ABSTRAKMengkonsumsi green tea merupakan cara untuk menghilangkan atau menurunkan rasa nyeri yaitu secara non farmakologis tanpa memberikan efek samping. Selain itu mengkonsumsi green tea merupakan cara yang murah serta mudah untuk dilakukan sehingga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk menggunakannya.Dismenore memberikan dampak terhadap aktivitas dari remaja, seperti terganggunya aktivitas belajar dan menurunkan konsentrasi karena nyeri yang dirasakan. Konsumsi green tea dapat menimbulkan relaksasi sehingga merangsang hormon endorfin. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMAN 1 Negeri Agung Kabupaten Way Kanan berdasarkan dari data absen masing-masing kelas, masih banyak siswi yang absen karena alasan dismenore. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh konsumsi green tea terhadap nyeri dismenore pada remaja putri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi siswi kelas XXII SMAN 1 Negeri Agung Kabupaten Way Kanan yang mengalami dismenore sebanyak 93 siswi, dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 30. Analisis data menggunakan uji t-dependent. Hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum konsumsi green tea sebanyak 7,67 dengan standar deviasi sebesar 2,42. Rata-rata intensitas nyeri disminorea sesudah konsumsi green tea sebanyak 4,67 dengan standar deviasi sebesar 1,93. Ada pengaruh konsumsi green tea terhadap nyeri disminorea pada remaja putri di SMAN 1 Negeri Agung Kabupaten Way Kanan Tahun 2018 p-value=0,000. Saran, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi dan pengetahuan tambahan bagi remaja putri pada khususnya dalam mengkonsumsi green tea untuk mengurangi rasa nyeri pada dismenore primer.Kata Kunci : Green tea, nyeri dismenore, remaja putri.THE EFFECT OF GREEN TEA CONSUMPTION ON DYSMINORRHEA PAIN IN YOUNG WOMENABSTRACTConsuming green tea is a way to relieve or reduce pain that is non-pharmacological without side effects. In addition, consuming green tea is an inexpensive and easy way to do so that it does not require expensive costs to use it. Dismenorrhea has an impact on the activities of adolescents, such as disruption of learning activities and reducing concentration due to the pain they feel. Consumption of green tea can cause relaxation so that it stimulates endorphins. The results of a preliminary study conducted at SMAN 1 Negeri Agung Way Kanan district based on the absent data for each class, there were still many students who were absent for dysmenorrhea reasons. The research objective was to determine the effect of green tea consumption on dysmenorrhea pain in adolescent girls. The type of research used in this research is quantitative with a quasi-experimental approach with a one group pretest-posttest design. The population of students of class XXII SMAN 1 Negeri Agung Way Kanan district who experienced dysmenorrhea was 93 students, using simple random sampling technique with a sample size of 30. Data analysis used the t-dependent test. The results showed that the average dysmenorrhea pain intensity before consumption of green tea was 7.67 with a standard deviation of 2.42. The average pain intensity of dysminorrhea after consuming green tea was 4.67 with a standard deviation of 1.93. There is an effect of green tea consumption on dysminorrhea pain in young women at SMAN 1 Negeri Agung Way Kanan Regency in 2018 p-value = 0,000. Suggestion, the research results can be used as additional information and knowledge for young women, especially in consuming green tea to reduce pain in primary dysmenorrhea.Keywords : Green Tea, dysmenorrheal pain, adolescent.