Abstract: Depression is a serious mental health problem. Prevalence is estimated 5-10% per year. The presence of a schizophrenic family member is a known stressor which can cause chronic stress. Chronic stress are oftenly associated with depression. The goal of this study is to establish the depression likelihood of schizophrenia patient’s family based on demographic and psychosocial characteristics at Sambang Lihum Hospital, South Kalimantan. This study is a descriptive study, and the samples are obtained through non probability samplingand purposive sampling. Questionnaires are used to collect general data of schizophrenia patient’s family, Beck Deperession Inventory-II (BDI-II) dan Holmes and Rahe Life Stress Inventory (HRLSI).The results of this study shows the rate of depression based on severity, which are 54% normal, 22% mild, 19% moderate and 5% severe. Normal or depression-negative dominates the distribution in the 46-55 age range (early geriatrics) at 64%, lives in the city at 55,55%, male at 55,31%, high school education at 81,81%, socioeconomical status based on full-time occupation at 100%, and income > minimum wage at 63,33%, unmarried at 69,23%, first-degree relative at 59,25%, and mild stressful life events at 80,76%. Keywords: depression likelihood, schizophrenia patient’s family, demography, psychosocial stress Abstrak: Depresi merupakan masalah kesehatan yang cukup serius. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun. Memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia merupakan suatu stressor yang mengakibatkan stres yang bersifat kronik. Peristiwa kehidupan yang berlangsung lama atau stres kronik lebih banyak dihubungkan dengan depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecenderungan depresi keluarga pasien skizofrenia berdasarkan karakteristik demografi dan psikososial di RSJ Sambang Lihum Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Pengambilansampeldilakukandengan metode non probability sampling melalui purposive sampling.Jumlah sampel adalah 100 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang memuat biodata umum keluarga pasien skizofrenia, Beck Deperession Inventory-II (BDI-II) dan Holmes and Rahe Life Stress Inventory (HRLSI). Hasil penelitian didapatkan kategori normal (tidak depresi) 54%, derajat depresi ringan 22%, derajat depresi sedang 19%dan derajat depresi berat 5%. Tidak depresi (normal) mendominasi distribusi pada usia 46-55 tahun (masa lansia awal) sebesar 64%, tempat tinggal di daerah kota sebesar 55,55%, jenis kelamin laki-laki sebesar 55,31%, tingkat pendidikan SMA sebesar 81,81%, status sosioekonomi berdasarkan aktivitas ekonomi bekerja penuh waktu sebesar 100% dan berdasarkan pendapatan >UMP sebesar 63,33%, status pernikahan tidak menikah sebesar 69,23%, status dalam keluarga saudara kandung sebesar 59,25%, peristiwa hidup stressful stres ringan sebesar 80,76%. Kata-kata kunci: kecenderungan depresi, keluarga pasien skizofrenia, demografi, stress psikososial