Dye-Sensitized Solar Cell (DSC) Based on Titania Nanoparticles and Hibiscus sabdariffa

2013 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 840-846 ◽  
Author(s):  
T. Ahmed
2013 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 90-96 ◽  
Author(s):  
Sri Handayani ◽  
Gunawan Gunawan ◽  
Abdul Haris

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan pasta ZnO dengan penambahan dish detergent dan PVA pada kaca konduktif terhadap efisiensi dye sensitized solar cell (DSSC) dari ekstrak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lapisan ZnO nanopori dan untuk mengetahui pengaruh pembuatan pasta ZnO dengan penambahan dish detergent dan PVA terhadap efisiensi dye sensitized solar cell (DSSC). Penelitian dilakukan dengan pembuatan elektroda kerja (working electrode) dari lapis tipis ZnOyang mengadsorb antosianin bunga rosela, elektroda perlawanan (counter electrode) dari karbon dan elektrolit I-/I3- sebagai pasangan redoks. Karakterisasi DSSC meliputi serapan panjang gelombang zat pewarna bunga rosella, kristalinitas ZnO, struktur morfologi lapis ZnO dan karakteristik ikatan antara ZnO dengan senyawa antosianin. Nilai efisiensi DSSC ditentukan dengan metode kurva arus dan tegangan. Hasil penelitian dapat diperoleh lapisan ZnO berukuran nanopori sebesar 71,43 nm, dan efisiensi DSSC yang diperoleh untuk ZnO dengan dish detergent sebesar 2,964 x 10-4% sedangkan ZnO dengan PVA diperoleh efisiensi sebesar 0,712 x 10-4%.


2010 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 109-112
Author(s):  
Retno Adi Mawarti ◽  
Abdul Haris ◽  
Gunawan Gunawan

Telah dilakukan penelitian tentang performansi Dye Sensitized Solar Cell pada kaca LCD dengan sensitizer dari bunga rosela (Hibiscus sabdariffa). Konstruksi sel surya yang digunakan adalah sistem sandwich. Elektroda lawan-grafit diletakkan di atas lapisan TiO2–pewarna bunga rosela dengan elektrolit terletak di antara kedua elektroda tersebut. Karakterisasi sel surya dilakukan dengan analisis serapan elektronik pada bunga pacar air merah, Scanning Electron Microscopy (SEM), difraksi sinar X, serapan inframerah, dan pengukuran potensial sel surya. Panjang gelombang maksimum pada bunga rosela sebesar 515 nm. Morfologi permukaan lapis tipis TiO2 pada perbesaran 20.000x dan 40.000x menunjukkan permukaan TiO2 yang beronggga-rongga dengan ukuran yang berkisar antara 0,1 - 13 nm. Tampang lintang lapis tipis TiO2 menunjukkan lapis-lapis homogen dengan ketebalan 3 nm. Pada difraktrogram lapis tipis TiO2­ menunjukkan intensitas pola difraksi cukup tinggi dengan puncak utama pada 2θ yaitu 25,41°; 37,91°; 48,16°; 55,19° dan 62,83° dengan jarak antar bidang (d) sebesar 3,503 Å; 2,371 Å; 1,888 Å; 1,663 Å dan 1,478 Å sebagai kristal anatase dengan ukuran kristal sebesar 17,366 nm. Penelitian sistem sel surya dengan rosela sebagai zat warna dengan variasi waktu perendaman yaitu 24 jam dan 1 jam masing-masing menghasilkan harga efisiensi sebesar 0,00065% dengan arus 0,035.10-3 A, tegangan 0,509 V serta 0,00022% dengan arus 0,028.10-3 A dan tegangan 0,293 V.


Author(s):  
Dayang Suriani ◽  
Muhammad Irwanto Misrun ◽  
Gomesh Nair ◽  
Baharuddin Ismail

<p>Hibiscus Sabdariffa L. well known as Roselle flower was used as sensitizers for Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC). The dyes were extracted using distilled water (DI) and ethanol (E) extract solvent in an ultrasonic cleaner for 30 minutes with a frequency of 37 Hz by using ‘degas’ mode at the temperature of 30°. Doctor blade method was applied in the fabrication of titanium dioxide (TiO<sub>2</sub>) on ITO glass. Absorption spectra of Roselle dye with different extract solvent were tested using Evolution 201 UV-Vis Spectrophotometer. Fourier-Transform Infrared (FTIR) was used to identify the functional active group in extract dye. Based on FTIR result, the broad absorption at peak 2889 cm-<sup>1</sup>, 2976 cm-<sup>1</sup>, and 3366 cm-<sup>1</sup> attributed to the O-H stretching which is the presence of hydroxyl group. The use Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM) and Energy-Dispersive Spectroscopy (EDS) analysis are to characterize the surface morphology and element in the TiO<sub>2</sub> thin film.</p>


2016 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 50-57 ◽  
Author(s):  
Mitha Dea Anggistia ◽  
Hendri Widiyandari ◽  
Khairul Anam

Identifikasi antosianin dari fraksi bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) dan pemanfaatannya sebagai zat warna dye-sensitized solar cell (DSSC) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkuantifikasi kadar antosianin dari fraksi bunga rosela dan menentukan hubungan kadar antosianin terhadap efisiensi sel pada DSSC. Metode yang digunakan adalah (i) ekstraksi antosianin dengan maserasi, (ii) fraksinasi ekstrak antosianin secara kromatografi kolom dengan fasa gerak air-metanol (100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100) dan fasa diam sephadex LH-20, (iii) identifikasi senyawa antosianin dengan KLT dan penampak bercak (AlCl3 dan uap amoniak), (iv) kuantifikasi kadar antosianin, (v)  aplikasi zat warna antosianin ke DSSC dan (vi) karakterisasi senyawa antosianin pada fraksi yang memiliki performansi DSSC paling tinggi menggunakan spektroskopi UV-Vis dan IR. Hasil penelitian menunjukan kadar relatif antosianin mempengaruhi nilai efisiensi sel surya DSSC. Semakin besar kadar relatif antosianin maka nilai efisiensi sel surya semakin tinggi. Fraksi 1 menunjukkan nilai kadar relatif antosianin 3,56% dan nilai efisiensi sel surya yaitu 1,014 x 10-4%, sedangkan fraksi 2 menunjukkan nilai kadar relatif antosianin 40,29% dan nilai efisiensi sel surya fraksi 2 yaitu 6,59 x 10-4 %.


2017 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 62-67
Author(s):  
Mustaqim Mustaqim ◽  
Abdul Haris ◽  
Gunawan Gunawan

Telah dibuat Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) menggunakan dye alami ekstrak bunga Rosela dan elektrolit padat berbasis PEG yang mengandung pasangan redoks I-/I3-. Dye-Sensitized Solar Cell dikonstruksi dengan struktur sandwich menggunakan fotoelektrode TiO2 yang dideposisi pada kaca Transparent Conductive Oxide (TCO) dengan elektrode lawan grafit. Dye ekstrak bunga rosela dimaserasi dalam campuran metanol, asam asetat dan air selama 24 jam dan digunakan untuk perendaman fotoelektroda TiO2 selama 1 jam dan 24 jam. Dye dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan UV-Vis dan TiO2 menggunakan X-RD dan SEM. Kinerja sel surya diuji di bawah sinar matahari selama 1 jam pada jam 12:15-13:15 dengan suhu atmosfir 39°C. Spektra UV-Vis dan FT-IR larutan dye menunjukkan adanya kandungan antosianin pada panjang gelombang maksimum 530 nm dan diperkuat dengan munculnya gugus hidroksil, benzena dan karbonil pada serapan inframerah. Hasil karakterisasi XRD dan SEM menunjukkan TiO2 memiliki fase kristalin anatase dengan ukuran kristal sebesar 41,56 nm dan morfologi permukaan dengan ukuran rongga sekitar 94,11nm dan ketebalan penampang lintang sekitar 39,05. Dye-Sensitized Solar Cell yang dibuat menghasilkan potensial rangkaian terbuka (VOC) sebesar 0,124 V dan 0,127 V , arus rangkaian pendek (ISC) 0,084 mA dan 1,275 mA, serta efisiensi 0,00098 % dan 0,01883 % masing-masing untuk perendaman fotoelektroda TiO2 1 jam dan 24 jam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document