SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN VALUE CHAIN ANALYSIS PRODUKSI MINYAK PELUMAS
Riset ini bertujuan untuk membuat Suplai Chain Management, mengetahui kondisi internal menggunakan value chain dan usulan perbaikan industri Pelumas. Rantai Pasokan (Supply Chain) mencakup semua kegiatan yang terkait dengan aliran dan transformasi barang dan jasa dari tahap bahan baku (raw materials) ke pengguna akhir (pelanggan). Sedangkan Value chain adalah rantai nilai yang yang digunakan untuk mengetahui kondisi internal perusahaan. Pelumas dan Pelumas (lubricant) adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang sangat diperlukan untuk semua bagian mesin yang bergerak di antara dua benda atau lebih untuk mengurangi gaya gesek, agar bagian yang sangat penting dapat berfungsi dengan baik dan tahan lama. Metode analisis yang digunakan adalah supply chain management.dan value chain analisis. Adapun hasil penelitian ini adalah diketahui Suplai Chain Management Pelumas terdiri dari dua macam suplly chain, yakni: Suplly Chain pelumas produk lokal 60% dan Suplly Chain pelumas import 40%. Untuk .bahan baku base oil sebagian bersumber dari local dan sebagian import sedangkan bahan baku additive bersumber dari import. Diketahui kondisi aktivitas pokok industri pelumas untuk tiga perusahaan yang diobservasi value chain, yakni PT.Pertamina Lubricants, PT. Idemitsu Lube Techno Indonesia dan PT. Federal Karyatama dengan Inbound Logistic: Tiga perusahaan yang diteliti masih menggunakan metoda metoda yang sudah baik dengan menggunakan salah satu sistem otomatis (automated warehouse) atau menggunakan informasi teknologi (IT). Operations: dua perusahaan sudah menggunakan mesin sebagian telah dikendaliakan dengan komputer (otomatis) dan sebagain semi otomatis. dan satu perusahaan menggunakan mesin semi otomatis Outbound Logistics, Tiga perusahaan yang diteliti aktivitas proses penyaluran produksi digudang telah melalui jalur distribusi dengan baik sehingga berjalan dengan cepat. Usulan perbaikan untuk Inbound Logistic:dapat ditingkatkan dengan menerapkan otomatis (automated warehouse) dan sistem just-in-time (JIT). Usulan perbaikan untuk Operations: dapat ditingkatkan dengan menggunakan mesin semi otomatis atau menggunakan otomatisasi penuh (mesin-mesin dikendalikan komputer, hingga kerja mesin lebih cepat, lebih akurat, dan lebih fleksibel). Usulan perbaikan untuk Outbound Logistics, dapat ditingkatkan dengan menggunakan proses order yang otomatis (automated order processing) menggunakan jaringan IT melalui jalur distribusi yang sudah ada.