OTOMATISASI MESIN TETAS TELUR PUYUH UNTUK OPTIMASI PEMBIBITAN, PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN BAGI PETERNAK PUYUH
AUTOMATION TECHNIQUE MACHINE OF QUAIL EGGS FOR OPTIMIZATION OF BREAKING, IMPROVING PRODUCTION AND MARKETING FOR QUAIL FARMABSTRACT Bogor District has a very large area, so the market share for livestock products is also wide open. In 2015 suppliers of quail farmers there are only 20 breeders with quail population ranges from 10 thousand head (Department of Animal Husbandry & Fishery Bogor District). This is a very good opportunity for quail farmers, but the problems faced by quail farmers turned out to be very complex. Two quail farmers who became the object of Community Service goal have complex issues related to production, marketing, and management. The condition of the cage is not feasible, dirty, sanitation and hygiene is very bad, consequently diseased quail cattle reach an average of 35%. Productivity is very low, and having difficulty marketing eggs. Farmers also do not have a systematic bookkeeping related to finance and production process. Community service activities are carried out through Optimization of Cage Build Design, Optimization of Livestock Enviromental Environments, Quyry Health Control, Selection of Superior Seeds and Optimal Hatching of Eggs, Microcontroller Based Automatic Hatching Grants, and Marketing Strategy (Manual or Digital through Social Media) and Simple Operations and Financial Management.Keywords: automation, community service, microcontroler, quail farmers. ABSTRAK Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga pangsa pasar untuk produk ternak juga terbuka luas. Pada tahun 2015 pemasok hasil ternak puyuh hanya ada 20 peternak dengan jumlah populasi puyuh berkisar 10 ribu ekor (Dinas Peternakan & Perikanan Kab Bogor). Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi peternak puyuh, tetapi permasalahan yang dihadapi peternak puyuh ternyata sangat komplek. Dua peternak puyuh yang menjadi objek sasaran pengabdian masyarakat ini memiliki permasalahan yang kompleks baik terkait, produksi, pemasaran maupun manajemen. Kondisi kandang tidak layak, kotor, sanitasi dan higienitas sangat buruk, akibatnya ternak puyuh berpenyakit mencapai rata-rata 35%. Produktivitas sangat rendah, dan mengalami kesulitan memasarkan telur. Peternak pun tidak memiliki pembukuan yang sistematis terkait keuangan maupun proses produksi. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk melatih, membina, memantau dan mendampingi kedua peternak tersebut dalam usaha meningkatkan produktivitasnya. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui Rancang Bangun Kandang Puyuh Optimal, Penciptaan Lingkungan Internal/Eksternal Peternakan yang Optimal, Pengendalian Kesehatan Puyuh, Pemilihan Bibit Unggul dan Penetasan Telur Optimal, Hibah Alat Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler, serta Strategi Pemasaran (Manual maupun Digital melalui Media Sosial) dan Manajemen Operasi dan Kuangan Sederhana.