Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah memberikan dampak yang sangat besar dalam tatanan kehidupan manusia. Perubahan pola aktivitas, komunikasi, sosial, dan bahkan ekonomi mendorong munculnya kebiasaan baru pada masa pandemi. Salah satu perubahan yang tampak terjadi secara signifikan adalah pemanfaatan teknologi informasi sebagai media komunikasi jarak jauh. penggunaan media seperti ini akan sangat bermanfaat untuk tetap dapat menjaga penerapan protokol kesehatan. Namun sayangnya tidak semua orang mampu menggunakan teknologi informasi dengan baik. Salah satu instansi yang berada ditengah masyarakat dan menjadi instansi yang penting dalam bidang kependudukan adalah pemerintahan desa atau kelurahan. Perangkat desa yang selalu melalukan komunikasi kepada masyarakat dalam kegiatanya seperti penyuluhan, sensus, promosi, dan juga penyebaran informasi, sangat perlu untuk memahami penggunaan teknologi informasi. Namun pada kenyataanya, masih banyak perangkat desa yang belum memahami bagaimana penggunaan teknologi informasi ini. maka dari itu, dengan diadakanya pelatihan penggunaan teknologi informasi kepada para perangkat desa diharapakan terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan perangkat desa dalam penggunaan teknologi informasi. Salah satu indikator keberhasilan kegiatan pelatihan tersebut adalah kepuasan dari para peserta pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta pelatihan penggunaan teknologi informasi berupa aplikasi zoom, aplikasi SMARD, dan aplikasi berbasis android terkait screening, pencegahan dan penetalaksanaan Covid-19 yang dapat diakses oleh semua masyarakat kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 60 peserta pelatihan, 31 peserta merasa sangat puas terhadap pelatihan yang dilaksanakan. Aspek kepuasan yang paling memberikan kepuasan kepada para peserta pelatihan adalah materi pelatihan. Sebanyak 47 peserta pelatihan merasa sangat puas terhadap kesesuaian materi yang diberikan dengan kebutuhan mereka. Penilaian kepuasan terendah terdapat pada aspek ketersediaan waktu diskusi, mayoritas responden merasa cukup puas. Maka dari itu sangat disarankan untuk menambahkan waktu diskusi saat melakukan pelatihan berikutnya.