AbstrakDesa Uwemanje merupakan desa berpotensi di lereng pegunungan Gawalise yang memiliki topografi berbukit dimana sebagian besar lahan memiliki tingkat kemiringan lereng lebih dari 40%, sehingga praktek pertanian di desa ini sangat rawan terhadap erosi dan degradasi lahan lainnya. Komoditas utama terpenting di desa ini adalah Hasil Hutan Bukan Kayu seperti tegakan pinus, kemiri dan bambu yang merupakan hasil reboisasi pada lahan kritis yang berada di desa ini. Program pengembangan desa mitra tahun kedua ini adalah pembinaan tiga mitra yaitu kelompok tani, ibu-ibu PKK dan Pemuda Sadar Wisata dalam pengembangan dan promosi ekowisata. Permasalahan yang diatasi melalui program ini yaitu rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat sasaran serta tidak tersedianya bibit tanaman yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Metode-metode pendekatan yang ditawarkan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan bagi mitra melalui penyuluhan dan pendampingan/pelatihan yang berupa bimbingan teknis dan pembinaan kelompok tani dalam budidaya dan pembibitan tanaman, pemanfaatan limbah buah pinus sebagai souvenir, pembuatan kuliner berbahan baku lokal, pembuatan blog desa ekowisata serta pengadaan sarana penunjang ekowisata. Hasil dari PPDM yaitu tersedianya ±3000 bibit tanaman, lokasi persemaian bagi kelompok tani, produk kuliner berbahan baku lokal serta souvenir yang berbahan baku limbah pinus, Blog desa serta obyek ekowisata yang akan terus dikembangkan dimasa depan.Kata Kunci: Hasil Hutan Bukan Kayu, Ekowisata, Konservasi, Souvenir, Pendapatan.AbstractThe village of Uwemanje is a village potentially on the slopes of the Gawalise mountain range which has a hilly topography where most of the land has a slope of more than 40%, so agricultural practices in this village are very prone to erosion and other land degradation. The most important main commodity in this village is Non-Timber Forest Products such as stands of pine, candlenut and bamboo which are the result of reforestation on critical land in this village. The second year of the partner village development program is fostering three partners namely farmer group, PKK group and Pemuda Sadar Wisata group in the development and promotion of ecotourism. The problem that was overcome in the second year was the lack of knowledge and skills of the target community and the unavailability of plant seedlings needed by the local community. Approach methods offered in the form of education and training for partners through counseling and training in the form of technical guidance and coaching of farmer groups in crop cultivation and nurseries, utilization of pine waste as souvenirs, making local-based culinary, ecotourism village blogging and procurement of ecotourism supporting facilities. The results of PPDM program are the availability of ± 3000 plant seedlings, nursery locations for farmer groups, local-based culinary products as well as souvenirs made from pine waste and, Blog/Website of ecotourism villages and ecotourism objects to be developed.Keywords: Non-Timber Forest Products, Ecotourism, Conservation, Souvenir, Income.