Dibalik program-program pelatihan kepemimpinan yang berorientasi kompetensi kerja dan pada kemajuan teknologi, untuk menyiapkan Aparatur Sipil Negara dan para pemimpin yang adaptif terhadap perubahan, aspek penguatan nilai religiusitas belum dijadikan upaya kontributif solutif bagi Aparatur Sipil Negara dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Demikian juga pada materi-materi pelatihan yang dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat, aspek religiusitas belum diintegrasikan dengan materi kepemimpinan adaptif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran empirik, mengidentifikasi, dan menganalisis data serta informasi mengenai integrasi nilai religius dengan kepemimpinan adaptif pada pelatihan kepemimpinan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Uji keabsahan data dilaksanakan melalui teknik triangulasi data. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data mentah, transkip data, pembuatan koding, kategori data, penyimpulan sementara, triangulasi dan penyimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai religiusitas dengan kepemimpinan adaptif belum terintegrasi karena kurangnya inisiatif dari Widyaiswara dalam meramu materi ajar yang mengandung muatan nilai-nilai religiusitas. Selain itu karena nilai religiusitas tidak secara eksplisit dipersyaratkan menjadi bagian khusus pada kurikulum pelatihan kepemimpinan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat. Sebagai langkah praktis dalam upaya pengintegrasian nilai religiusitas dengan kepemimpinan adaptif dalam pelatihan kepemimpinan, disarankan menggunakan strategi penyajian nilai religiusitas secara implisit oleh para Widyaiswara dengan metode model integrasi.Kata Kunci : Integrasi, Nilai Religiusitasitas, Kepemimpinan Adaptif, Pelatihan Kepemimpinan.