<p>Tungau hama merupakan salah satu penyebab penurunan produksi pepaya di Pulau Lombok. Penelitian bertujuan menentukan insidensi, sebaran, dan identitas tungau hama pepaya di Pulau Lombok. Sebaran ditentukan berdasarkan insidensi tungau hama pada 50 lokasi pengambilan contoh dan tungau hama diidentifikasi secara morfologi dan molekuler berdasarkan runutan rDNA ITS2. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 spesies tungau berdasarkan identifikasi morfologi, yaitu Aculops pelekassi, Calacarus carinatus, Brevipalpus californicus, B. obovatus, B. phoenicis, Tenuipalpus pasificus, Eutetranychus africanus, Panonychus citri, Tetranychus fijiensis, T. kanzawai, T. piercei, dan Tarsonemus bilobatus dengan insidensi berkisar antara 2–72%. Di antara spesies yang ditemukan, P. citri merupakan tungau hama dengan sebaran dan insidensi tertinggi (72%). Hasil analisis persebaran menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies tungau hama pada tanaman pepaya di Pulau Lombok adalah tinggi dengan tingkat dominansi rendah dan tingkat kemerataan spesies yang tinggi. Uji PCR dan analisis runutan DNA berhasil mendeteksi dan mengidentifikasi enam spesies tungau hama, yaitu T. piercei, T. kanzawai, E. africanus, dan P. citri (Tetranychidae), pada 500–600 pb serta B. californicus dan B. phoenicis (Tenuipalpidae) pada 600–700 pb. Similaritas tertinggi ditemukan pada T. piercei dan T. kanzawai (100%). Ini merupakan laporan pertama keberadaan B. californicus sebagai hama pada tanaman pepaya di Pulau Lombok.</p><p><strong>Keywords</strong></p><p>Frekuensi kemunculan; PCR; Perunutan DNA; Sebaran</p><p><strong>Abstract</strong></p><p>Mites are one obstacle of papaya production in Lombok Island. Thus, the aim of research was to determine incidence, distribution and identity of mites on papaya plant in Lombok Island. Distribution is determined based on incidence of in 50 sampling area, while mites identified morphological and molecularly based on rDNA ITS2. This studies revealed that there were 12 species of mites based on morphological, namely Aculops pelekassi, Calacarus carinatus, Brevipalpus californicus, B. obovatus, B. phoenicis, Tenuipalpus pacificus Eutetranychus africanus, Panonychus citri, Tetranychus fijiensis, T. kanzawai, and T. pierce with an incidence ranging 2-72%. Among species found, P. citri has the highest distribution and incidence of 72%. The results of the distribution analysis showed that diversity of mite species was high, with low dominance and high evenness. PCR assay successfully amplified DNA of six species, namely T. piercei, T. kanzawai, E. africanus, P. citri with the DNA size of 500-600 bp and B. californicus, B. phoenicis with the DNA size of 600-700 bp. The highest similarity species was found on T .piercei and T. kanzawai (100%). This was the first report of B. californicus infestating on papaya in Lombok.</p>