Jurnal Ilmiah Hospitality
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

27
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

2685-5534, 2088-4834

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 129-138
Author(s):  
Lalu Mahsar

Sekarang ini industri pariwisata khususnya sektor akomodasi seperti hotel dan homestay sedang mengalami krisis akibat penyebaran Covid-19. Salah satu destinasi yang juga ikut terdampak akibat Covid-19 adalah KEK Mandalika di Kuta Lombok Tengah. Dampak penyebaran Covid-19 menyebabkan tingkat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke KEK Mandalika menurun drastis, termasuk okupansi hotel yang mencapai 30% dan beberapa hotel sudah mulai menerapkan kebijakan seperti, pengurangan jam kerja dan bahkan PHK. Untuk maksud tersebut, penelitian ini memfokuskan pada: (1) strategi pemosisian (positioning strategy) hotel dan homestay di KEK Mandalika pada masa transisi Covid-19; (2) identifikasi sumber daya hotel dan kapabilitas perusahaan; dan (3) strategi menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan. tujuan penelitian ini adalah untuk membuat strategi pemosisian hotel dan homestay pada masa transisi Covid-19, mengidentifikasi sumber daya,  seperti manusia, keuangan, dan pengalaman perusahaan, kapabilitas perusahaan, seperti relasi atau jejaring yang dibangun, nilai (value) yang dijalankan, dan pemanfaatan teknologi. Tujuan terakhir adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Jenis penelitian adalah kualitatif yang mencoba menganalisis berbagai fenomena kepariwisataan. Penelitian ini berlokasi di beberapa hotel dan homestay di KEK Mandalika dengan pertimbangan bahwa lokasi yang dipersiapkan sebagai tempat diselenggarakannya MotoGP selain karena krisis yang disebabkan Covid-19 yang menyebabkan  menurunnya tingkat hunian hotel dan dampak-dampak lainnya.  Data primer yang dikumpulkan adalah yang bersumber langsung dari sumber pertama yakni, manager hotel, departemen, seksi, dan staff yang relevan, pemilik homestay, pihak pengembang (manajemen ITDC), masyarakat local di KEK Mandalika, PKL, pemerintah, akademisi, dan media.  Data sekunder berupa literatur, artikel, jurnal, serta berita maupun informasi yang relevan dengan strategi pemasaran hotel dan homestay (tingkat hunian hotel, jumlah kamar, jumlah tamu menginap, pendapatan, dll). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik observasi yang digunakan adalah pengamat sebagai partisipan. Wawancara mendalam (in-depth interview) dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus penelitian. Teknik dokumentasi, untuk mengumpulkan data dari dokumen dan rekaman. “Rekaman” sebagai setiap tulisan/pernyataan yang dipersiapkan oleh tim peneliti dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa. Lebih lanjut, data dianalisis dengan content analysis dimana seluruh isi diinterpretasi berdasarkan teks dan konteks. Luarannya adalah publikasi pada jurnal ilmiah terakreditasi dan terdaftarnya HKI. TKT yang diajukan adalah 1—3.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 57-62
Author(s):  
Nina Nina ◽  
Ana Ratnasari ◽  
Resya Fakhrunnisa

Pandemik Covid-19 awal tahun 2020 tidak hanya menyebabkan kematian tetapi menimbulkan permasalahan baru karena seluruh kegiatan dikerjakan di rumah baik pekerja maupun pelajar untuk mencegah penularan Covid-19. Menurunnya kesejahteraan ekonomi masyarakat memengaruhi pendidikan di Indonesia termasuk minat melanjutkan sekolah di jenjang perguruan tinggi. Perguruan Tinggi Swasta harus menyusun strategi yang tepat menghadapi situasi pandemik ini untuk memertahankan eksistensinya, dengan cara mempromosikan PMB dengan tema Covid-19 untuk menarik minat calon mahasiswa pada masa pandemik. Maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi pemilihan kalimat persuasif yang digunakan oleh STKIP Muhammadiyah Bogor untuk meningkatkan minat calon mahasiswa 2020/2021 pada masa pandemik Covid-19. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, mengumpulkan dokumen, wawancara dan teknik simak cakap libat. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data dan memvalidasi data untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan rumusan masalah. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa kalimat persuasif dalam brosur dan iklan di Radio RRI Bogor iklan Penerimaan Mahasiswa Baru STKIP Muhammadiyah Bogor tahun ajaran 2020/2021 mengandung unsur rasionalisasi, unsur identifikasi dan unsur sugesti dengan tujuan ingin memengaruhi calon mahasiswa baru pada situasi pandemik Covid-19.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 9-20
Author(s):  
I Wayan Suteja ◽  
Sri Wahyuningsih ◽  
Lia Rosida ◽  
Ni Luh Sueni W ◽  
Billy Jafanca M

Kolaborasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan kepariwisataan di Pulau Lombok terutama Kabupaten Lombok Timur masih perlu untuk ditingkatkan.  Seperti Desa Tete Batu, Kembang Kuning dan Jeruk Manis yang berada pada kawasan geografis yang sama sangat membutuhkan program bersama yang dapat mendukung perkembangan masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan partnership managenent model sehingga terbangun pengelolaan pariwisata yang kuat. Untuk mengkaji penyelenggaraan desa wisata ekologi di Kawasan Geopark Kotaraja digunakan teori tourism partnership managenent dan konsep desa wisata ekologis. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan tahapan analisis yaitu pemilahan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pariwisata di tiga desa ini dilaksanakan oleh masyarakat melalui kelompok sadar wisata. Selain itu, sebagai kawasan geosite Rinjani pengawasannya berada di bawah naungan pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Belum banyak kerjasama dan kolaborasi formal yang dilakukan oleh ketiga desa tersebut walapun ketiganya memanfaatkan sumberdaya terutama dayabtarik secara bersama-sama. Sehingga kedepannya akan dilaksanakan program kolaborasi oleh ketiga pengelola. Adapun tahapan yang akan dilaksanakan yaitu dimulai dari pertemuan dan musyawarah antar perwakilan kelompok pengelola untuk membahas program-program yang dapat dilaksanakan bersama,  menentukan program kerja yang dapat disusun berdasarkan skala prioritas dalam bentuk rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Tahap berikutnya adalah pelaksanaan dari setiap program kerja dan juga memastikan tercapainya target-target yang disusun bersama-sama, pelaksanaan kontrol dan terakhir evaluasi terhapat capaian dari hasil kerjasama dan kolaborasi yang telah dilakukan. Dengan kegiatan ini kolaborasi dan kerjasama akan dapat terwujud dan menghasilkan sinergi pengelolaan pariwisata yang kuat.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Sri Maryanti ◽  
I Gusti Ayu Oka Netrawati ◽  
I Wayan Nuada ◽  
I Gusti Putu Bagus Suastina ◽  
Faezal Faezal ◽  
...  

Pandemi Covid-19 saat ini dipandang tidak lagi hanya mengancam kesehatan masyarakat, namun lebih jauh lagi, mengancam ekonomi dan sosial masyarakat. Sejak mewabah di awal tahun 2020 lalu hingga saat ini, perbaikan perekonomian masih menunjukan hasil yang belum memuaskan. Hal ini dikarenakan masih dibatasinya akses penerbangan yang merembet pada lesunya industri pariwisata. Belum lagi gelombang pemutusan kerja yang terjadi akhir-akhir ini. Maka dari itu, kami dari kelompok akademisi merasa terpanggil untuk turut memberikan solusi membantu masyarakat melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM). Desa Darek adalah salah satu diantara sekian banyak daerah yang mengalami keadaan ekonomi yang cukup sulit. Setelah melakukan kunjungan, diskusi dan berdialog dengan beberapa penduduk usia produktif, maka kami memutuskan untuk memberikan penyuluhan ternak itik sebagai solusi pemecahan masalah. Berdasarkan penyuluhan tersebut diketahui bahwa ternak itik merupakan usaha atau bisnis alternatif yang menjanjikan dan layak untuk dijalankan karena memberikan manfaat keuntungan finansial dan sosial (berdasar perhitungan Laba/Rugi dan analisis kelayakan usaha).Harapan kami kedepannya, masyarakat mampu mengembangkan usaha ternak itik dan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan secara mandiri, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 71-78
Author(s):  
Dina Hariani

According to data from the UNWTO, Indonesians made around 11.7 million outbound departures in 2019. The growth in outbound travel in Indonesia was halted by the COVID-19 pandemic, which resulted in global travel restrictions. In June 2020, Turkey has announced a Safe Tourism Certification program, launched to coincide with the start of the 2020 summer season to increase the number of tourists. In July 2020, travel agencies in Indonesia started promoting Turkey tour packages. Since travel agents sold packages to Turkey, the number of Indonesian tourists going to Turkey during the pandemic has increased. This study explores the Turkey Safe Tourism program and factors that influence Indonesian tourists to travel during the pandemic. Using qualitative descriptive methods and for achieving the research objectives the data were collected from secondary sources; researches, journals, articles, and statistical reports. Primary data were collected through interviews and observations of tourists and travel agent guides who already went to Turkey during the pandemic. As the result of this study, Turkey is ready to welcome tourists. Indonesia tourists who came to visit Turkey felt safe because Turkey's conditions are quiet from tourists and health protocols are running well. Travel agencies in Indonesia sell Turkey tour packages because there is demand and purchase. A combination of pent-up wanderlust and lockdown fatigue is driving demand for international travel among Indonesian tourists. Factors that influenced Indonesian tourist travel to Turkey are security, cleanliness priorities, discounted prices, and flexibility.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 29-46
Author(s):  
Elysa Nur Cahyani ◽  
Dewi Pancawati N ◽  
Endah Fitriyani

Social media marketing in Instagram provides an opportunity for consumers to interact better with the hotel industry, it also has greater cost effectiveness, in addition to the application, more and more unique features are emerging, making it easier for marketers to be as creative as possible. The emergence of Instagram with unique features that can be accessed around the world encourages the hotel industry to use it to market products and provides opportunities for consumers to interact better with companies so that they have higher effectiveness. The purpose of this study is to explore the reasons for the hospitality industry to use Instagram as a marketing medium as well as topics that are often researched in previous journals regarding the application of Instagram as social media marketing in the hospitality industry. The method used is qualitative with a systematic literature review approach to find relevant theories on this topic and then identified, assessed, and synthesized according to a predetermined explicit method so that the SLR approach provides clarity, transparency and impartiality as well as inclusive coverage in certain areas. The result of this research is that hotels use Instagram social media as their marketing because Instagram has many features such as hashtags and stories that can reach a broad audience. In addition, posting in image format also has a big impact on customer decisions. However, this is not the full power of Instagram marketing. On the other hand, earlier research mostly discuss aouut the application of social media marketing in hotels.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 63-70
Author(s):  
Putrawan Habibi ◽  
Muhammad Azizurrohman ◽  
Dova Novita

As one of the largest whale shark attractions in Indonesia, Labuan Jambu Village still lacks the attention of academics and government in terms of research and development. As a result, it's worth taking a closer look at the people of Labuan Jambu Village's well-being before and after the Whale Shark tourism activities. The authors found that the economic benefits of tourism activities have not had a significant and unequal effect on the villagers. Before the tourism industry existed, the villagers of Labuan Jambu understood the importance of education. Aside from that, the most important problem that Labuan Jambu Village has yet to resolve is waste management. In order to create sustainable tourism in Labuan Jambu Village, various stakeholders must collaborate


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 87-102
Author(s):  
Sri Susanty ◽  
Lalu Yulendra

Perkembangan pariwisata memberikan variasi pekerjaan bagi perempuan selain menekuni pekerjaan tradisional sebagai ibu rumah tangga dan membantu suami bekerja di sawah maupun ladang. Keberadaan pariwisata di Lingkar Gunung Rinjani membuka peluang usaha bagi masyarakat local khususnya para perempuan. Masalah database tentang keterlibatan tenaga kerja perempuan masih menjadi kendala utama di NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mendata dan mengidentifikasi keterlibatan perempuan di Kawasan Lingkar Gunung Rinjani khususnya di Desa Sembalun dan Desa Senaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini membahas keterlibatan perempuan dalam pariwisata di Kawasan Lingkar Gunung Rinjani Lombok NTB yang berlokasi di jalur pendakian Desa Sembalun dan Desa Senaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja pada sector pariwisata di Desa Sembalun sebanyak 10 orang. Mereka terlibat dalam usaha penginapan (40%), camping ground (10%), souvenir (10%), kuliner (20%), women guide (10%), dan agrowisata (10%). Partisipasi perempuan berdasarkan karakteristiknya yang paling dominan yaitu: perempuan dengan rentang usia usia 23-32 (50%), sudah menikah (90%), status pekerjaan sebagai pengelola (90%), lama tinggal lebih dari 35 tahun (40%), lama bekerja 1-2 tahun (30%) dan 3-4 tahun (30%), pendidikan terakhir SMA (60%), dan pendapatan per bulan rentang Rp.4.000.000-Rp.6.000.000 per bulan. Perempuan yang bekerja pada sector pariwisata di Desa senaru sebanyak  27 orang. Mereka terlibat dalam usaha pemandu wisata (74%), kuliner (12%), laundry (7%), dan industry kreatif (7%). Partisipasi perempuan berdasarkan karakteristiknya yang paling dominan yaitu: perempuan dengan rentang usia usia 18-27 (67%), sudah menikah (74%), status pekerjaan sebagai karyawan  (85%), lama tinggal antara 15-24 tahun (57%), lama bekerja 1-2 tahun (41%), pendidikan terakhir SMA (67%), dan pendapatan per bulan rentang Rp.1.000.000-Rp.3.000.000 per bulan. Dalam melaksanakan perannya sebagai seorang pekerja, mereka juga dihadapkan pada berbagai tantangan seperti lemahnya pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan profesi mereka, keterbatasan dalam modal usaha, dan lemahnya jiwa wirausaha. Adapun saran yang diberikan yaitu (1) penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang belum menggali secara maksimal keterlibatan perempuan dalam industry pariwisata, sehingga perlu dilakukan penelitian kualitatif untuk memperkaya data keterlibatan perempuan. (2) Untuk meningkatkan keterlibatan pekerja perempuan, maka perlu memberikan pendidikan dan pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas individu dan kelompok, stimulus modal usaha, dan mendorong pengembangan kewirausahaan di kalangan masyarakat.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 47-56
Author(s):  
Aryobimo Pratama ◽  
Eva Tuckyta Sari Sujatna ◽  
Yustikasari Yustikasari

Kampung Adat Cireundeu menjadi salah satu Daya Tarik Wisata (DTW) dalam aspek budaya dan menjadi satu-satunya kampung adat yang menerapkan konsep desa wisata di Kota Cimahi. Kampung Adat Cireundeu memiliki beragam potensi, namun belum dikelola dan dikembangkan dengan baik sehingga belum menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan. Dengan demikian, tulisan ini akan menganalisis beragam potensi serta kekurangan dan kelemahan Kampung Adat Cireundeu, sehingga strategi pengembangan desa wisata ini dapat diketahui. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Hal tersebut kemudian digali menggunakan analisis SWOT yakni Strength Opportunities (SO), Strength Treats (ST), Weakness Opportunities (WO) dan Weakness Threats (WT). Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pengembangan desa wisata tergantung pada strategi pengelolaannya, khususnya pada tingkat penerimaan dan dukungan masyarakat lokal yang berperan sebagai tuan rumah sekaligus menjadi pelaku penting dalam pengembangan desa wisata dalam keseluruhan tahapan, mulai dari perencanaan, pengawasan, dan implementasi.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 301-308
Author(s):  
Ulfan Mulyawan
Keyword(s):  

Kebijakan terkait online learning yang kemudian serempak digunakan sebagai sistem pembelajaran bukannya muncul tanpa permasalahan. Imbasnya, bagi negara yang kurang siap dengan sistem ini, sudah tentu menghadapi banyak masalah terlebih bagi Tenaga pengajar dan peserta didik. Penelitian ini, mencoba mendalami permasalahan yang berpotensi menghambat pemahaman siswa selama belajar secara online, dimana, hal ini berarti bahwa peneliti hanya akan focus pada hambatan dalam proses pembelajaran baik internal siswa maupun eksternal dari guru dan orang tua bukan hal-hal teknis seperti kendala jaringan, tidak ada kuota dan hal terkait lainnya. Subject dalam penelitian ini adalah 15 siswa tingkat SMP di Penan, Pejarakan, Ampenan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif ini, didalam prosesnya menggunakan metode Observasi dan Wawancara sebagai cara utama untuk mendapatkan data dimana hasil penelitian ini mengklasifikasi permasalahan utama yang muncul menjadi 3 bagian yakni; 1) Adanya keterlambatan dari subject dalam mengikuti kegiatan kelas daring, 2) Adanya kecenderungan tidak serius mengikuti kegiatan belajar dengan melakukan kegiatan lain seperti bermain game, menonton TV dan kegiatan lain serta 3) kurang maksimalnya waktu dan kemampuan pendamping selama proses belajar baik karna tidak memiliki pemahaman yang cukup terkait materi maupun adanya kegiatan lain atau pekerjaan yang harus dijalani.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document