Penelitian budidaya Spirulina platensis skala laboratorium di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan, tetapi banyak kendala pada saat pemanenan yaitu mulai dari harga yang tinggi, cara pemanenan yang kurang efektif dan waktu pemanenan yang sangat lama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode elektrokoagulasi dalam pemanenan S. platensis menggunakan tegangan yang berbeda. Tahapan penelitian meliputi budidaya mikroalga, proses elektrokoagulasi, dan pemanenan S. platensis, kemudian dilanjutkan dengan analisis biomassa S. platensis, komposisi proksimat, dan kualitas air (pH, suhu, dan kadar besi (Fe)). Perlakuan panen mikroalga dengan metode elektrokoagulasi menggunakan tegangan 0, 5, 10 dan 15 volt (kode masing-masing F0, F1, F2, dan F3). Panen biomassa terbaik dengan elektrokoagulasi dari perlakuan F3 adalah 6,05 gr/L. Hasil analisis proksimat S. platensis pada perlakuan F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut yaitu kadar air sebesar 24,58%; 12,32%; 15,36%; 17,48%, kadar abu sebesar 26,56%; 22,42%; 26,53%; 34,99%, kadar protein sebesar 34,24%; 30,26%; 25,81%; 21,67%, kadar lemak sebesar 1,27%; 0,86%; 1,65%; 0,65%, dan kadar karbohidrat sebesar 13,35%; 34,15%; 30,66%; 25,22%. Hasil kualitas air perlakuan F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah pH 7, 7, 9, 8, suhu 32°C, 32°C, 32°C, 34°C, kadar besi (Fe) 0,1 mg/L; 8,01 mg/L; 12,58 mg/L; 12,29 mg/L. Perlakuan terbaik terjadi pada pemanenan F3 karena biomassa yang dipanen sangat tinggi.