There has been research on the isolation, characterization, and identification of triglyceride seeds of mango golek (Mangiifera indica Linn) and its activity as antibacterial. Isolation process by maceration and soxhlet produces smooth component as triglycerides and was creamy white in colour. These golek mango seed kernel triglicerides has melting point 34-36 degree celcius, soluble in hexane, chloroform, acetone, and ethyl acetate, slightly soluble in methanol and insoluble in water, has a carbon-carbon double bond, acid number of 2.8, saponification number of 336.6, and iodine number of 25.4. The GC-MS anlysis of methyl ester shown fatty acids contain in golek mango seed kernel triglicerides. The fatty acids are hexadecanoic (26.31 percent), heptadecanoic (0.6 percent), 9-octadecenoic (28.70 percent), octadecanoic (25.86 percent), 11-eicosenoic (1.74 percent), eicosenoic (11.20 percent), docosanoic (2.47 percent), and tetracosanoic acid (2.39 percent). Triglycerides of golek mango seed kernel has no potential as an antibacterial against Escherichia coli and Staphylococcus aureus.
Telah dilakukan penelitian mengenai isolasi, karakterisasi, dan identifikasi trigliserida biji mangga golek (Mangiifera indica Linn) serta aktivitasnya sebagai antibakteri. Isolasi dilakukan dengan maserasi dan soxhletasi menggunakan aseton diperoleh komponen padatan lunak berwarna putih kekuningan. Trigliserida biji mangga golek ini mempunyai titik lebur 34-36 derajat celcius, larut dalam heksana, kloroform, aseton, dan etil asetat, sedikit larut dalam metanol, tidak larut dalam air, memiliki ikatan rangkap C=C, mempunyai bilangan asam 2,8, bilangan penyabunan 336,6, dan bilangan iod 25,4. Analisis secara GC-MS terhadap metil ester hasil trans-esterifikasi trigliserida biji mangga golek diperoleh informasi asam lemak penyusunnya. Asam-asam lemak tersebut adalah asam heksadekanoat (26,31 persen), heptadekanoat (0,60 persen), 9-oktadekenoat (28,70 persen), oktadekanoat (25,86 persen), 11-eikosenoat (1,74 persen), eikosenoat (11,20 persen), dokosanoat (2,47 persen), dan tetrakosanoat (2,39 persen). Trigliserida biji mangga golek tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.