RISIKO FAKTOR PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWERIGADING KOTA PALOPO TAHUN 2012
Secara global 23% dari kematian neonatal dikaitkan dengan asfiksia lahir. Beberapa penelitian menyebutkan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum diantaranya yaitu persalinan (ketuban pecah dini, partus lama, dan jenis persalinan).Penelitian ini bertujuan untukmengetahui risiko faktor persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Sawerigading Kota Palopo tahun 2012.Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan Case Control Study. Sampel penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi dengan asfiksia neonatorum dan ibu yang melahirkan bayi tidak dengan asfiksia neonatorum. Cara pengambilan sampel dengan mengambil semua ibu yang melahirkan bayi dengan asfiksia neonatorum untuk kelompok kasus dan systematic random sampling untuk kelompok kontrol, dengan besar sampel 182. Perbandingan kasus dengan kontrol 1:1. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji odds ratio(OR).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuban pecah dini (OR=2,471; 95%CI 1,333-4,581), partus lama (OR=3,417; 95%CI 1,541-7,576), dan jenis persalinan (OR=4,444; 95%CI 2,342-8,433).Petugas kesehatan yang menolong persalinan harus selalu siaga terhadap kondisi-kondisi yang dapat membahayakan ibu maupun bayi, utamanya ibu yang mengalami ketuban pecah dini, partus lama dan terdeteksi lahir prematur. Untuk itu dibutuhkan keterbukaan terhadap kondisi pasien sehingga ibu dapat lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan. Peningkatan keterampilan petugas kesehatan melalui pelatihan tentang manajemen asfiksia neonatorum dan teknik resusitasi agar mengurangi kematian bayi akibat asfiksia neonatorum