ABSTRAK
Peran strategis ASN dalam menjalankan tugas pelayanan publik memerlukan manajemen ASN berbasis sistem merit. Di tengah pandemi Covid-19 dan defisit anggaran, disertai besarnya biaya pengembangan kompetensi ASN, jika dihubungkan dengan keterbatasan anggaran, banyak pengembangan kompetensi ASN di Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak terlaksana. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif kebijakan pengembangan kompetensi ASN di Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak dapat dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif, dimana menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan Metode analisis Fishbone Diagram (diagram tulang ikan) yaitu diagram sebab-akibat yang dapat menjadi penyebab lahirnya suatu kebutuhan. Pengembangan kompetensi di daerah belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal. Dengan kebutuhan ketersediaan anggaran yang besar (biaya tinggi) dalam pengembangan kompetensi secara klasikal, cenderung jenis pengembangan kompetensi lainnya tidak dapat dilaksanakan. Dari hasil penelitian, alternatif kebijakan yang diberikan terkait pengembangan kompetensi ASN yaitu dengan metode E-learning, metode tersebut merupakan smart solution pada kondisi saat ini, karena pengembangan kompetensi dengan metode E-learning dapat dilaksanakan dengan biaya murah/low cost training (LCT), sehingga ketersediaan anggaran daerah (APBD) tidak menjadi faktor penghambat dan efektif dari segi waktu dan ruang, sehingga perencanaan pelatihan yang telah disusun dalam Analisis kebutuhan pelatihan lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpenuhinya kompetensi ASN sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan organisasi serta tentunya menjadi acuan dalam pelaksanaan low cost training sebagai sebuah tantangan untuk diimplementasikan, bukan ‘angan’ semata
Kata Kunci: ASN, Reformasi Birokrasi, Pengembangan Kompetensi, Rekomendasi Kebijakan
ABSTRACT
The strategic role of ASN in carrying out public service tasks, government tasks and development tasks requires ASN management based on a merit system. In the midst of the Covid-19 pandemic and the budget deficit, accompanied by the large cost of developing ASN competencies, if it is associated with budget constraints, many ASN competency development in South Sulawesi Province has not been implemented. The purpose of this study is to provide an alternative policy for developing ASN competence in South Sulawesi Province which cannot be implemented. The research method used in this study is a qualitative approach, emphasizing the aspect of in-depth
understanding of a problem and the data collection techniques used, namely, observation and documentation. This study uses the Fishbone Diagram analysis method (fishbone diagram), which is a cause-and-effect diagram that can be the cause of the birth of a need. Competency development in the regions has not been fully implemented optimally. With the need for a largebudget (high cost) in classical competency development, it is likely that other types of competency development cannot be implemented. From the results of the study, the alternative policy given related to the development of ASN competencies is the E-learning method, this method is a smart solution in current conditions, because competency development with the E-learning method can be carried out at low cost / low cost training (LCT), so that the availability of the regional budget (APBD) does not become an inhibiting factor and is effective in terms of time and space, so that the training planning that has been prepared in the analysis of training needs for the South Sulawesi Provincial Government can be carried out continuously and the competence of ASN is fulfilled in accordance with the qualifications desired by the organization and of course become a reference in the implementation of low cost training as a challenge to be implemented, not just a 'wish'
Keywords: ASN, Bureaucratic Reform, Competence Development, Policy Recommendations