Abstrak
Kata Kunci: Pragamtik, Tindak Tutur, Implikatur, Kisah Sayyidah Maryam
Kisah Sayyidah Maryam dalam al-Qur’a>n merupakan salah-satu kisah yang menarik dikaji dengan pendekatan pragmatik. Hal ini disebabkan, secara tekstual, beliau adalah publik figur yang fenomenal, bahkan mengalahkan status sosial perempuan lainnya, sehingga namanya terdokumentasikan dalam satu surat khusus yang populer dengan sebutan â€Surat Maryamâ€. Kecuali itu, kisah tersebut juga termasuk kisah yang kaya dengan nuansa konteks. Sementara posisi ilmu prgamatik sendiri merupakan disiplin keilmuan yang mengkaji satuan bahasa dari sudut pandang relasi antara konteks linguistik yang bersifat diadik dan konteks non-linguistik yang bersifat triadik.
Penelitian ini hendak mengungkap dua hal; Pertama, apa yang dimaksud pragmatika al-Qur’a>n?. Kedua, bagaimana bentuk aplikasi pragmatik tindak tutur dan implikatur terhadap fragmentasi kisah kelahiran Sayyidah Maryam dalam al-Qur’an?. Tujuan kedua pertanyaan tersebut untuk memahami konsep prgamtika al-Qur’an, juga untuk mengungkap bentuk tindak tutur dan implikatur fragmentasi kisah kelahiran Sayyidah Maryam.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan; Pertama, pragmatika al-Qur’an adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji al-Qur’a>n dari sudut pandang relasi antara konteks kebahasaan dengan konteks non-kebahasaan. Kedua, tindak tutur fragmentasi kisah kelahiran Sayyidah Maryam yang terdapat dalam Qs. A<li ‘Imra>n (03): 36, lokusinya berupa kalimat informatif, sementara illokusinya merupakan bentuk kalimat asertif yang bermakna mengeluh. Adapun implikaturnya sebagai pelajaran, bahwa jika segala sesuatu telah dipasrahkan sama Allah swt. maka tidak pantas mencari kesalahan atas peraturan yang telah ditetapkan-Nya.
Abstract
Keywords: Pragamtik, Speech Acts, implicatures, Story of Sayyidah Maryam
The story of Sayyidah Maryam in the al-Qur'a>n is one-on-one interesting stories studied with a pragmatic approach. This is due, textually, he is a public figure who is phenomenal, even beating out other women's social status, so the name is documented in a special letter that is popularly known as "Surah Maryam". Except that, the story also included a story rich with nuances of context. While the position pragamatic science itself is a scientific discipline that examines unit of language from the perspective of the relationship between linguistic context that is both dyadic and non-linguistic context that is triadic.
This research seeks to reveal two things; First, what is meant pragmatic al-Qur'a>n?. Second, how the application form pragmatics of speech acts and implicatures to fragmentation birth story of Sayyidah Maryam in the al-Qur'a>n?. The second purpose of these questions to understand the concept pragamtic al-Qur'a>n, as well as to reveal the shape of speech acts and implicatures fragmentation of the birth story of Sayyidah Maryam.
This research resulted in the conclusion; First, the pragmatics of the al-Qur’a>n is a discipline that examines al-Qur'a>n from the viewpoint of the relationship between linguistic context with non-linguistic context. Second, the speech act fragmentation birth story of Sayyidah Maryam contained in Qs. A<li 'Imra>n (03): 36, locutionary acts be informative sentence, while illocutionary acts an assertive form meaningful sentences complaining. The implicature as a lesson,
that if everything was handled the same God, it is inappropriate to find fault with the regulations set his.