ANALISIS SEMIOTIK DALAM CERPEN “TAK ADA YANG GILA DI KOTA INI”
Karya-karya sastra umumnya memiliki tanda atau simbol yang merepresentasikan makna tertentu yang perlu dipecahkan. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan telaah kode-kode yang terdapat dalam cerpen “Tak Ada yang Gila di Kota Ini” karya Eka Kurniawan dengan menggunakan analisis semiotik yang dikemukakan oleh Roland Barthes yang mencakup beberapa sistem kode yaitu kode aksi, kode teka-teki, kode budaya, kode konotatif, dan kode simbolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan mengaplikasikan teknik baca dan catat. Data berupa, kata, frasa, klausa, dan atau kalimat. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelima kode digunakan dalam cerpen diatas. Ada delapan bagian yang merepresentasikan kode aksi. Sementara itu, kode teka-teki digunakan untuk menggambarkan salah satu tokoh. Kode budaya digunakan untuk menggambarkan nilai-nilai yang dianut dan dipercayai para tokoh dalam cerpen. Dan dua kode terakhir yaitu kode konotatif dan simbolik, merupakan dua kode yang saling melengkapi satu sama lain, dimana kode konotatif menyiratkan suatu makna tertentu yang kemudian di di dalam novel tersebut direpresentasikan dalam bentuk symbol-simbol. A SEMIOTIC ANALYSIS OF THE SHORT STORY ENTITLED “NOTHING IS CRAZY IN THIS CITY”Literary works generally decode signs or symbols that represent certain meanings which need to be interpretated. This study reported the analysis of codes contained in the short story entitled “Nothing is Crazy in This City” written by Eka Kurniawan using a semiotic analysis proposed by Roland Barthes which comprised several code systems, namely code of action, code of puzzle, code of culture, connotative code, and symbolic code. The method used in this research was descriptive qualitative research method. The data were obtained by applying reading and note-taking techniques. Data were in the form of words, phrases, clauses, and or sentences. The analysis results showed that the five codes were all used in the short story. Within the story code of actions could be found in eight sections. Meanwhile, a puzzle code was used to describe one of the characters. Cultural codes were used to describe the values upheld and believed by the characters. Lastly, the connotative and symbolic codes were the two codes that complemented each other. The connotative codes implied certain meanings which were then represented in the form of symbols within the short story.