AbstractThis study aims to identify, analyze and describe the vulnerability of workplace accidents that are commonly experienced by groups of Bajo Tribal fishermen. In addition, the types of causes of work accidents and the strategies of Bajo fishermen divers overcome the vulnerability to workplace accidents. The method used in this research is descriptive qualitative (case study method). While, data collection is done through observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that the types of work accidents that are often experienced by Bajo diver fishermen are cramping of limbs (feet, hands, and stomach),to temporary paralysis and total paralysis. Some of the causes of Bajo diver work accidents are accidents when using fish bombs; forget (kalupang) using a modified compressor when diving; exhausted when diving (kamaleang); exposed to very cold lumps of water that resemble ice water; and attacked by sea ghosts (kasamperoang). The strategy of the Bajo divers in overcoming work accidents begins with "paruru" (rituals carried out in the house before going to sea), "racing nails" (the ritual of feeding boat guards and marine guards on boats), "niba pinah" ( the ritual of throwing betel nut into the sea to ask for protection from the guardians of the sea), observing the conditions of the sea, and understanding the symptoms of illness and its treatment personally, handling families, involving traditional healers and medical personnel.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, menganalisis dan mendeskripsikan kerentanan kecelakaan kerja yang pada umumnya dialami oleh kelompok-kelompok nelayan penyelam Suku Bajo. Selain itu, juga dijelaskan jenis-jenis penyebab kecelakaan kerja dan strategi penyelam nelayan Bajo mengatasi kerentanan kecelakaan kerja. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode kualitatif (studi kasus) yang bersifat deskriptif. Sedang, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis-jenis kecelakaan kerja yang seringkali dialami nelayan penyelam Suku Bajo adalah kram anggota tubuh (kaki, tangan, dan perut), hingga lumpuh sementara dan lumpuh total. Beberapa penyebab kecelakaan kerja penyelam Bajo adalah adanya kecelakaan saat penggunaan alat bom ikan; lupa (kalupang) menggunakan alat kompresor yang dimodifikasi saat menyelam; kelelahan saat menyelam (kamaleang); terkena gumpalan air yang sangat dingin yang menyerupai air es; dan diserang hantu laut (kasamperoang). Strategi penyelam Suku Bajo dalam mengatasi kecelakaan kerja, diawali dengan melakukan “paruru” (ritual yang dilakukan di dalam rumah sebelum melaut),“pakang balapati” (ritual memberi makan penjaga perahu dan penjaga laut yang dilakukan diatas perahu), “niba pinah”(ritual membuang pinang ke laut untuk meminta perlindungan kepada penjaga laut), mengamati kondisi laut dan memahami gejala sakit dan pengobatannya secara personal, penanganan keluarga, melibatkan dukun dan tenaga medis modern.