WASTE MANAGEMENT IN THE KAWATUNA LANDFILL SITE OF PALU CITY
Abstract: The waste is all kind of things or material/human excreta, animal, vegetation or anything from the result of human activity to fulfill their daily need. This waste may trigger and or cause contamination to the water, land, and air and cause damage to the human environmental. The ultimate waste disposal of the city in The Landfill Site is against some obstacles, physically and nonphysical, such as social, economy, maintenance problems, etc. According the field experience in some area especially in the City of Palu, city waste management in TPA Kawatuna or Kawatuna Landfill Site consistently practice open dumping system with specific awareness on the environmental protection. The problem occur in Kawatuna Landfill Site is none of waste selection criteria. This condition caused a habitant of the scavengers to earn the life for their expanse, but this settlement has negative impact to their healthiness. The contours of landfill site are valley and hilly. This caused a waste collections activity from the waste employee throw away randomly to the valley of landfill site area and caused wider landfill area. In addition, another wider valley becomes the garbage collection area and causes destruction to the land structure. As a result, the qualitative descriptive method of this research concludes applicable waste management system for the Kawatuna Landfill Site and factors that influences the waste management system. Effort and good cooperation are necessary for a good waste management practice in Kawatuna Landfill Site. This practice starts from each of us where the waste is a requirement that should minimize together. Application of 4R (Reduce, Replace, Reuse and Recycle) is the first step in maximizing the waste management system of Kawatuna Landfill Site. All of this effort certainly requires a support from human resources, facility and infrastructure, social participation and government regulation. Keywords: Waste, Waste Management, Kawatuna Landfill Abstrak: Sampah ialah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat menimbulkan dan atau mengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan udara sehingga dapat menimbulkan pengrusakan lingkungan hidup manusia. Penampungan akhir sampah kota dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mengalami berbagai macam kendala baik fisik maupun non fisik, seperti masalah sosial, ekonomi, pemeliharaan dan lain–lain. Dari berbagai kenyataan yang ada di lapangan, di berbagai daerah, khususnya di Kota Palu, pengelolaan sampah perkotaan di TPA Kawatuna masih menggunakan sistem pembuangan terbuka (open dumping), dimana sistem ini kurang memperhatikan aspek perlindungan lingkungan. Masalah yang timbul di TPA Kawatuna yakni : belum ada pengelolaan untuk pemilahan jenis sampah, kondisi ini mengakibatkan munculnya permukiman para pemulung yang mencari nafkah dengan memilah sampah yang dapat memberikan pendapatan bagi mereka, namun keberadaan permukiman mereka dapat memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan mereka. Dan kondisi TPA yang berkontur yaitu lembah dan perbukitan menjadikan sampah yang telah dikumpulkan oleh petugas dibuang sembarangan pada lembah di daerah TPA yang mengakibatkan bertambah luasnya daratan sampah, hal lain lembah yang cukup besar dijadikan sebagai penampung sampah yang dapat menyebabkan rusaknya struktur tanah. Olehnya penyelesaian penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif didapatkan sistem pengelolaan sampah yang sesuai diterapkan di TPA Kawatuna dan faktor – faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah. Diperlukan usaha dan kerjasama yang baik agar pengolahan sampah di TPA Kawatuna dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dimulai dari diri kita masing – masing bahwa sampah merupakan suatu kebutuhan yang harus kita minimalisasikan bersama – sama. Penerapan 4R yakni (Reduce, Replace, Reuse and Recycle) merupakan langkah awal agar sistem pengelolaan sampah di TPA Kawatuna berjalan maksimal. Tentunya semua itu perlu didukung dengan sumber daya manusia, sarana prasarana, partisipasi masyarakat dan peraturan pemerintah. Kata Kunci: Sampah, Pengelolaan Sampah, TPA Kawatuna