Pencegahan Importasi Limbah B3 Dan Sampah Ke Wilayah Indonesia

2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Iyan Suwargana
Keyword(s):  

Importasi limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) dan sampah ke wilayah Indonesia saat ini masih terjadi. Jumlah kontainer yang diimpor ke Indonesia sepanjang Januari 2018 hingga Januari 2020 mencapai ribuan kontainer (3.272 kontainer) yang diantaranya 1.662 kontainer berisi limbah B3 dan sampah yang dilarang diimpor ke Indonesia. Importasi limbah B3 dan sampah tersebut dimanipulasi dengan dinyatakan sebagai limbah Non B3 untuk bahan baku industri melalui pemalsuan dokumen impor. Hal tersebut berhubungan dengan upaya pencegahan importasi limbah B3 dan sampah ke Indonesia belum efektif. Dalam tulisan ini, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya pencegahan importasi limbah B3 dan sampah ke wilayah Indonesia yang dielaborasi melalui pendekatan pencegahan secara persuasif dan preventif. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif. Sumber data dan informasi diperoleh dengan menggunakan teknik sampling Snowball (bola salju) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, telaahan dokumen dan observasi lapangan. Selanjutnya data-data penelitian yang dihasilkan dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan mengenai upaya pencegahan importasi limbah B3 dan sampah ke wilayah Indonesia. Hasil analisis atas data dan informasi yang didapat dari survei melalui wawancara terhadap 3 (tiga) Kementerian dan surveyor, telaahan dokumen dan observasi lapangan menunjukkan bahwa upaya pencegahan importasi limbah B3 dan sampah saat ini masih belum efektif dikarenakan penaatan terhadap peraturan yang masih rendah, sanksi yang belum tegas, ketentuan teknis tentang kriteria penetapan limbah B3, limbah Non B3 dan sampah masih bersifat umum, belum adanya pedoman dan panduan pemeriksaan limbah impor yang mudah dipahami serta masih adanya perbedaan presepsi atau belum adanya keseragaman pihak-pihak yang terkait mengenai pemahaman di dalam penentuan limbah yang boleh dan dilarang diimpor. Dengan demikian, perbaikan upaya pencegahan importasi limbah B3 dan sampah ke wilayah Indonesia sudah seharusnya dilakukan. Hasil penelitian ini merekomendasikan pencegahan importasi limbah B3 dan sampah dilakukan melalui pendekatan pencegahan secara persuasif dan preventif, yaitu pengaturan dan implementasi penaatan terhadap peraturan yang terkait importasi limbah B3, limbah Non B3 dan sampah yang lebih ketat serta adanya pedoman dan panduan pemeriksaan limbah Non B3 impor di negara muat yang aplikatif dan mudah dipahami oleh pemeriksa limbah.Kata Kunci: Pencegahan, persuasif dan preventif, importasi, limbah dan sampah

2019 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 30-35
Author(s):  
Agus Prasetya

This article is motivated by the fact that the existence of the Street Vendor (PKL) profession is a manifestation of the difficulty of work and the lack of jobs. The scarcity of employment due to the consideration of the number of jobs with unbalanced workforce, economically this has an impact on the number of street vendors (PKL) exploding ... The purpose of being a street vendor is, as a livelihood, making a living, looking for a bite of rice for family, because of the lack of employment, this caused the number of traders to increase. The scarcity of jobs, causes informal sector migration job seekers to create an independent spirit, entrepreneurship, entrepreneurship, with capital, managed by traders who are true populist economic actors. The problems in street vendors are: (1) how to organize, regulate, empower street vendors in the cities (2) how to foster, educate street vendors, and (3) how to help, find capital for street vendors (4) ) how to describe grief as a Five-Foot Trader. This paper aims to find a solution to the problem of street vendors, so that cases of conflict, cases of disputes, clashes of street vendors with Satpol PP can be avoided. For this reason, the following solutions must be sought: (1) understanding the causes of the explosions of street vendors (2) understanding the problems of street vendors. (3) what is the solution to solving street vendors in big cities. (4) describe Street Vendors as actors of the people's economy. This article is qualitative research, the social paradigm is the definition of social, the method of retrieving observational data, in-depth interviews, documentation. Data analysis uses Interactive Miles and Huberman theory, with stages, Collection Data, Display Data, Data Reduction and Vervying or conclusions.


Paradigma ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 72-86
Author(s):  
Siti Noviatun ◽  
Isfandayani

Abstract             The main fuction of the Bank as an funding and lending activities by offering various types of financial transaction services an attractive choice for people who do money laundering to hide money proceeds of crime. Because of that the government and Indonesian Banks make regulations related prevent money laundering that contains Customer Due Dilligence and Enhanced Due Dilligence. Bank Mandiri Syariah has implementation Customer Due Dilligence and Enhanced Due Dilligence as an effort to prevent money laundering. This analyze aims for knowing implementation Customer Due Dilligence and Enhanced Due Dilligence that has been applied by Bank Syariah Mandiri. In this study using a qualitative descriptive method. Data retrieval is done by observation, interviews and documentation to three sources of informants Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi Timur and one sources of informants that specifically handles money laundering prevention program that is SKAP( Satuan Kerja APU PPT) Bank Mandiri Syariah. Data analysis will be done by doing three steps, they are; data reductions, data display, and verification.The observation result shows that implementation Customer Due Dilligence done at the time prospective customer open the account and the Bank doubt information customer by doing identification and verification. implementation Enhanced Due Dilligence is done to customers Politically Exposed Person/ High Risk open the account, but in practiceat Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi Timur done when there is suspicious transaction or there is a case. Reporting process suspicious transaction through the system SIAP (System Aplikasi APU PPT) to Satuan Kerja APU PPT (SKAP) Bank Syariah Mandiri then SKAP reports to PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan). From implementation Customer Due Dilligence and Enhanced Due Dilligence Bank Mandiri Syariah has been prevent money laundering enter the financial system at Mandiri Sharia Bank.


LINGUISTICA ◽  
2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Dian Sukma Lestari And Zainuddin

The aim of this study were to find out category shift types used in thetranslation of novel To Kill A Bird and to describe of how category shift is translatedin the novel from English into Indonesian. This study were conducted by usingdescriptive qualitative method. The data of the study were words, phrases, andclauses in the novel To Kill A Mockingbird which is translated into Indonesian byFemmy Syahrianni. It was found that there were 280 data in the novel from Englishinto Indonesian. The data analysis were taken by listing and bolding. Documentarysheets used as the instrument to collect the data. The data were analyzed based onMiles and Huberman (2014) by condensation which consists of selecting, focusing,simplifying, abstracting and transforming and then data display by using table inorder to get easy analyzing the data. The result of this study were (1) there were fourtypes of category shifts found in the novel To Kill a Mockingbird namely; structureshifts (36.78%), class shift (27.14%), unit shift (32.5%) and intra-system shift(3.27%). (2) The process of category shifts in the translation novel by havingmodifier-head in source language changed into head-modifier in target language,adverb in source language changed into verb in target language, one unit in sourcelanguage changed into some units in target language. and plural in source languagechanged into singular in target language.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Khairun Nisa ◽  
Ermina Waruwu
Keyword(s):  

Kajian feminisme berusaha memberikan kesadaran yang berhubungan dengan kaum perempuan dan dapat diubah menjadi keseimbangan-keseimbangan yang dinamis. Salah satu obyek kajian penelitian ialah puisi “Tjoemboean” yang etrdiri atas tiga puluh satu bait. Puisi ini ditulis oleh Potjut-potjut Chadidja, Tiawah, Aseb, dan Fatimah, dan dijadikan sebagai alat artikulasi kritis perempuan terhadap isu-isu yang berkenaan dengan kehidupan perempuan. Puisi “Tjoemboean” ini dapat juga ditransformasi menjadi drama. Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipanggungkan, di dalamnya terdapat alur cerita beserta para tokoh yang berperan dalam menjalankan isi cerita tersebut. Penelitan ini bertujuan untuk mendeskrisikan kajian feminisme yang terdiri atas idealisme pengarang, tekanan tokoh wanita dalam puisi dan juga aspek psikoanalisa pengarang berdasarkan puisi “Tjoemboean”. Untuk mendukung penelitian ini teori yang digunakan oleh peneliti ialah teori intertekstual khususnya untuk kepentingan transformasi puisi menjadi naskah drama. Data dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dokumen khususnya buku puisi dengan instrumennya ialah peneliti sendiri sehingga hasil kajian feminisme puisi dan transfomasinya menjadi naskah drama yang sekaligus sebagai data primer untuk penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif karena peneliti berusaha mendeskripsikan hasil kajian. Langkah analisis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah mereduksi data, display data, dan menyusun kesimpulan. Untuk menjamin kebsahan data penelitian, maka peneliti melakukan trianggulasi yakni memeriksa kesesuain obyek penelitian dengan hasil kajian baik hasil kajian feminis maupun transformasinya menjadi naskah drama. Akhirnya, rekomendasi atau saran atas penelitian ini ialah agar kesetaraan gender lebih gencar diimplementasikan dalam struktur sosial masyarakat sehingga perempuan juga memiliki kedudukan dan peran yang sama dengan laki-laki. Selain itu, hasil transformasi puisi menjadi naskah drama ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia.  Kata Kunci: Feminisme, Transformasi, Puisi “Tjoemboean”, Naskah Drama


2018 ◽  
Vol 33 (3) ◽  
Author(s):  
Franciscus Adi Prasetyo ◽  
Jajang Gunawijaya

Self-stigma experienced by people who experience schizophrenia has influence on reduced self-esteem, on powerlessness, the weakening of hope, and a motivation towards recovery. The aim of this study is to explain the efforts of people suffering schizophrenia to manage their self-stigma through self-control, using a case study approach. Based on the purposive sampling technique, five people with schizophrenia were selected as the cases to be studied. Data collection techniques utilized in-depth interviews, observation, and documentary studies. The analysis of the study data employed the stages of data reduction, data display, and data verification. Improvement in study quality employed the triangulation of data sources by checking the data to determine its consistency. The results of this study indicate that people with schizophrenia who have the ability to self-control can overcome self-stigma through changes in the manner of viewing themselves, self-training through activities, having endurance, having an honest approach, being able to explain schizophrenia from a positive viewpoint, having initiative, and having a positive attitude and the courage to face challenges.


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 97-111
Author(s):  
Siti Meutia Sari
Keyword(s):  

Fenomena penerapan pembelajaran bilingual pada anak usia dini sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari sebagai antisipasi dari persaingan global. Anak yang diberikan pembelajaran bilingual sejak dini akan mampu bersaing dengan dunia luar dikarenakan bisa mempelajari kebudayaan luar yang notabene menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran bilingual pada anak usia dini di TK Al Azhar, Medan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Pemilihan subjek dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti. Subjek penelitian ini adalah, Kepala Pengelola TK Al Azhar, guru kelas, perilaku peserta didik, dan orang tua. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi,wawancara, serta dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakanmodel Miles dan Huberman selama berada di lapangan. Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap anak mampu mengembangkan bahasa secara alami. Namun, pengembangan bahasa juga dipengaruhi oleh orang tua, lingkungan dan dunia pendidikan, terutama dalam pembelajaran dua bahasa (bilingual).Pembelajaran bilingual pada anak usia dini tidak boleh dengan paksaan dan harus dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan seperti, bernyanyi, bermain, danpembiasaan.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Dyah Ayu Fitriyana ◽  
Trisharsiwi Trisharsiwi

The aim of the research is to get in idea about inculcation of of in thematic learning containing social attitudes to four grade students of Gedongkuning State Elementary School. Tools used in this research consist of researcher as main instrument, interview paper, observation paper, and documentation. Data analysis technique consist of data collection, data reduction, data display, and conclusion. The result of this research shows that the inculcation social attitudes are mutual respect, respectcare for others. School efforts in inculcating social attitudes include providing examples of good behavior for students, forming groups in learning, remind the student about social study. Student interaction four grade students enough. Supporting factors of social studies inculte social attitudes are coorperation parents, teacher and community. The obstacle factors inculcation social attitudes are student association not monitore continue the teacher, social attitudes student low awareness.have behavior from the home. The result of inculcation social attitudes to four grade students of Gedongkuning State Elementary Schoolis example good behavior by teacher and other people, give the understanding and remind about social stidies to student.


Ta dib ◽  
2020 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Surandi Surandi ◽  
Supardi Supardi ◽  
Johan Setiawan

Abstract: The purposes of this study are to find out: (1) the implementation of Radin Inten II’s resistance nationalism values in the learning process; (2) the obstacles experienced by teachers when implementing Radin Inten II’s resistance nationalism values in the learning process; (3) the efforts made by teachers in overcoming obstacles during the implementation of Radin Inten II’s nationalism values in the learning process. This study used qualitative approach with the type of case study conducted at SMAN 1 Kalianda. Data collection techniques consisted of observation, interviews, and documentary studies. Data analysis techniques used the model of Miles & Huberman consisting of data collection, data reduction, data display, and conclusion. The results show: (1) the implementation of Radin Inten II’s nationalism resistance values in the process of learning local history was carried out by compiling a syllabus and implementing learning plan (RPP) by incorporating local history into Indonesian historical material which was consisted of planning, implementation, and evaluation, (2) the obstacles experienced by teachers included: the ability of teachers during learning process, students’ attitudes, and time constraints, (3) the efforts made by the teacher were taking the initiative to instill the values of nationalism in the resistance of Radin Inten II’s, applying various models, strategies, methods and singing a national song before learning. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) implementasi nilai-nilai nasionalisme perlawanan Radin Inten II dalam proses pembelajaran, (2) kendala yang dialami oleh guru saat implementasi nilai-nilai nasionalisme perlawanan Radin Inten II dalam proses pembelajaran, (3) upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi saat implementasi nilai-nilai nasionalisme perlawanan Radin Inten II dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus di SMAN 1 Kalianda. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) implementasi nilai-nilai nasionalisme perlawanan Radin Inten II dalam proses pembelajaran sejarah lokal dilakukan dengan menyusun silabus dan rencana pelaksana pembelajaran (RPP) dengan memasukkan sejarah lokal kedalam materi sejarah Indonesia yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, (2) kendala yang dialami oleh guru diantaranya: kemampuan guru dalam proses pembelajaran, sikap siswa, dan adanya keterbatasan waktu, (3) upaya yang dilakukan oleh guru yaitu berinisiatif menanamkan nilai-nilai nasionalisme dalam perlawanan Radin Inten II, menerapkan berbagai model, strategi, metode dan menyanyikan lagu nasional sebelum pembelajaran.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 219-228
Author(s):  
Edy Sudaryanto

This study aims to identify and analyze opportunities, challenges, constraints and efforts of vocational high school or Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) to create graduates especially accounting programs that are able to manage village funds. The object of the study are accounting program students of SMK PGRI 2 Cibinong. Data used in this study are primary data and secondary data. Data is collected using interviews, observation, and documentation. Data analysis methods use data reduction, data display and conclusion drawing/verification. The results of this study show that the SMK PGRI 2 Cibinong Bogor aware of the opportunities for SMK graduates of the accounting program to fill the scarcity of skilled human resources to manage village funds. But teachers have less experience in the practice of village fund accounting so that they do not have confidence in  teaching. Other constraints are less discussion of government accounting in the accounting syllabus and the absence of a standard handbook/module for teachers to teach accounting subjects.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 33-46
Author(s):  
Sri Winarsih ◽  
Margaretha F Narahawarin
Keyword(s):  

Kebudayaan diperoleh dari proses belajar, bukan diturunkan secara biologis atau pewarisan melalui unsur genetis, maka jika tidak dipelajarinilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat lambat laun akan musnah. Salah satu cara mempelajarinya adalah melalui kegiatan penelitian. Penelitian yang mengusung tari pangkur Sagu yang merupakan tari tradisional Papua ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menggambarkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Papua yang terkandung secara tersirat di dalam tarian tersebut. Adapun urgensi dan kontribusi penelitian ini adalah selain sebagai wujud upaya melestarikan dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Papua, juga mengungkapkan unsur-unsur atau pesan yang terkandung dalam sebuah tarian agar dapat lebih diapresiasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tiga objek penelitian yakni tari pangkur Sagu itu sendiri, pimpinan sanggar sebagai informan, dan naskah sinopsis tari pangkur sagu. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi teknik dengan menggabungkan observasi terus terang tersamar dan wawancara semiterstruktur dan dokumentasi berupa naskah. Adapun taknik analisis data dilakukan menggunakan model analisis oleh Miles dan Huberman yakni data reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi jenis kebudayaan nilai kearifan lokal dalam tari tradisional Pangkur Sagu adalah; 1) Nilai gotong royong dan nilai hidup berkelompok, 2) Sistem Kepemimpinan Ondoafi dan Peran Pria dan Wanita, 3) Patuh melaksanakan peran masing-masing sesuai identitas, 4) Senantiasa bersyukur kepada Tuhan,  5) Melestarikan ritual Pangkur Sagu sebagai mata pencaharian pokok, 6) Bersuka cita atas rejeki yang diperoleh bersama, 7) Menunjukkan identitas gender, identitas status sosial, dan identitas marga Marind/suku Papua. Sedangkan berdasarkan klaisifikasi unsur-unsur kebudayaan adalah; 1) Bahasa Marind yang merupakan bahasa suku asli Merauke Papua, 2) Kehidupan yang belum terjamah arus teknologi, 3) Mata pencaharian bergantung pada hasil hutan, 4) Kepemimpinan Ondoafi,  5) Keahlian turun temurun dalam memangkur sagu, 6) Berdoa dan berbisik pada bumi sebagai aktifitas bersyukur kepada Tuhan, 7) Seni tari tradisional yang mengandung seni ukir, seni musik, seni tarik suara, dan seni kerajinan tangan. Deskripsi nilai kearifan lokal masyarakat Papua saling berhubungan satu nilai dengan nilai lainnya.   Kata Kunci: kearifan lokal, nilai, ondoafi, tari pangkur sagu, tari tradisional


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document