scholarly journals Stigma Related to Tuberculosis Among Patients Attending DOTS Clinics of Dharan Municipality

2012 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 40-43 ◽  
Author(s):  
S Aryal ◽  
A Badhu ◽  
S Pandey ◽  
A Bhandari ◽  
P Khatiwoda ◽  
...  

Background The patients suffering from tuberculosis are receiving shame and unfair treatment from the people living around them within their own society attending DOTS clinic of Dharan municipality. Objective To assess the stigma experienced by tuberculosis patients and to find out the association between stigma experienced by Tuberculosis patient and the selected variables (socio-demographic characteristics, clinical profile and illness experience). Methods Descriptive Cross Sectional study was done among sixty tuberculosis patients. Stratified random sampling was used to select the main center and sub center of Tuberculosis treatment and population proportionate simple random sampling using lottery method was done. Data was collected using predesigned, pretested performa from Explanatory Model Interview Catalogue developed by World Health Organization. Results The study revealed that 63.3% of the subjects were stigmatized. There was association between stigma and variables such as occupation, monthly family income and past history of Tuberculosis. There was also association of stigma with treatment phase, category of the patient and past outcome of illness. Conclusion Due to lack of knowledge and awareness about Tuberculosis, many patients were stigmatized. Efforts should be made to educate the public about Tuberculosis to reduce stigma experienced by Tuberculosis patients and improve the compliance of the patient. KATHMANDU UNIVERSITY MEDICAL JOURNAL  VOL.10 | NO. 1 | ISSUE 37 | JAN - MAR 2012 | 48-52 DOI: http://dx.doi.org/10.3126/kumj.v10i1.6914

2021 ◽  
pp. 275-285
Author(s):  
Nursyamsi ◽  
Yusriani ◽  
Andi Asrina

Menurut World Health Organization (WHO, 2019) anemia merupakan suatu kondisi dimana sel darah merah berkurang sehingga kapasitas pengangkutan oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi petugas kesehatan dengan perilaku ibu hamil dalam mencegah anemia di Puskesmas Tanjonge. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Metode analisa data menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan uji kolerasi chi square. Komunikasi tidak efektif disebabkan karena kurangnya syarat komunikasi agar menjadi efektif seperti beberapa pertanyaan terkait Channel (saluran media yang digunakan), Capability of audience (pertanyaan terkait sejauh mana kempuan ibu hamil setelah informasi telah diberikan) serta beberapa pertanyaan lain yang menyangkut syarat komuniikasi efektif lainnya seperti salah satu pertanyaan terkait Credibility (perkenalan petugas kesehatan kepada ibu hamil), dan terkait Content (isi materi) yang masih kurang. Pengetahuan dilihat dari sampai dimana ibu hamil mampu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi/menilai dan mencipta. Dari hasil observasi beberapa jawaban pertanyaan  ibu hamil tentang kamampuan terkait ranah kognitif sebagai pengetahuan cukup masih didapati kurang karena kemampuan dalam mengingat informasi terkait masalah makanan penghambat penyerapan zat besi, faktor penyebab anemia serta jenis sumber makanan zat besi, dan pengaruh kurang baik anemia terhadap anak masih kurang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara komunikasi petugas kesehatan dengan Pengetahuan ibu hamil dalam mencegah anemia.  


Author(s):  
Indra Agussamad ◽  
Maya Sari

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 72 perawat dengan menggunakan teknik simple random sampling,dan penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan Chy-Square yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengawasan, motivasi, sikap dan ketersediaan alat terhadap kepatuhan perawat rawat inap dalam menggunakan alat pelindung diri dengan(p-value< 0,05).


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Zakiatul Fuada ◽  
Dewi Karlina Rusly ◽  
Silvia Yasmin Lubis

Remaja merupakan periode transisi antara anak-anak ke masa dewasa,atau anak usia belasan tahun, Remaja harus mempersiapkan diri menuju kehidupan dewasa, termasuk dalamaspek seksualnya. Dibutuhkan sikap yang bijaksanadaripara orang tua, pendidik dan masyarakat pada umumnya serta tentunya dariremaja itu sendiri, agar mereka dapat melewati masa transisi itu dengan selamat supaya remaja dan orangtua dapat mengatasi transisi ini dengan baik. Pada tahun 2011 angka kejadian aborsi di dunia diperkirakan 56 juta kasus (25,6%) dari 180 juta kehamilan. Di wilayah Asia Tenggara, World Health Organization (WHO) memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya. Diantaranya 750.000 sampai 2 juta kasus terjadi di Indonesia, atau dapat dikatakan hampir 50%nya terjadi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang aborsi pada usia remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling  yang diambil dari remaja putri kecamatan Simpang Keuremat dan Kota Lhokseumawe yang berjumlah total 214 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji T dengan ketentuan hasil dilihat dari nilai T hitung. Hasil uji statistik didapatkan hasil nilai mean 38.33 (SD 5.335) dan nilai median 39,00 pada remaja putri perkotaan dan nilai mean 36.13 (SD 4,853) dan nilai median 36,00  pada  remaja putri pedesaan nilai t hitung = 3.150 (sig. 0.002 dan  T-hitung > T-tabel). Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang aborsi pada sampel penelitian ini berdasarkan statistik.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 88-92
Author(s):  
Immawanti Immawanti ◽  
Junaedi Yunding

ABSTRAK Penggunaan metode kontrasepsi hormonal dalam waktu lama dapat menimbulkan efek samping salah satunya adalah peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal jenis pil dan suntik pada wanita pasangan usia subur dengan kejadian hipertensi. Rancangan penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebanyak 67 wanita pasangan usia subur, sampel diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah spignomanometer dan lembar kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal pil (p=0,00) dan kontrasepsi hormonal suntik (p=0,01) dengan kejadian hipertensi pada wanita pasangan usia subur. Diharapkan instansi terkait untuk memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan penggunaan jenis kontrasepsi bagi calon akseptor. Kata Kunci : hipertensi, kontrasepsi pil, kontrasepsi suntik, lama pemakaian


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 164-182
Author(s):  
Hairil Akbar Akbar

Program Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan, untuk mencapai hal tersebut dibuatlah beberapa cara untuk mencegah ataupun menunda kehamilan, walaupun dalam pelaksanaannya pelayanan KB yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada pada pasangan usia subur di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu.Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan desain penelitian menggunakan cross sectional study. Populasi dalam penelitian yaitu semua wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang berusia 15-49 tahun dan berstatus menikah, sedangkan sampel pada penelitian ini sebagian dari wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang berusia 15-49 tahun dan berstatus menikah di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dan menggunakan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada ibu PUS di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu yaitu dukungan suami (r value = 0,000; CI:4,229-70,362), dan pengetahuan (rvalue = 0,000; CI:3,012-34,233), sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu status pekerjaan (rvalue = 0,577; CI:0,214-15,902), paritas (r value = 0,319; CI:0,193-1,710), dan akses pelayanan keluarga berencana (r value = 0,984; CI:0,315-3,250) dengan penggunaan alat kontrasepsi pada PUS di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu. Diharapkan para ibu PUS dengan usia ≥ 20 tahun untuk lebih memperhatikan kesehatan dengan perencanaan yang baik dalam keluarga seperti mengatur jumlah kelahiran, menjarangkan kehamilan, dan lebih aktif berkonsultasi pada pihak tenaga kesehatan untuk melakukan program KB.   Kata Kunci : , Pengetahuan, Dukungan Suami


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 70-78
Author(s):  
Nur Dewiyanti

Kontrasepsi merupakan salah satu alat yang dapat dilakukan masyarakat untuk membantu mengendalikan lajunya pertambahan penduduk. Jumlah pengguna metode kontrasepsi jangka panjang masih rendah dibandingkan non metode kontrasepsi jangka panjang yang peminatnya masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan metode kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Penelitian ini bersifat analitik observasional, dengan desain menurut waktumya bersifat cross sectional study. Subjek diambil dari populasi dengan cara simple random sampling. Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor setiap variabel bebas terhadap penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita PUS (Pasangan Usia Subur) berusia 15-49 tahun yang merupakan akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang dan non metode kontrasepsi jangka panjang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Variabel bebas yang digunakan adalah usia dan jumlah anak yang dimiliki responden. Variabel terikat yang digunakan adalah penggunaan metode kontrasepsi. Didapatkan jumlah sebanyak 94 responden. Data yang telah terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa usia responden tidak memiliki hubungan dengan penggunaan metode konrasepsi (p=0,074 > α=0,05) sedangkan pada jumlah anak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode kontrasepsi (p=0,048 < α=0,05).


2020 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 332-337
Author(s):  
Lalu Dedy Supriatna ◽  
Indasah Indasah ◽  
Byba Melda Suhita

Pesantren Health Post (Poskestren) promotional program for Clean and Healthy Living Behavior (CHLB)  among students at Islamic boarding schoolsBackground: Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) school environment structure is an effort to empower students, teachers, and the school community to know, want, and be able to treat CHLB. This is in line with Health Promotion in educational institutions (Health Promoting School) launched by the World Health Organization which uses a holistic model that includes the relationship between physical, mental, social and environmental aspects.Purpose: To analyze the influence of the health post promotion program for Clean and Healthy Living Behavior (CHLB)  among students at Islamic boarding schoolsMethod: An observational analytic study using a cross sectional approach. The sampling technique used simple random sampling, a sample of 271 respondents. The research instrument used a questionnaire with 20 question items. The data analysis technique used the chi-square test.Results: Obtained from 271 respondents with the Poskestren program (Promotive) in the less category, it will have an influence in the moderate category on the (CHLB)   of students (36.16%). It is necessary to plan that is directed and sustainable in improving the quality for the implementation of the poskestren program in a promotional manner so that it can get better results.Conclusion: The Pesantren Health Post program promoted a significant effect on (CHLB)  among students at Ad Diinul Qayyim Islamic Boarding School, West Lombok Regency, NTB.Keywords: Pesantren Health Post (Poskestren); Promotional program; Clean and Healthy Living Behavior (CHLB); Students; Islamic boarding schoolsPendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan lingkungan sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu memperlakukan PHBS. Hal ini sejalan dengan Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia yang menggunakan model holistik yang meliputi hubungan antar aspek fisik, mental, sosial, dan lingkungan.Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh program promotif  poskestren terhadap PHBS Santri di Pondok PesantrenMetode: Penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, sampel sebanyak 271 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dengan 20 item pertanyaan. Teknik analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil: Didapatkan dari 271 responden dengan program Poskestren (Promotif) dalam kategori kurang maka akan memberikan pengaruh dalam kategori cukup pada PHBS santri (36.16%). Perlu perencanaan yang terarah dan berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas untuk penerapan program poskestren secara promotif sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.Simpulan: Program Poskestren secara promotif berpengaruh secara signifikan terhadap PHBS pada santri di Pondok Pesantren Ad Diinul Qayyim Kabupaten Lombok Barat NTB.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ice Irawati

Salah satu faktor utama yang menyebabkan masih tingginya angka TB paru adalah kepadatan hunian dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan kepadatan hunian dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit TB paru Kelurahan Pecung Kecamatan Belakang Padang Kota Batam (Wilayah Kerja Puskesmas Belakang Padang) Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan cross sectional study, teknik pengambilan sampel secara simple random sampling dimana sampel berjumlah 90 sampel, data primer diperoleh dengan alat bantu kuisioner, data analisis dengan bivariat yang menggunakan uji chi-square (>0,05).Hasil penelitian terdapat hubungan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru ditunjukan dengan nilai p=0,000 (pV<0,05), dan terdapat hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB paru dengan nilai p=0,000 (pV>0,05). Kesimpulannya bahwa terdapat hubungan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru, hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB paru, Diharapkan promosi kesehatan oleh Puskesmas kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hidup dan lingkungan sehat.


Author(s):  
Yoan Chou ◽  
Dharmady Agus ◽  
Dwi Jani Juliawati

Background: Medical education is full of burden and pressure, so that medical students are prone to get depressive disorder and anxiety disorder. These have been proven by several researches conducted in the faculties of medicine from abroad as well as in Indonesia. Medical students, either preclinical or clinical, need to face many obstacles, but clinical students have more demands than preclinical students and they are directly responsible for patient safety. The more demands of the clinical students made them prone to have more depressive and anxiety disorder.Method: This research was conducted as a cross-sectional study on 200 students on Atma Jaya Medicine Faculty by choosing 100 pre-clinical and clinical students with simple random sampling. Data were collected with structured interviews by using MINI ICD-10 instrument to determine the depressive and anxiety disorder.Results: There were significant differences between the proportion of depressive disorder and anxiety disorder among preclinical and clinical students in FKUAJ 2015 (p = 0.044 and p = 0.048). The proportion of depressive disorder and anxiety disorder in clinical students are higher than preclinical students (29% vs. 17% and 38% vs. 25%).Conclusions: Clinical students are more prone to get depressive disorder 1,99 times and anxiety disorder 1,84 times than preclinical students FKUAJ year 2015 


2016 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 22-25 ◽  
Author(s):  
Vijay Kumar Sah ◽  
Arun Giri ◽  
Rupak Acharya

Background The World Health Organization (WHO) defines obesity as a ‘global epidemic. Overweight and obese children are at higher risk for developing long-term chronic diseases like hypertension. With globalization bringing more lifestyle modifications, adolescents are exposed to multiple risk factors including obesity, diet, academic stress, lack of physical work apart from hereditary risk factors. Early diagnosis of obesity and hypertension is an important strategy in its control, effective treatment and prevention of complications. The aim of the study is to assess the prevalence of and the factors associated with childhood overweight/obesity among school childrenMaterial and Methods It is a school based cross sectional study done in schools of Biratnagar. School going children aged 6 to 16 years from 10 different schools of Biratnagar were taken as study population. Five were private schools and five were government schools. All the school going children aged 6 to 16 years were included in the study. Children with any chronic illness were excluded from the study.Results A total of 1900 students were included between age group of 6 to 16 years. The prevalence of overweight, obesity and hypertension were 2.9%, 1.8% and 6.1%.Conclusion Overweight, obesity was significantly associated with hypertension. Students studying in private schools and family income > Rs.10,000 were strongly associated with overweight, obesity and hypertension. Family history of hypertension was also associated with overweight/obesity.Journal of Nobel Medical College Vol.5(2) 2016; 22-25


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document