PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA KABUPATEN PANDEGLANG Local Language Maintenance in Religious-Based Educational Institutions in Pandeglang
PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA KABUPATEN PANDEGLANG, BANTENAbstrakKajian ini berpijak pada asumsi bahwa penggunaan bahasa daerah sudah mengalami penurunan pada sebagian besar anak-anak Banten. Sikap negatif pemilik bahasa daerah terutama generasi muda yaitu rasa bangga dan setia terhadap kepemilikan bahasa daerah sama sekali tidak terlihat. Hal itu menyebabkan tidak adanya kemauan dan motivasi untuk mempelajari bahasa daerah. Sumber data kajian adalah kuisoner yang telah diisi oleh 50 responden dan studi pustaka yang telah dilakukan sebelumnya terkait pemertahanan bahasa daerah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sementara itu, teori dalam kajian ini adalah sosiolinguistik. Berdasar pada analisis data, dapat disimpulkan penggunaan bahasa daerah di sekolah berbasis agama masih ditemukan, walaupun tingkat penggunaan bahasa daerah lebih rendah dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Di lingkungan sekolah, sebagian besar responden menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman dan gurunya, baik saat pembelajaran maupun bertemu di lingkungan sekolah. Pada saat pembelajaran, guru juga lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan muridnya. Di samping itu, belum adanya kebijakan dari pihak sekolah yang menganjurkan penggunaan bahasa daerah sebagai alat komunikasi di sekolah menyebabkan penggunaan bahasa daerah di lingkungan sekolah masih rendah. Keberadaan bahasa daerah sebagai muatan lokal hanya ditemukan di beberapa sekolah. Mayoritas pengguna bahasa daerah lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat berkomunikasi dibandingkan dengan bahasa daerah. Dari segi intensitas penggunaan bahasa daerah, bahasa Indonesia justru lebih sering digunakan oleh masyarakat pemilik bahasa daerah sebagai alat komunikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemertahanan bahasa daerah di sekolah berbasis agama Kabupaten Pandeglang masih rendah. Walau pun masih ditemukan penggunaan bahasa daerah, akan tetapi intensitas penggunaannya masih tertinggal daripada bahasa Indonesia.Kata kunci: pemertahanan bahasa daerah dan lembaga pendidikan berbasis agama LOCAL LANGUAGE MAINTAIN IN RELIGIOUS-BASED EDUCATIONAL INSTITUTIONS IN PANDEGLANG, BANTEN AbstractThis study rests on the assumption that the use of local languages has decreased in most Banten children. The negative attitude of the local languages owners, especially the younger generation, namely the sense of pride and loyalty towards the ownership of local languages is completely invisible. That cause the lack of willingness and motivation to learn local languages. The data source of the study were questionnaires that has been filled by 50 respondents and literature study that has been done previously related to maintaining local languages. This research used descriptive qualitative method. Meanwhile, the theory in this study was sociolinguistics. Based on data analysis, it can be concluded that the used of local languages in religious schools is still found, although the level wais lower than Indonesian. In the school environment, most respondents used Indonesian to communicate with their friends and teachers, both during learning activity and outside activity in the school environment. During learning activity, teachers also used Indonesian more to communicate with their students. In addition, the absence of a policy from the school that advocated the use of local languages as a communication tool in schools caused the use of local languages in the school environment was still low. The existence of local languages as local content was only found in a few schools. The majority of regional language users use more Indonesian as a communication tool compared to local languages. In terms of the intensity of the use of local languages, Indonesian was actually more often used by the people who own local languages as a communication tool. Thus, it can be concludes that the retention of regional languages in the religious-based schools in Pandeglang Regency is still low. Even though the use of local languages is still found, the intensity of their use is still lagging behind Indonesian.Keywords: local languages maintain and religious-based educational institutions