Perubahan zaman menuju era globalisasi menuntut dunia pendidikan untuk berkiprah secara aktif mempersiapkan generasi muda dalam menyongsong tantangan zaman. Kerangka pendidikan yang selama ini diterapkan juga harus beradaptasi dengan tuntutan zaman. Dalam menghadapi tantangan ini, sejumlah Negara telah menginisiasi diberlakukannya reformasi pendidikan. Artikel ini membahas tentang program-program refomasi pendidikan di dua Negara dengan latar belakang dan kondisi serta ideologi yang berbeda yaitu Singapura dan Indonesia. Diantara program refomasi pendidikan di Singapura adalah Teach less, Learn More; Thinking School, Learning Nation, dan School Excellent Model. Sedangkan kebijakan refeormasi pendidikan di Indonesia diantaranya diselenggarakan dengan desentralisasi pendidikan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013, serta program sertifikasi guru. Dari hasil pembahasan, dapat diketahui bahwa Singapura telah berhasil menyelenggarakan reformasi pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari kualitas pendidikan Singapura yang masuk dalam ranking teratas Negara-negara dengan pencapaian standar pendidikan internasional. Sementara itu, Indonesia nampak masih harus berjuang untuk mencapai tujuan reformasi pendidikan. Hasil implementasi pendidikan yang berbeda di kedua Negara ini tentu dikarenakan perbedaan latar belakang, serta kondisi sosial, ekonomi, politik budaya dan geografis kedua Negara tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa banyak factor yang mempengaruhi keberhasilan penyelengaraan reformasi pendidikan di sebuah Negara. AbstractGlobalization requires education to actively take part in preparing the young generation to face the challenges. The educational framework which has been implemented should also adapt to the existing new challenges. To deal with this, a number of countries have initiated the implementation of educational reform. This article discusses educational reformation programs conducted in two countries which have a different background as well as different ideology, social, economic, political, and geographical circumstances i.e., Singapore and Indonesia. Some of the main educational reform agendas in Singapore are Teach less, Learn More; Thinking School, Learning Nation, and School Excellent Model. Meanwhile, educational reform programs in Indonesia are conducted through educational decentralization within the framework of school-based management, School-level Curriculum, and the 2013 curriculum and teacher certification. It can be understood that Singapore has succeeded in conducting educational reform. This can be seen from the quality of Singapore's education which has been ranked high in achieving the benchmark of international education standard. Meanwhile, Indonesia still needs to struggle to achieve the desired outcomes of educational reform agendas. The differing result of educational reform revealed in these two countries resulted from different backgrounds of the countries. Thus, it can be concluded that there are a number of factors influencing the success of educational reform agendas in a country.