Kecamatan Simpang Empat merupakan penghasil wortel di Kabupaten Karo. Membandingkan luas lahan dan produktivitas wortel daerah ini dengan Kecamatan Berastagi, luas lahan wortel di daerah ini 674 ha, sedangkan di Berastagi 186 ha, sementara dari segi produktivitas Berastagi jauh lebih baik (22,46 ton/ha versus 28,44 ton/ha). Penelitian ini berlokasi di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat. Berdasarkan prasurvei, faktor-faktor produksi yang digunakan di desa ini adalah bibit, pupuk kandang, pupuk Ammophos, pupuk NPK, pupuk KCL, pestisida Antracol, pestisida Gramoxone, dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kedelapan faktor terhadap produksi, tingkat efisiensi, dan pendapatan usahatani wortel di daerah penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan, secara serempak (uji F) penggunaan faktor produksi bibit, pupuk kandang, pupuk Ammophos, pupuk NPK, pupuk KCL, pestisida Antracol, pestisida Gramoxone, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel di daerah penelitian. Secara parsial (uji-t) bibit, pupuk kandang, pupuk Ammophos, pupuk NPK, pupuk KCL, pestisida Antracol, pestisida Gramoxone, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi wortel, sedangkan pupuk KCL tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Penelitian juga menemukan, penggunaan bibit, pupuk kandang, pupuk Ammophos, pupuk NPK, pupuk KCL, pestisida Antracol, pestisida Gramoxone, dan tenaga kerja belum efisien. Pendapatan bersih petani wortel  mencapai Rp 27.763.882,28/hektar/musim tanam.