Artikel ini berusaha menguraikan tokoh ulama Nusnatara yang termasuk ke dalam jaringan ulama Timur Tengah yang dikenal dengan Ashabul Jawawyn yakni Syeikh Ahmad Khatib al-Sambasi, yang memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran ajaran Islam, ia dikenal sebagai seorang yang ahli dalam bidang tasawuf dan disebut sebagai ahli Tsufi, ia juga dikenal sebagai pendiri tarekat Qadiriyyah wa Naqsabandiyyah[1]. Dalam mengumpulkan data, Penulis merujuk kepada refrensi yang berupa buku-buku, Jurnal, artikel, dan lain-lainnya yang relevan dengan tujuan pada penulisan artikel ini, dan setelah data terkumpul penulis, memilah serta memilih data yang dijadikan sebagai sumber refrensi kemudian menguraikan data yang didapatkan sesuai dengan tujuan dari artikel pada tulisan ini, ditemukan bahwa Syeikh Muhammad Ibn ‘Abd Ghaffar al-Sambasi adalah seorang ulama Nusantara yang berasal dari Kalimantan Barat yang mengembara mencari Ilmu Ke Negeri Haramyn pada usia 19 Tahun, dan menetap di Mekkah hingga ia Wafat pada tahun 1875 [2], walaupun demikian Syeikh Ahmad Khatib al-Syambasi dikenal sebagai seorang yang memiliki peran yang Besar dalam dunia Islam, khususnya beberapa wilayah Nusantara dan Melayu, diantara peran Syeikh Ahmad Khatib al-Sambasi ialah menyebarkan ajaran Islam melalui tarekat Qadiryyah wa Naqsabandiyyah, dengan mengacu kepada kitab yang dijadikan sebagai rujukan di dalam tarekat ini ialah kitab Fath al-‘Arifinkitab yang tulis oleh para muridnya melalui pendiktian langsung dari gurunya yakni Syeikh Ahmad Khatib al-Syambasi.[1] Said Aqil Siraj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial : Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukas Aspirasi, (Bandung : Mizan Pustaka, 2006), hlm. 426.[2] Muhammad Abdul Mujib dkk, Ensiklopedia Tasawuf Imam al-Ghazali, (Jakarta: Penerbit Hikmah, 2009),hlm.334.