Aspergillus flavus adalah jenis jamur multiseluler yang menghasilkan mikotoksin yang berbahaya bagi manusia dan menyebabkan penyakit Aspergillosis, jamur ini dapat mengkontaminasi bahan pangan dan hasil panen. Penggunaan pestisida kimia sintetis masih digunakan oleh petani sebagai desinfektan untuk hasil panen, Pestisida kimia sintetis dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan dan gangguan sistem pernafasan bagi petani dan masyarakat. Perlu adanya alternatif untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia sintetis yaitu dengan menggunakan pestisida nabati dengan menggunakan bahan herbal. Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan adalah daun sirih merah. Daun sirih merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, saponin, triterpenoid, dan tanin yang diperoleh melalui pengekstrakan dengan metode maserasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi (sumuran) dan metode dilusi (konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum). Hasil pengujian metode difusi menunjukan rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada berbagai konsentrasi yaitu 40, 50, 60, dan 70% b/v adalah 20,62 mm, 23,04 mm, 25,12 mm, dan 27,96 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirih merah mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus.