ABSTRAKEkonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tercermin dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih tergantung pada tambang bijih logam dan ekspor. Padahal, NTB dengan berbagai keindahan alam maupun budaya lokalnya merupakan salah satu provinsi yang dalam perkembangannya ditargetkan menjadi gerbang pariwisata nasional. Dengan semakin mantapnya posisi NTB sebagai destinasi wisata nasional, sekaligus tujuan investasi di bidang kepariwisataan di Indonesia, maka perlu dilakukan studi untuk dapat diketahui sejauh mana lapangan usaha yang berafiliasi dengan dunia pariwisata memberikan kontribusi sebagai lokomotif baru perekonomian NTB di luar sektor pertambangan. Untuk mendapatkan sektor/kategori unggulan di suatu wilayah, beberapa metode pengukuran yang umum digunakan antara lain Location Quotient (LQ), Analisis Shift–Share, dan Tipologi Klassen. Berdasarkan tiga metode tersebut diperoleh hasil bahwa dari delapan kategori unggulan, tiga diantaranya merupakan kategori yang menyokong pariwisata di NTB yakni lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan, Real Estate dan Jasa–jasa. Kategori penting lainnya yaitu Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Konstruksi; dan Perdagangan berpotensi lebih digenjot untuk semakin meningkatkan perekonomian NTB. Bagi pengusaha, kategori unggulan yang menyokong pariwisata tersebut dapat “dilirik” untuk investasi di masa mendatang. Tanpa menutup kemungkinan untuk membuka usaha baru di lapangan usaha yang potensial. Ada satu kekuatan ekonomi baru yang menyeruak dari hasil analisis yaitu ekonomi kreatif. Ternyata lapangan usaha yang berkaitan dengan Ekonomi Kreatif telah terdeteksi sebagai kategori potensial yang patut dikembangan di NTB. Diperlukan kajian lebih lanjut terkait topik ini dengan menggunakan Tabel Input–Output agar didapatkan gambaran hubungan timbal balik dan keterkaitan antarsektor dalam perekonomian di NTB secara menyeluruh utamanya terkait pariwisata. Kata Kunci : Analisis Shift–Share, Ekonomi Kreatif, Location Quotient (LQ), Sektor Unggulan, Sektor Pariwisata, PDRB, Tipologi Klassen POTENTIAL SECTOR ANALYSIS, CAN THE TOURISM BE A NEW LOCOMOTIVE ECONOMY OF WEST NUSA TENGGARA? ABSTRACTThe economy of Nusa Tenggara Barat (NTB) reflected in the Gross Regional Domestic Product (GRDP) still depends on metal ore mining and exports. In fact, NTB with a variety of natural beauty and local culture is one of the provinces which in its development is targeted to become the gate of national tourism. With the increasing position of NTB as a national tourist destination, as well as an investment destination in the field of tourism in Indonesia, it is necessary to study to find out the extent to which industry affiliated with the tourism contribute as a new locomotive for the NTB economy outside the mining sector. To obtain leading sectors /categories in a region, several commonly used measurement methods include Location Quotient (LQ), Shift–Share Analysis, and Klassen Typology. Based on the three methods, the results show that of the eight leading categories, three of them are categories that support tourism in NTB, namely the Transportation and Storage, Real Estate and Services. Other important categories are Accomodation & food Service Activities; Construction; and Trade has the potential to be further boosted to further improve the NTB economy. For entrepreneurs, the leading categories that support tourism can be "glimpsed" for investment in the future. Without closing the possibility to open a new business in a potential industry. There is one new economic power that has emerged from the results of analysis, namely the creative economy. It turns out that the industry related to the Creative Economy have been detected as potential categories that deserve to be developed in NTB. Further studies are needed regarding this topic using the Input–Output Table in order to obtain an overview of the interrelationships and inter–sectoral linkages in the economy in NTB as a whole, especially related to tourism. Keywords: Creative Economy , GRDP , Klassen Typology, Leading Sector, Location Quotient (LQ), Shift – Share Analysis, Tourism Sector.