scholarly journals ANALISIS PEMETAAN E-COMMERCE KECANTIKAN BERDASARKAN BRAND EQUITY

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 293-301
Author(s):  
Syadza Nadhirah Salsabila ◽  
AMA Suyanto

Besarnya pengguna aktif sosial media di Indonesia membuat perusahaan memanfaatkan sosial media sebagai tempat untuk melakukan branding. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh e-commerce kecantikan dengan gencar melakukan promosi di media sosial. Merek-merek tersebut sedang bersaing dalam benak konsumen dan e-commerce kecantikan tersebut menjual produk dengan karakteristik yang sama. Oleh karena itu, keempat e-commerce kecantikan (Sociolla, Makeupindo, Makeupuccino dan Beautyhaul) harus mampu bersaing untuk menciptakan brand yang kuat di benak konsumen serta membangun brand equity yang kuat pula. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan e-commerce kecantikan berdasarkan brand equity. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan survey kepada 385 responden yang pernah membeli di e-commerce kecantikan Sociolla, Makeupindo, Makeupuccino dan Beautyhaul, dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu multidimensional scaling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Sociolla berada di peringkat pertama, disusul oleh Makeupuccino pada peringkat kedua, Beautyhaul pada peringkat ketiga dan Makeupindo di peringkat keempat.

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 99-110
Author(s):  
Imam Arif Fikri

This research is quantitative study that aims to compare brand association, perceived quality, and brand loyalty to brand equity in Samsung and LG companies in the South Jakarta area. This research used 100 respondents as a sample with purposive sampling method. The analysis technique in this study uses the Independent Sample T Test using SPSS 26. The results of this study indicate that (1) Samsung Brand Association is superior to LG, (2) Samsung's Perceived Qualty is superior to LG, (3) Samsung's Brand Loyalty is superior to LG. superior to LG.   Keywords: Brand Equity; Brand Association; Perceived Quality; Brand Loyalty  


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 89-96
Author(s):  
Riswandi Wahyuddin ◽  
Johnny Tanamal ◽  
Engki P Nainggolan

The purpose of this research is to find out and analyze the influence of unison and partial variable brand equity, made up of brand awareness, brand association, the perception of quality and brand loyalty can affect your interest in purchasing a re brand shoes Converse All Star Student at the Faculty of Economics of the University of Tadulako. The research of using primary data, obtained directly from the questionnaire filled in by the respondents. The sample in this study was 60 respondents and is determined using a purposive sampling. Results of the study, the value of R2 = 0.530 (53.0%), which means that buying interest in re-53.0% are influenced by variables brand equity. From the results of the partial test (t) obtained the value of brand awareness for the significance of 0.036, brand associations of 0.026, perception of quality and brand loyalty of 0.021 0.003, it means that the variable is positive and influential brand equity significantly to the buying interest. (F) simultaneous test with significance F 0.000 ≤ level of significance of 5% (α = 0.05) then it can be concluded that all four of these variables simultaneously have a positive influence and interest significantly to buy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisi pengaruh serempak dan persial variabel ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek dapat mempengaruhi minat beli ulang sepatu merek Converse All Star pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako. Penelitian menggunakan data primer, diperoleh langsung dari kuesioner yang diisi oleh responden. Sampel dalam studi ini adalah 60 responden dan ditentukan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian, nilai R2 = 0,530 (53%), yang berarti bahwa 53% minat beli ulang dipengaruhi oleh variabel ekuitas merek. Dari hasil uji parsial (t) diperoleh nilai kesadaran merek0,036, asosiasi merek sebesar 0,026, persepsi kualitas dan loyalitas merek 0,021 dan 0,003, itu berarti bahwa variabel ekuita merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Sedangkan hasil uji simultan (F) diperoleh  nilia Fhitung sebesar 0,000 ≤ level of significance 5% (α=0,05) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel tersebut secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang.


2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15-22
Author(s):  
Suriani Labolo ◽  
Maskuri Sutomo ◽  
Rahmat Mubaraq

The  research  aims  to  analyze  the  influence  of  brand  equity  that consists  of  brand  awareness, quality perception, brand association, and brand loyalty, on customer purchase decision to buy Rinso at  Layana  Indah Village  in  Palu.  Sample  size  of  the  study  is  72  respondents  who selected  through purposive sampling technique. The results indicate that all variables, namely brand awareness, quality perception,  brand  association, and  brand  loyalty  simultaneously  have  significant  influence  on customer purchase  decision.  The  Adjusted  R  square  of  0.527  indicates  that brand  equity  has  52,7 percent  of  the  variability  of  customer  purchase decision,  while  47,3  percent  influenced  by  other variables  that  are  not studied.  Partially,  all  variables  have  positive  and  significant  influence  on customer purchase decision to buy Rinso detergent. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek yang terdiri atas kesadaran merek,  persepsi  kualitas,  asosiasi  merek, dan  loyalitas  merek  terhadap  keputusan  pembelian  produk deterjen merek Rinso di Kelurahan Layana Indah Kota Palu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 orang  dengan  teknik  penarikan  sampel menggunakan  purposive  sampling.  Hasil  penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas,  asosiasi  merek  dan  loyalitas  merek  memiliki pengaruh  signifikan  terhadap  keputusan konsumen sehingga apabila variabel ekuitas merek diterapkan secara baik maka keputusan pembelian juga akan meningkat, dengan nilai adjusted R square 0.527, artinya bahwa ekuitas merek berpengaruh terhadap  keputusan pembelian  sebesar  52.7 %  dan  sisanya  sebesar  47.3 %  dipengaruhi oleh  variabel lain yang tidak diteliti. Secara parsial variabel kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas  merek berpengaruh  signifikan  terhadap  keputusan  pembelian  dalam menggunakan  produk sabun deterjen merek Rinso.


2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 1548
Author(s):  
Ni Putu Nanda Pradnya Putri ◽  
I Gde Ketut Warmika

Penyampaian WOM dan marketing communication yang baik dapat meningkatkan brand equity produk yang akhirnya dapat menciptakan minat beli konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh WOM dan marketing communication terhadap minat beli melalui brand equity sebagai pemediasi. Sampel penelitian ditetapkan sebanyak 160 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah path analysis dengan uji asumsi klasik dan Uji Sobel. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi empiris tentang pengaruh antara variabel WOM, marketing communication, brand equity, dan minat beli bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menjadi bahan pertimbangan manajemen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WOM dan marketing communication berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Brand equity, WOM, dan marketing communication berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Brand equity secara positif dan signifikan memediasi pengaruh WOM dan marketing communication terhadap minat beli. Kata kunci: WOM, marketing communication, brand equity, minat beli  


2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Finda Mei Murti

Semakin banyaknya telepon seluler yang ada khususnya smartphone, memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk memilih smartphone seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk mendapatkan perhatian konsumen suatu perusahaan smartphone perlu mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan perusahaan smartphone lainnya atau bisa dikatakan pesaingnya. Memposisikan suatu smartphone diperlukan untuk dapat unggul dalam persaingan. Dalam hal ini smartphone tersebut adalah smartphone Blacberry, smartphone Samsung, dan smartphone Lenovo. Dilihat dari realita dalam gaya hidup dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa banyak yang menggunakan dan yang mengetahui smartphone Blackberry, Samsung, dan Lenovo. Maka dari itu penulis mengambil merek smartphone Blackberry, Samsung dan Lenovo untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning smartphone berdasarkan persepsi konsumen mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Untuk teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Multidimensional scaling (MDS) tiga dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi konsumen tentang positioning ketiga smartphone memiliki perbedaan dan berada pada posisinya masing-masing dibenak mahasiswa. Dilihat dari atribut desain, fitur dan kualitas smartphone Samsung lebih unggul dibanding smartphone Blackberry dan smartphone Lenovo, hal ini ditunjukkan dalam peta persepsi smartphone Samsung berada di dekat atribut desain, fitur dan kualitas. Kata kunci: Positioning, Smartphone, Persepsi Konsumen, multidimensional Scaling (MDS)


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Gita Gabriella ◽  
Sonny Sonny

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya persaingan di pasar ponsel cerdas. Terlepas dari popularitas iPhone ketika perusahaan memperkenalkan iPhone untuk pertama kalinya pada tahun 2007, iPhone telah mengalami persaingan ketat dari produsen smartphone lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek dan kepuasan pelanggan terhadap niat beli konsumen produk iPhone. Elemen ekuitas merek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesadaran merek, kualitas persepsi, kepuasan pelanggan, dan loyalitas merek. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada sembilan puluh enam responden dengan menggunakan purposive sampling. Responden adalah orang yang saat ini menggunakan produk iPhone. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t, serta analisis koefisien determinasi (R). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa kepuasan pelanggan dan loyalitas merek merupakan elemen utama konsumen membeli merek iphone. Sedangkan kesadaran merek dan kualitas persepsi tidak berpengaruh dalam faktor pembelian.  This research is motivated by the increasing competition in the smartphone market. Despite the popularity of the iPhone when the company introduced the iPhone for the first time in 2007, the iPhone has experienced stiff competition from other smartphone manufacturers. This study aims to determine the effect of brand equity and customer satisfaction on consumer purchase intentions of iPhone products. The elements of brand equity used in this study are brand awareness, perceived quality, customer satisfaction, and brand loyalty. This research was conducted by distributing questionnaires to ninety-six respondents using purposive sampling. Respondents are people who currently use iPhone products. Data were analyzed using quantitative analysis. Quantitative analysis consists of validity and reliability tests, classical assumption tests, multiple regression analysis, hypothesis testing with the F test and t test, and analysis of the coefficient of determination (R). The results of research can be concluded that customer satisfaction and brand loyalty are the main elements of consumers buying the iPhone brand. Meanwhile, brand awareness and perceived quality has no effect on purchasing factors. 


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Nafiah Nur Jamilah ◽  
Titi Rapini ◽  
Hadi Sumarsono

Perkembangan zaman saat ini, persaingan di pasaran semakin meningkat. Oleh sebab itu peran pemasaran di pasar semakin meningkat pula dan peran brand menjadi semakin penting. Dengan begitu, brand bukanlah sekedar identitas suatu produk namun brand diciptakan produsen untuk memiliki ikatan emosional yang istimewa untuk diberikan kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan ekuitas merek (brand equity) beserta elemen-elemennya antara produk jilbab merek Rabbani dengan merek Zoya. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner yang didistribusikan kepada 97 responden. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan yaitu uji beda paired sample t-test. Berdasarkan hasil analisis yang diuji menunjukkan bahwa dari tiga variabel terdapat dua dimensi yaitu brand awareness dan perceived quality yang menyatakan terdapat perbedaan pada produk jilbab antara merek Rabbani dengan merek Zoya dan satu dimensi menyatakan tidak terdapat perbedaan yaitu brand association.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 206-219
Author(s):  
Yenny Lego ◽  
Hannes Widjaya

The very high growth of smartphone users in Indonesia makes companies that issue smartphone products have to try to be the best among other smartphone companies. Currently, OPPO is in second place in the smartphone market share in Indonesia in the second quarter of 2019. The aim of this study is to determine brand association, brand loyalty, brand awareness and brand image have an influence on brand equity. The sampling technique was carried out by purposive sampling. The questionnaire was distributed to 150 respondents in Karawaci Tangerang who were OPPO smartphone users. The results of this study indicate that there is an effect of brand association on brand equity, meanwhile, brand loyalty, brand awareness, and brand image have no influence on brand equity.


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 68-74
Author(s):  
Selvi Yona Tamara ◽  
Tri Andi Eka Putra

To compete with Pepsodent, several toothpaste manufacturers have adopted different strategies. One way is to use attractive packaging, low price, and quality. This study aims to investigate brand trust, brand equity, and price on consumer loyalty. The sampling technique used in this study was purposive sampling where the number of samples used was 138 people. Research respondents prove that brand trust has a positive and significant effect on loyalty. Brand equity has a positive and significant effect on loyalty. Price has a positive and significant effect on loyalty.


2019 ◽  
Vol 8 (12) ◽  
pp. 7053
Author(s):  
Carissa Lorens Marchia Raharja ◽  
Ni Made Asti Aksari

The purpose of this study is to analyze the influence of perceived quality and brand image on brand loyalty towards Reebok shoes brand equity. The population of this study is people who have used Reebok shoes, while the study sample is 80 people determined using non-probability sampling method specifically purposive sampling. The analytical tool used in this study is PLS (Partial Least Square). Based on the results of the analysis, perceived quality has a positive and significant effect on brand loyalty, brand image has a positive and significant effect on brand loyalty, and brand loyalty has a positive and significant effect on brand equity. To build brand equity, Reebok should focus on customer brand loyalty by paying attention to their customers’ perceived quality and image of the brand. Keywords: perceived quality, brand image, brand loyalty, brand equity


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document