Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

46
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By IAIN Langsa

2550-0686, 2406-808x

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 79-96
Author(s):  
Lukman Asha

The purpose of this research was to gain an understanding of the principal's strategies as a manager in overcoming problems that arouse during the implementation of online learning at SDIT al-Kahfi in Lebong Regency, Bengkulu Province. This study applied a qualitative approach, with data gathered through observation of learning activities via Whastapp groups and interviews with informants such as school principals, PAI teachers, students, and parents. Following the collection of data, an analysis was performed using Miles’ et al theory in order to find conclusive answers. The principal's strategies to solve the problems of online learning at SDIT al-Kahfi Lebong fell into the following: sending teachers to attend seminars or getting engaged into the training of information technology and learning with peers, providing guidance or training for children in groups or individually, providing counseling and conducting counseling meetings with students’ parents about the importance of android in the learning process, and giving an understanding of the importance of parental cooperation in supervising their children's learning from home.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 97-108
Author(s):  
Sri Astuti A. Samad

This study discusses the nature of the curriculum in Islamic education which is an important component in education. This paper is qualitative in nature with an Islamic educational philosophy approach. The research concludes that the basic framework of the Islamic education curriculum is based on revelation and value of tauhid to Allah SWT. The curriculum has four foundations, namely; philosophical, sociological, organizational, and psychological, while the principles of the curriculum, for example, are based on Islamic values, integral and flexible. Then the first curriculum orientation is preserved Islamic values, students, labor and science and technology. In essence, the curriculum content must include three parts, namely; scientific intelligence (cognitive), skills (psychomotor) and values. Likewise the curve of evaluation and review as changes from social change and the times. Therefore, it is important to emphasize that essence, basic framework, principles, orientation and content refer to the reference to Islamic values ​​and monotheism as a characteristic and relationship of Islamic education. This characteristic of monotheism is what distinguishes Islamic education and Western education from a philosophical perspective.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 109-119
Author(s):  
Adripen ◽  
Dori Rafli ◽  
Abhanda Amra

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh supervisi akademik, gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru secara parsial maupun simultan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan korelasi. Peneliti menggunakan angket dalam pengumpulan data. Data diolah secara analisis kuantitatif, dikelompokkan dan dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat pengaruh signifikan supervisi akademik terhadap kinerja guru sebesar 35, 1% dengan nilai t hitung 8.118 > t tabel  1.97253 dengan nilai signifikansi < dari 0,005. (2) terdapat pengaruh signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 25,8% dengan nilai t‑hitung 10.139> nilai t tabel  1.97253 dengan nilai signifikansi < dari 0,005, (3) terdapat pengaruh signifikan supervisi akademik dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru sebesar 40,8% dengan nilai konstanta sebesar 58,396, dengan harga koefisien X1 sebesar 0,485 dan harga koefisien X2 sebesar 0,391  dengan persamaan regresi linear  Y = a + +  dimana Y = 58,396 + + . Uji F simultan menunjukkan nilai signifikansi F 0,000. <i alpha (α) 0,05 dengan 65.046 > > 3,04. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa supervisi akademik serta gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dijadikan variabel prediktor dan dapat mempengaruhi kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Solok.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 126-132
Author(s):  
Mulyadi Ibrahim

Mengingat luasnya wewenang yang diberikan pemerintah pusat terhadap daerah dalam mengelola pendidikan sehingga banyak menimbulkan masalah khususnya dalam mengimplementasikan undang-undang No. 22 Tahun 1999. Ini menunjukan bahwa urusan pendidikan diserahkan kepada daerah dan daerah memiliki wewenang penuh dalam mengatur dan mengelola pendidikan yang ada di daerahnya, apakah ia pendidikan dasar maupun ke perguruan tinggi. Kendatipun demikian apakah benar pelaksanaannya sesuai dengan amanah undang-undang? Justru yang terjadi adalah sebaliknya. Masalah ini muncul terutama pada pendidikan tinggi terus beranggapan bahwa pemerintah daerah tidak ada wewenang dan mempunyai hak terhadap menajemen pendidikan tinggi, sehingga daerah tidak memperdulikan sama sekali terhadap keberlangsungan pendidikan tinggi. seharusnya daerah harus paham betul dengan adanya otonomi daerah maka otonomi pendidikan menjadi sebuah keniscayaan bagi daerah.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 120-125
Author(s):  
Sundari ◽  
Idi Warsah ◽  
Beni Azwar

Penelitian ini didasarkan pada Inovasi pembelajaran berbasisi Web dan implemntesi dalam kurikulum 2013 di MAN Rejang Lebong. Perihal kebijakan pemerintah pada pendidikan yang mengaharuskan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini guru dan siswa harus melakukan aktifitasnya di rumah, sehingga secara tidak langsung sekolah dalam waktu singkat harus mempersiapkan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan pembelajaran secara Daring. Adapun Rumusan masalah dari penelitian ini: yang pertama, Bagaimana Proses pembelajaran yang dilakukan dimasa pandemi Covid19 di MAN Rejang Lebong, ke-2 Bagaimana Inovasi guru dalam mengimplementasi kurikulum 2013 di MAN Rejang Lebong, ke-3 bagaimana cara membentuk karakter kurikulum 2013 di masa pandemi Covid-19 . Untuk menemukan dan mengungkapkan jawaban tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan case study, Lokasi penelitiannya di MAN Rejang Lebong dengan sumber data yang utama diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan adapun tehnik analisis data diperoleh dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi data dengan melaksanakan triangulasi data.Berdasarkan paparan dari hasil penelitian ditemukan bahwa: Proses pembelajaran yang dilakaukan di masa Pandemi Covid-19, membutuhkan proses yang bermacam-macam proses pembelajaran di MAN RL jika dilihat dari ketersediaan sarana teknologi dan informasi yang tersedia hal ini dapat dilihat dari adanya akses internet, ruang komputer dan letak yang tepat di mana juga tersedia 2 ruangan yang khusus untuk melakukan pembelajaran berbasis Web dengan teknologi dan informasi, selama pembelajara daring juga tersedianya android dari masing-masing siswa dan kuota ,sehingga pencapaian proses pembelajaran inovasi dalam teknologi dan informasi di MAN Rejang Lebong dapat terwujud. 2) Inovasi guru dalam mengimplementasi kurikulum 2013 di man rejang lebong, yaitu inovasi pembelajaran berbasisi web dalam bentuk media pembelajaran, inovasi pembelajaran berbasisi web dalam bentuk metode pembelajaran. 3) cara membentuk karakter kurikulum 2013 di MAN Rejang Lebong sudah dapat dikatakan dapat di bentuk dengan cara yang kreatif dan inovatif dilakukan masing-masing guru dalam mengatasi problem pembentukan karakter siswa, sehingga karakter kurikulum 2013 bisa dikatakan tercapai atau terbentuk dengan penilaian yang guru lakukan. Kata kunci: Inovasi, pembelajaran dan web


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 133-141
Author(s):  
Achmad Soetrimo

Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Saiful Fadli

Abstract This paper discusses the family-based character education model. This article specifically examines the link between the story of Ibrahim and Ismail with character education and how to apply the concept of character education that Ibrahim has done to his son Ismail in the family. This research is literary research that uses the Tafsir Maudui method, namely by gathering verses related to the topic of discussion and interpreting them and referring to interpretive books and then analyzing these data with theories and references that support the analysis of the data. This research found that the success of the Prophet Ibrahim in educating his son because it makes monotheism as the main foundation. Ishmael since childhood has been introduced to the values of God. From obedience to God comes obedience to parents. Monotheism education gave birth to a patient child. Patience is one of the main characteristics that must be possessed by human children to become a perfect per-son. Abstrak Artikel ini membahas model pendidikan karakter berbasis keluarga Artikel ini secara khusus meneliti kaitan kisah Ibrahim dan Ismail dengan pendidikan karakter dan cara mengaplikasikan konsep pendidikan karakter yang telah dilakukan Ibrahim terhadap putranya Ismail dalam keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian literatur yang menggunakan metode tafsir maudui, yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan topik bahasan dan menafsirkannya dan merujuk pada kitab-kitab tafsir lalu menganalisis data-data tersebut dengan teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan Nabi Ibrahim dalam mendidik putranya karena menjadikan tauhid sebagai fondasi utama. Ismail semenjak kecil sudah dikenalkan dengan nilai-nilai ketuhanan. Dari kepatuhan kepada Tuhan berbuah kepatuhan kepada orang tua. Pendidikan tauhid melahirkan anak yang penyabar. Sabar adalah satu karakter utama yang harus dimiliki anak manusia untuk menjadi insan paripurna.  


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 18-29
Author(s):  
Rahimi

Abstract The purpose of this research is to know the Humanism learning theory and how the Humanism Learning theory according to the perspective of Islamic education This research includes the type of library research (library-research). through words or sentences in the form of discussion to draw conclusions. From the results of the research that the authors do, according to humanistic theory, the purpose of learning is to humanize humans. The learning process is considered successful if the student understands his environment and himself. Students in the learning process must try to gradually achieve self-actualization as well as possible. This learning theory seeks to understand learning behavior from the point of view of the doer, not from the point of view of the observer. Humanism education is a process of awareness and improvement of human dignity and its potential in a directed manner, as well as producing a dynamic discussion so as to create a progressive, innovative critical climate as a whole by promoting a humanist dialogical approach pattern between educators and students and students with their environment.   Keywords : Learning Theory, Humanism, Islamic Education ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah dalah untuk mengetahui teori belajar Humanismedan bagaimana teori Belajar Humanisme menurut perspektif pendidikan Islam Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan  (library-research), sumber data dalam penelitian ini bersifat primer dan sekuder kemudian menganalisis data dengan menggambarkan data melalui kata-kata atau kalimat yang berupa pembahasan untuk diambil kesimpulannya. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan  bahwa Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Pedidikan humanisme merupakan sebuah proses penyadaran dan peningkatan terhadap harkat kemanusiaan  dan potensi yang dimiliki secara terarah, sekaligus memproduksi suatu pembahasan yang dinamis sehingga tercipta iklim kritis progresif, inofatif secara utuh dengan mengedepankan  pola pendekatan dialogis humanis antara pendidik dengan peserta didik dan peserta didik dengan lingkungannya.    Kata Kunci: Teori Belajar, Humanisme, Pendidikan Islam  


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 62-78
Author(s):  
Mahyidin . ◽  
Khairul Amri
Keyword(s):  

Dalam rangka mengimplementasikan tuntutan pengembangan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia, dan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter dan berdaya saing global, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa memiliki tekad besar untuk mewujudkan lulusan yang berkarakter yang tertuang dalam pernyataan visi Institut yaitu untuk Menjadi Pusat Kajian Keislaman yang Berkarakter Rahmatan Lil’alamin. Penelitiaan ini berusaha memahami dan menganalisa tentang pembinaan karakter pada proses belajar mengajar di IAIN Langsa dengan fokus kajian 1) Karakter yang dibina oleh dosen pada proses belajar mengajar 2) Strategi pembinaan karakter mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan   deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang dibina oleh dosen pada proses belajar mengajar adalah (1) nilai religius, disiplin, jujur, tanggung jawab, mandiri, peduli lingkungan dan peduli sosial. (2) Strategi pembinaan karakter mahasiswa adalah habituasi (pembiasaan), modelling (teladan), tradisional (nasehat), Punishment (sanksi), reward (penghargaan), mujahadah (sungguh-sungguh terhadap upaya yang dilakukan) dan muraqabah (merasa diawasi dalam menjalankan aktifitas sehari-hari)


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Furaida

The self-concept is the center of personality which is a real picture of a person's self, both from an individual's understanding of what and who he is so that individuals can understand himself well. Self-concept is very important, because with a positive self-concept, a person will be more confident with all his strengths and weaknesses. This is related to one's ability to use cognitive abilities according to optimal potential. So, self-concept with learning outcomes are related to each other, a close relationship and useful in achieving success. Likewise, students of MAN 1 Aceh Timur who have a positive self-concept will be successful in participating in teaching and learning activities and in their lives. Self-concept is the center of personality which is a real picture of a person, both from an individual's understanding of what and who he is so that individuals can understand himself well. Self-concept is very important, because with a positive self-concept, a person will be more confident with all his strengths and weaknesses. This relates to a person's ability to use cognitive abilities in accordance with optimal potential. For that, it takes motivation and support from parents, family, and the environment so that students have a positive self-concept in seeing themselves. High self-confidence can increase self-confidence in learning, consequently increasing student learning outcomes. Belief in one's ability to pursue every process in teaching and learning activities is an advantage and a necessity in the world of education. With hope, students who have a positive self-concept will be more successful in pursuing the long path of education and also in post-education life.    


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document