Abstrak: Naskah merarik kodek merepresentasikan kritik terhadap fenomena pernikahan dini di masyarakat Lombok. Penelitian ini bertujuan mengkaji konflik pernikahan dini dalam naskah merarik kodek. Metode penelitian ini kualitatif jenis metode pustaka. Analisis data menggunakan dekonstruksi Derrida dalam memaknai konflik pernikahan dini yang disampaikan penulis melalui bahasa metafora. Sumber data adalah naskah merarik kodek karya Galih Mulyadi. Naskah merarik kodek terindikasi menggunakan bahasa metafora dalam menyampaikan konflik pernikahan dini. Dalam penelitian ditemukan: 1. metafora bentuk ekspresi transposisi yang tidak memiliki makna lain, seperti, a) Seratus delapan puluh derajat, b) Bantal tidur, c) Menyamankan lelap, d) Ia terbang jauh, e) Indahnya mimpi malam hari bantal tidur tak dirasa lagi, f) Diriku ya diriku, dirinya ya dirinya, g) Kebius manisnya cinta, di atas hamparan pasir yang sunyi, h) Diiringi canda manis ombak pasang yang berkejaran dan bisikan pasir yang terdengar sedikit menggoda, i) Berani melawan, j) Bapakmu dengan gagahnya, k) Melarikan, tulang punggung, l) Benar-benar letih, m) Seorang perusak, dan n) Pembelaan diri yang menyakitkan hati; 2. metafora bentuk ekspresi transposisi yang memiliki makna lain (ekspresi transferensi), mempertemukan barterdisasi antara konflik peristiwa yang dialami tokoh pra dan pasca pernikahan yang menjelaskan sebab akibat dari ketidaksiapan remaja dalam menjalankan kehidupan rumah tangga.
Abstract: The script of “Merariq Kodek” represents a criticism of the phenomenon of early marriage in Lombok. The aim of this study is to examine the conflict that happened in early marriage in “Merariq Kodek” script. The method of this study is used qualitative method. The data analysis is used Derrida's deconstruction in interpreting early marriage conflicts which the writer conveyed through metaphor language. The source of the data is based on Galih Mulyadi's “Merarik Kodek” script. The manuscript is indicated to use metaphor language which in early marriage conflicts. The results of this research were found; 1. Metaphors are form of transpositional expressions that has no other meaning, such as, a) One hundred and eighty degrees, b). Sleeping pillow, c) Soothing sleep, d). He flew far, e) The beauty of night dreams of sleeping pillows is no longer felt, f) Myself is myself, he is himself, g) The beauty of the sweetness of love, on the lonely stretch of sand, h) Accompanied by the sweet jokes of the waves and the whisper of sand that sounds a little seductive, i) Dare to fight, j) Your father bravely, k) Escape, backbone, l) Really tired, m) A destroyer, and n) Self-defense that hurts the heart. 2). The metaphor of transpositional expressions has another meaning (transference expression). It brings the exchange between the conflict events by pre-wedding and post-marriage figures which explain the causes of youth facing the marriage life.