ABSTRACTThe increasein Population effected on increase land requirements that force the people to convert forest land into residental land which had an impact on the declining qulity of the environtment causing the land to be a critical. The objectives of this Research are: (1) to find out factors that affect the class of critical land (2) to find out the class of critical land (3) to find out contermeasures of critical land. The object of this study is land of DAS Jenerakikang. Primary data used include slope, soil structure, soil texture, effektive depth of soil, land management and land use. Secondary data used include DEM data, Citra Landsat-8, rainfall data, produktivity of land. The type of this research is deskriptif eksploratif with the analytical method used is the skoring analysis method to identifity the class of critical land. The result of the study show there are 4 factors that affect the class of critical land are topography, soil, erosion, and vegetation. There are 4 categories of critical land specifically class of critical land with an areal 32,02 hectares, class of rather critical land with an areal 2.734,1 hectares, class of potential critical land with an areal 1.088,8 hectares ang class of ncritical land with an areal 56,229 hectares. Countermesures of critical land make us of physical-mechanic with application terracing and biological/vegetative with application multiple cropping.ABSTRAKPenambahan jumlah penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan lahan yang memaksa masyarakat melakukan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pemukiman yang berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan sehingga menyebabkan lahan tersebut menjadi kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kekritisan lahan (2) Untuk mengetahui tingkat kekritisan lahan (3) Untuk mengetahui upaya penanggulangan lahan kritis. Objek penelitian ini yaitu Lahan di DAS Jenerakikang. Data primer yang digunakan meliputi data kemiringan lereng, struktur tanah, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah, manajemen lahan dan data penggunaan lahan. Data sekunder yang digunakan meliputi data DEM, Citra Landsat-8, data curah hujan, produktivitas lahan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan metode analisis yang digunakan yaitu metode skoring untuk mengidentifikasi tingkat kekritisan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kekritisan lahan yakni topografi, tanah, erosi dan vegetasi. Terdapat 4 kategori lahan kritis yakni tingkat lahan kritis dengan luas 32,02 Ha tingkat lahan agak kritis dengan luas 2.734,1 Ha, tingkat lahan kritis potensial kritis dengan luas 1.088,8 Ha dan tingkat lahan tidak kritis dengan luas 56,229 Ha. Upaya penanggulangan lahan kritis menggunakan metode fisik–mekanik dengan penerapan terasering dan metode biologis/vegetatif dengan penerapan multiple Cropping.