarak pengecekan suhu. Kemudian diuji respon delay suara untuk mengetahui kelayakan responsif suara dan dapat disimpulkan alat ini layak menggunakan fitur suara untuk bisa lebih interaktif. Hasil yang didapat dari penelitian ini membuktikan alat pendeteksi suhu yang dibangun dapat digunakan dan bisa membantu pengecekan tubuh tanpa menyentuh tubuh di masa pandemi Covid-19.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 19-24
Author(s):  
Pether V B Romony ◽  
Lanny Sitanayah ◽  
Junaidy B Sanger

Asap rokok adalah salah satu asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia dari sisi biologis maupun sisi kimiawi. Pada penelitian ini, penulis mengimplementasikansebuah sistem deteksi asap rokok berbasis The Internet of Things menggunakan sensor MQ135, Arduino board dan NodeMCU. Kemudian, penulis melakukan perbandingan Quality of Service dari dua protokol komunikasi data, yaitu Transmission Control Protocol dan User Datagram Protocol pada sistem tersebut. Parameter Quality of Service yang dibandingkan saat proses pengiriman data adalah delay dan data loss. Untuk setiap protokol, simulasi dilakukan selama 1 jam dengan pengiriman data setiap 5 detik, 10 detik, sampai 1 menit. Hasil yang diperoleh adalah data loss dengan Transmission Control Protocol lebih rendah dari pada data loss dengan User Datagram Protocol, sedangkan delay dengan User Datagram Protocol lebih rendah dari pada delay dengan Transmission Control Protocol.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 13-18
Author(s):  
Altiano R Gerung ◽  
Liza Wikarsa ◽  
Rinaldi Munir

Desain web responsif adalah praktik untuk membuat situs web disajikan dengan baik di setiap perangkat. Sebelum pengenalan desain web responsif, pengembang web harusmembuat halaman web terpisah atau bahkan situs web terpisah untuk setiap perangkat keras yang berbeda. Kekurangan dari aplikasi desain web responsif serupa antara lain ketidakmampuan untuk mengelompokkan halaman web, tidak dapat membuat breakpoints lokal, dan mengatur elemen HTML khusus untuk komponen tata letak. Oleh karena keterbatasan ini, Aplikasi Moli (My Original Layout, Immediately) dibangun untuk memungkinkan pengembang web pemula dalam merancang dan menerapkan tata letak web responsif dengan mudah dan cepat. Aplikasi ini menyediakan manajemen proyek website, halaman web, komponen tata letak global dan lokal, breakpoints global dan lokal, desain tata letak responsif serta menghasilkan dokumen kode HTML dan CSS dari tata letak web yang dirancang. Hasil pengujian mengungkapkan bahwa Aplikasi Moli berhasil mengelompokkan halaman web, membuat breakpoint lokal dan global, memilih dan menyesuaikan elemen HTML untuk komponen tata letak, dan menghasilkan tata letak responsif dalam bentuk dokumen kode HTML dan CSS. Juga, Aplikasi Moli dapat mengoptimalkan proses desain dengan mengurangi kode HTML yang berlebihan dengan tag presentasi, skrip, dan obyek/atribut yang dicampur dengan structural markup.  


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Hence S D Roring

Di dalam proses pelaksanaan proyek diperlukan suatu sistem untuk manajemen biaya dan manajemen waktu agar dalam pelaksanaannya, proyek tersebut dapat diselesaikan tepatwaktu, tepat mutu dan tepat biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung perkiraan (forecasting) besarnya biaya dan waktu yang diperlukan dalam penyelesaian proyek berdasarkan tinjauan pada suatu periode tertentu. Data diperoleh dari pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut yaitu jadwal pelaksanaan berupa kurva-s, data rencana anggaran biaya pekerjaan (RAB), laporan harian, mingguan dan bulanan proyek. Hasil analisis didapatkan bahwa pada tinjauan minggu ke-10 progres pekerjaan yang diperoleh menunjukkan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian sisa pekerjaan sebesar Rp. 198.387.153,40 dan perkiraan sisa waktu penyelesaian pekerjaan akan terlambat 1 (satu) hari kalender dari waktu yang direncanakan dimana nilai ETS= 20,793 hari ∞ 21 hari dari sisa waktu 20 hari dalam jadwal rencana. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa kinerja biaya proyek cukup baik dengan cost performance index (CPI) sebesar 1,186 > 1 namun kinerja waktu proyek cenderung terlambat dengan schedule performance index (SPI) sebesar 0,962 < 1. Hasil ini dapat menjadi masukan bagi pihak kontraktor untuk melakukan tindakan-tindakan pengendalian untuk memacu pekerjaan agar tujuan pekerjaan tepat waktu dan tepat biaya dapat tercapai.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document