AbstractNumerical simulation using Computational Fluid Dynamics (CFD) method is one way of predicting airflow characteristics on the model. This method is widely used because it is relatively inexpensive and faster in getting desired results compared with performing direct testing. The correctness of a computational simulation output is highly dependent on the input and how it was processed. In this paper, simulation is done on Onera M6 Wing, to investigate the effect of a turbulence model’s application on the accuracy of the computational result. The choice of Onera M6 Wing as a simulation’s model is due to its extensive database of testing results from various wind tunnels in the world. Among Turbulence models used are Spalart-Allmaras, K-Epsilon, K-Omega, and SST.Keywords: CFD, fluent, Model, Turbulence, Onera M6, Spalart-Allmaras, K-Epsilon, K-Omega, SST.AbstraksSimulasi numerik dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) merupakan salah satu cara untuk memprediksi karakteristik suatu aliran udara yang terjadi pada model. Metode ini banyak digunakan karena sifatnya yang relatif murah dan cepat untuk mendapatkan hasil dibandingkan dengan melakukan pengujian langsung. Benar tidak hasil sebuah simulasi komputasi sangat tergantung pada inputan yang diberikan serta cara memproses data inputan tersebut. Pada tulisan ini dilakukan simulasi dengan menggunakan sayap onera M6 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model turbulensi terhadap keakuratan hasil komputasi. Pilihan sayap onera M6 sebagai model simulasi dikarenakan model tersebut sudah memiliki database hasil pengujian yang cukup lengkap dan sudah divalidasi dari berbagai terowongan angin di dunia. Model turbulensi yang digunakan diantaranya Spalart-Allmaras, K-Epsilon, K-Omega dan SST.Kata Kunci : CFD, fluent, Model, Turbulensi, Onera M6, Spalart-Allmaras, K-Epsilon, K-Omega, SST.