Madu : Jurnal Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Gorontalo

2775-9423, 2301-5683

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ekawaty Prasetya ◽  
Siti Surya Indah Nurdin ◽  
Zul Fikar Ahmad

Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being all aspects related to the reproductive system, its functions and processes. This study aims of the study to determine the relationship between the use of information sources and the attitudes of women of childbearing age about reproductive health. This study was conducted in the Working Area of the East City Health Center in 2020. This study is a quantitative analytic with a cross sectional study design. Samples was selected used purposive sampling. Sample sizes is 67 woman. Data analysis used Fisher's Exact Test. The results showed that out of 67 respondents, those who did not utilize health information sources had the highest distribution of 74.1%. Unfavorable attitudes towards reproductive health have the highest distribution of 46.3%. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the use of health information sources and the attitudes of women of childbearing age about reproductive health (p-Value = 0.000). Utilization of health information sources should be maximized to increase positive attitudes towards reproductive health.Kesehatan Reproduksi merupakan keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan sumber informasi dengan sikap wanita usia subur tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Timur pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 67 orang. Analisis data menggunakan Fishert Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 orang responden bahwa yang tidak memanfaatkan sumber informasi kesehatan memiliki distribusi tertinggi yaitu sebesar 74,1%. Sikap kurang baik terhadap kesehatan reproduksi memiliki distribusi tertinggi yaitu sebesar 46,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatar pemanfaatan sumber informasi kesehatan dengan sikap wanita usia subur tentang kesehatan reproduksi (p-Value = 0,000).  Pemanfaatkan sumber informasi kesehatan harus dimaksimalkan untuk meningkatkan sikap positif terhadap kesehatan reproduksi.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Amanda Adityaningrum ◽  
Herlina Jusuf ◽  
Pradita Pristi Nusi

Exclusive breastfeeding is breastfeeding for 6 months without providing complementary foods or drinks. The health center with the lowest achievement of exclusive breastfeeding, based on data from the Gorontalo Provincial Health Office, is the Talaga Jaya Health Center. The purpose of this study was to determine the factors that influence exclusive breastfeeding for infants at the Talaga Jaya Health Center. This research is a quantitative research. The population is all infants aged 7-11 months totaling 290 people and the sample amounting to 168 people. The sampling technique used is Accidental Sampling and the data analysis used is Logistic Regression. Mother's education, mother's occupation, implementation early initiation of breastfeeding and family support obtained a p-value (0.000) less than (0.05), while the support of health workers had a p-value (0.998) more than (0.05). The factors that influence exclusive breastfeeding for infants at the Talaga Jaya Health Center are mother's education, mother's occupation, implementation of early initiation of breastfeeding, and family support. It is recommended for family members to be able to participate in exclusive breastfeeding by providing support for mothers breastfeeding up to 6 months..ASI Ekslusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman pendamping. Puskesmas dengan capaian ASI Ekslusif terendah, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo adalah Puskesmas Talaga Jaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Puskesmas Talaga Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif. Populasinya adalah seluruh bayi yang berumur 7-11 bulan berjumlah 290 orang dan sampel berjumlah 168 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Accindental Sampling dan analisis data yang digunakan adalah Regresi Logistik. Pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pelaksanaan IMD dan dukungan keluarga memperoleh nilai p-value (0,000) kurang dari α (0,05), sedangkan dukungan petugas kesehatan memiliki nilai p-value (0,998) lebih dari α (0,05). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Ekslusif pada bayi di Puskesmas Talaga Jaya adalah pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pelaksanaan IMD, dan dukungan keluarga. Disarankan kepada anggota keluarga untuk dapat ikut berpartisipasi dalam pemberian ASI Eksklusif dengan cara memberikan dukungan selama ibu menyusui sampai 6 bulan.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ayu Agustina ◽  
Agustina Ningsi ◽  
Marhaeni Marhaeni ◽  
Sitti Mukarramah

Every mother who has undergone a labor process with a perineal wound will feel pain, pain that is felt by every post partum mother causes discomfort so that pain management is needed. The purpose of this journal study was to determine the effectiveness of cold compresses in reducing the intensity of perineal wound pain in post partum mothers. The literature search method was the Google Scholar database using the keywords cold compress, perineal wound pain. The study population in the article studied were post partum mothers who experienced perineal wound pain with the research sample in article one of 30 people, 15 people in article two, and 200 people in article three. Articles one and two used the one group pretest post test research design, while the pepper article three used the control group pretest post test. The article review process includes a review of the components of the article regarding the systematics of writing, language style, advantages and disadvantages. The results of the review of the article show that cold compresses are effective in reducing the intensity of post partum maternal perineal wound pain. This journal review is expected to be a reference in the implementation of perineal wound pain management in post partum mothers.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Fitriati Sabur ◽  
Djuhadiah Saadong ◽  
Amelia Wong ◽  
Suriani B

Development of Stimulation, Detection and Early Development (SDIDTK) is a comprehensive activity carried out with families, communities and professionals to produce quality child development processes. This study aims to determine the effect of SDIDTK training on the way mothers stimulate child development in Karunrung Village, Makassar City. This type of research is quasi-experimental with the one group pretest-posttest approach. The population of this study were all mothers who had children aged 3-60 months with a sampling technique using proportional stratified random sampling of 30 mothers with sufficient sample using the lamesow formula. The instruments used were the KPSP questionnaire and the observation sheet adopted from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2010 and data analysis used T Test. The results showed that the mother's way of stimulating child development before the training intervention with a mean value of 61.00 and after the training intervention with a mean value of 87.66 where the value of p = 0.000 and the value of α = 0.05, value of p <value of α so that it can be concluded that SDIDTK training affects the way mothers stimulate child development with the strength of correlation which is goodPengembangan Stimulasi, Deteksi, dan Perkembangan Dini (SDIDTK) merupakan kegiatan komprehensif yang dilakukan bersama keluarga, masyarakat, dan tenaga profesional untuk menghasilkan proses tumbuh kembang anak yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan SDIDTK terhadap cara ibu menstimulasi tumbuh kembang anak di Desa Karunrung Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 3-60 bulan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling sebanyak 30 ibu dengan sampel cukup menggunakan rumus lamesow. Instrumen yang digunakan adalah angket KPSP dan lembar observasi yang diadopsi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010 dan analisis datanya menggunakan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara ibu menstimulasi tumbuh kembang anak sebelum dilakukan intervensi pelatihan dengan nilai mean 61.00 dan setelah intervensi pelatihan dengan nilai mean 87.66 dimana nilai p = 0.000 dan nilai α = 0.05, nilai p <nilai α sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan SDIDTK berpengaruh terhadap cara ibu menstimulasi tumbuh kembang anak dengan kekuatan korelasi yang baik


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 5
Author(s):  
Nurjannah Supardi ◽  
Fitri Yani

Perineal injuries result from natural tissue damage due to the pressure on the fetus's head or shoulders during labor. Early Mobilization helps the recovery process to the way it was before pregnancy, guiding the mother out of bed and walking as quickly as possible. The purpose of this study was to determine the effect of early mobilization on the healing of level II ruptured perineal wounds in post partum mothers at Kassi-Kassi Makassar Health Center in 2019. The research was carried out in February - May 2019. This type of research is quantitative with a cross sectional study approach. A population of 83 people and a sample of 30 respondents with purposive sampling technique. The results showed that of the 30 respondents, 19 people did early mobilization (63.3%), 11 people did not do early mobilization (36.7%). ), and those who had good healing of perineal wounds were 21 people (70.0%), and 9 people (30.0%) had poor healing. There is an effect of early mobilization on the healing of level II ruptured perineal wounds in post partum mothers with a value of p = 0.004 <α = 0.05. It is hoped that the mother should carry out early mobilization so that they can understand the technique and carry out early mobilization movements so that the mother can do it alone.Luka perineum diakibatkan rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Mobilisasi Dini membantu proses pemulihan seperti semula sebelum kehamilan, membimbing ibu keluar dari tempat tidur dan selekas mungkin segera berjalan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka perineum ruptur tingkat II pada ibu post partum di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar Tahun 2019 Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2019. Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 83 orang dan sampel 30 responden dengan tehnik pengambilan sampe Purposive Sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang responden, yang melakukan mobilisasi dini sebanyak 19 orang (63,3%), yang tidak melakukan mobilisasi dini sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang memiliki penyembuhan baik terhadap luka perineum sebanyak 21 orang (70,0%), yang kurang baik sebanyak 9 orang (30,0%). Ada pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka perineum ruptur tingkat II pada ibu post partum dengan nilai p = 0.004 < α= 0,05 Diharapkan kepada ibu agar melakukan mobilisasi dini agar dapat memahami teknik dan melakukan gerakan mobilisasi dini supaya ibu dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan tenaga kesehatan.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Sitti Mukarramah ◽  
Subriah Subriah ◽  
Wirawati Amin ◽  
Humrah Humrah

Cervical cancer is the number one killer of women in the world caused by the Human Papilomma Virus. One of the early detection of cervical cancer by checking Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) is a simple way to detect cervical abnormalities. Knowledge of cervical cancer is one of the factors influencing WCBA behavior in conducting VIA examinations. This study aims to determine the relationship between WUS knowledge on cervical cancer with early detection examination behavior using VIA in Maradekaya Village. The research sample was 59 respondents with random sampling technique and a cross-sectional research design. The results showed that the respondents' knowledge about cervical cancer was included in the "tofu" category as many as 55 respondents (93.2%) and "do not know" category were 4 respondents (6.8%), respondents who did VIA examination were 22 respondents (37.3%) and those who did not perform VIA examination were 37 respondents (62.7%). Chi-square test with 95% CI showed a p-value of 0.521 (P> 0.05). These results indicate that there is no relationship between WCBA knowledge about cervical cancer with early detection using VIA in Maradekaya Village. Additional conclusions that can influence behavior it is culture.Kanker serviks adalah pembunuh wanita nomor satu di dunia yang disebabkan oleh Human Papilomma Virus. Salah satu deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kelainan serviks. Pengetahuan tentang kanker serviks merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku WCBA dalam melakukan pemeriksaan VIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan WUS tentang kanker serviks dengan perilaku pemeriksaan deteksi dini menggunakan VIA di Desa Maradekaya. Sampel penelitian sebanyak 59 responden dengan teknik random sampling dan desain penelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker serviks termasuk dalam kategori “tahu” sebanyak 55 responden (93,2%) dan kategori “tidak tahu” sebanyak 4 responden (6,8%), responden yang melakukan pemeriksaan VIA sebanyak 22 responden. responden (37,3%) dan yang tidak melakukan pemeriksaan VIA sebanyak 37 responden (62,7%). Uji Chi-square dengan 95% CI menunjukkan nilai p 0,521 (P> 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan WCBA tentang kanker serviks dengan deteksi dini menggunakan VIA di Desa Maradekaya. Kesimpulan tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku itu adalah budaya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document