Pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi salah satu masalah serius yang terjadi di kota besar. Pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya akan mempengaruhi volume, jenis dan karakteristik sampah yang dihasilkan setiap harinya. Dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan di Kecamatan Semarang Tengah pada Tahun 2017 menunjukkan bahwa sampah yang dihasilkan mencapai hampir 0,98 kg per orang setiap harinya. Adapun sampah yang dihasilkan terdiri dari 77,5 % sampah organik, 13,5 % sampah plastik, 5,5 % sampah kardus dan kertas, 2,2 % logam / kaleng dan sisanya adalah kaca dan lainnya. Dari komposisi tersebut, sampah plastik merupakan sampah non organik yang memiliki prosentase tertinggi. Subjek dalam penelitian ini adalah pelaku dalam rantai pasok pengelolaan sampah plastik. Dari subjek penelitian juga didapatkan faktor internal dan eksternal yang akan digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam meningkatkan dan menjaga keberlanjutan pengelolaan sampah plastik di Kecamatan Semarang Tengah. Suatu sistem penyediaan bahan baku, proses produksi hingga proses pemasaran sampai ke tangan konsumen, dibutuhkan dukungan teknologi baik berupa aplikasi sederhana yang memberikan informasi tentang ketersediaan jenis dan jumlah bahan baku yang terupdate, sehingga dapat mempersingkat waktu produksi. Selain itu juga perlu dukungan sistem informasi untuk membantu pemasaran produk daur ulang, sehingga jangkauan pengguna / konsumen akan lebih banyak dan lebih luas. Keberadaan teknologi informasi memegang peranan penting sebagai media untuk mempercepat terpenuhinya supply dan demand serta menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan usaha.STRATEGY FOR DEVELOPING SUPPLY CHAIN MANAGEMENT IN PLASTIC WASTE PROCESSING ABSTRACT Household waste management is still one of the serious problems that occur in big cities. The increase of population each year will affect the volume, type and characteristics of waste produced every day. From the results of field research conducted in the District of Central Semarang in 2017 showed that the waste generated reached almost 0.98 kg per person every day. The waste generated consists of 77.5% organic waste, 13.5% plastic waste, 5.5% cardboard and paper waste, 2.2% metal / can and the rest is glass and others. From the results showed that plastic waste is non-organic waste which has the highest percentage. The subjects in this study were actors in the supply chain of plastic waste management. The research subjects also obtained internal and external factors that will be used to analyze strengths, weaknesses, opportunities and threats in improving and maintaining the sustainability of plastic waste management in Central Semarang District. A system of supplying raw materials, the production process to the marketing process up to the hands of consumers, technology support is needed in the form of a simple application that provides information about the availability of types and quantities of updated raw materials, so as to shorten the production time. It also needs the support of information systems to help marketing recycled products, so that the coverage area of users / consumers will be more and wider. The existence of information technology plays an important role as a medium to accelerate the fulfillment of supply and demand and to ensure the sustainability of the business.