Abstract The diversity of diurnal herpetofauna has an essential role in the ecosystem and is used as an indicator of environmental quality. This study aimed to determine the diversity of herpetofauna species in the southeast slope of the Gunung Merbabu National Park (GMbNP), which is in Ampel Sub-District, Boyolali District, Central Java. The method used in this study was Visual Encounter Survey (VES) in the transect determined purposively around the river, which can become a herpetofauna habitat. Data were collected in the morning session (08.00-14.00 WIB) for six times. This research found 16 species of herpetofauna, as follows: Ahaetulla prasina, Bronchocela jubata, Chalcorana chalconota, Cyrtodactylus marmoratus, Dendrelaphis pictus, Eutropis multifasciata, Gekko gecko, Gonocephalus chamaeleontinus, Leptobrachium hasselti, Megophrys montana, Odorrana hosii, Polypedates leucomystax, Pseudocalotes tympanistriga, Ptyas korros, Python reticulatus, dan Trimeresurus albolabris. The calculation of the level of diversity with the Shannon-Weiner Index showed a value of 2.772 which can be interpreted to have a moderate level of diversity. It implies that the environmental condition of GMbNP is good enough to support herpetofauna species sustainability. Abstrak Keanekaragaman herpetofauna mempunyai peranan dalam ekosistem dan digunakan sebagai salah satu parameter kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies herpetofauna di lereng tenggara kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), yang secara administratif termasuk Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Encounter Survey (VES) pada transek yang ditentukan secara purposive di sekitar sungai dan berpotensi menjadi habitat herpetofauna. Pengambilan data dilakukan pada siang hari (pukul 08.00-14.00 WIB) sebanyak enam kali. Hasil penelitian didapatkan 16 spesies herpetofauna, yaitu: Ahaetulla prasina, Bronchocela jubata, Chalcorana chalconota, Cyrtodactylus marmoratus, Dendrelaphis pictus, Eutropis multifasciata, Gekko gecko, Gonocephalus chamaeleontinus, Leptobrachium hasselti, Megophrys montana, Odorrana hosii, Polypedates leucomystax, Pseudocalotes tympanistriga, Ptyas korros, Python reticulatus, dan Trimeresurus albolabris. Hasil analisis keanekaragaman indeks keanekaragaman Shannon-Weiner menunjukkan nilai 2,772 yang dapat ditafsirkan memiliki tingkat keanekaragaman sedang. Hal ini mengimplikasikan bahwa kondisi lingkungan TNGMb masih cukup baik dalam mendukung kelestarian herpetofauna.