Analisis Situasi Tutur dalam Perbedaan Berkomunikasi Presiden Jokowi Melalui Cuplikan Video pada Channel Youtube Metrotvnews
Dalam berkomunikasi sehari-hari seorang penutur perlu memperhatikan adanya situasi tutur. Maksud dari sebuah tuturan dapat dipahami dan diidentifikasi oleh mitra tutur karena adanya situasi tutur. Selain itu, situasi tutur juga mempengaruhi penutur untuk menentukan ragam bahasa yang sesuai digunakan ketika tuturan itu terjadi. Penelitian ini mendeskripsikan perbedaan berkomunikasi Presiden Jokowi dalam situasi tertentu. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Hasil temuan penelitian ini adalah pola tuturan Presiden Jokowi dalam situasi resmi dengan mitra tutur, yaitu pemimpin negara, wartawan, dan atau masyarakat melalui media massa menggunakan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan performatif. Produk tindak verbal dari tuturan tersebut adalah penggunaan ragam bahasa formal. Pola tuturan Presiden Jokowi dalam situasi tidak resmi dengan mitra tutur, yaitu rakyat secara langsung menggunakan tindak tutur perlokusi. Produk tindak verbal dari tuturan tersebut adalah penggunaan ragam bahasa santai. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin memperhatikan tuturan yang digunakan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan penggunaan ragam bahasa dalam situasi tutur tertentu.Kata kunci: Tindak tutur, situasi tutur, ragam bahasa, ragam formal, ragam santai In daily communication, a speaker needs to pay attention to the existence of a speech situation. The meaning of a speech can be understood and identified by the speech partner because of the speech situation. In addition, the speech situation also influences the speaker to determine the appropriate variety of language used when the speech occurs. This study describes President Jokowi's communication differences in certain situations. This research uses descriptive analysis method. The method of collecting data in this study used the observation and note method. The findings of this study are the speech patterns of President Jokowi in official situations with speech partners, namely state leaders, journalists, and / or the community through the mass media using locusive, illocutionary and performative speech acts. The product of the verbal act of the speech is the use of various formal languages. President Jokowi's speech patterns in informal situations with speech partners, namely the people directly use perlocution speech acts. The product of the verbal act of the speech is the use of a variety of casual language. The benefit of this research is to increase public awareness in order to pay more attention to the utterances used in order to avoid misunderstandings. Apart from that, people also need to pay attention to the use of various languages in certain speech situations.Key words; Speech act, speech situation, language variety, formal variety, casual variety