Prinsip dasar forensik triase digital sama dengan triase medis, dalam bentuk pemilihan pasien yang diprioritaskan untuk perawatan. Mirip dengan forensik triase digital yang memilah bukti potensial untuk diperoleh informasi yang relevan dan tentukan urutan investigasi. Forensik triase digital dimaksudkan untuk mempercepat pengumpulan dan pemeriksaan bukti di TKP karena waktu sangat penting dalam penyelidikan. Waktu dapat mempengaruhi kondisi bukti dan insiden, sehingga diperlukan prosedur untuk meminimalkan insiden, serangan, atau ancaman untuk merusak bukti. Forensik triase digital diterapkan sesuai dengan kondisi insiden yang terjadi di TKP, yang berkorelasi dengan personil atau aktor yang melakukan investigasi, bukti-bukti yang diperoleh, serta kehadiran pihak-pihak terkait dan kemudian dapat ditempatkan di Triage Digital Forensics Model (TDFM). Pemetaan komponen forensik triase digital menggunakan Bisnis Process Model and Notation (BPMN) untuk menunjukkan interaksi yang terjadi dan menggambarkan proses itu harus dieksekusi. TDFM terdiri dari serangkaian proses dalam melakukan forensik triase digital yang dimulai dengan penyelidikan di Scene Kasus, diikuti dengan mengumpulkan bukti fisik / bukti elektronik untuk ekstraksi data investigasi. Proses selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan untuk menentukan ambang batas bukti untuk diperiksa lebih lanjut, disimpan, atau dikembalikan. Akhirnya, prosesnya berkaitan dengan para pihak terkait dengan insiden / serangan yang sedang diselidiki. Bagian ini dalam bentuk pengiriman hasil investigasi, koordinasi, observasi, dan kontrol. Kriteria prioritas TDFM adalah keberadaannya bukti, jenis serangan / kejadian kondisi di tempat kejadian, penilaian resolusi kasus berdasarkan daftar kasus yang telah berhasil diselesaikan (daftar sebelumnya). Pemetaan dan validasi ini TDFM menggunakan Bizagi Modeller. Validasi elemen bertujuan untuk memastikan penggunaan elemen yang benar sesuai dengan Aturan BPMN. Validasi proses juga dilakukan untuk melihat kesesuaian alur proses. Fokus pada Penentuan prioritas penyelidikan ini bersifat subyektif karena tergantung pada kemampuan dan pengalaman aktor / personel. TDFM diharapkan menjadi referensi untuk melakukan investigasi yang membutuhkan langsung tindakan forensik atau mati forensik.