<p>Abstrak<br />Kegagalan fungsi girder pada lintasan tripper yang sering terjadi disebabkan oleh keretakan pada penopang silang dan tegak, terjadinya defleksi berlebih pada batang utama, dan perubahan posisi pada kedua kolom. Kerusakan strukur diakibatkan oleh ketidaksesuaian pembebanan yang diterima, sehingga memperlemah komponennya dan dapat berakibat runtuhnya struktur girder. Studi dilakukan dengan mengkaji desain yang sudah ada melalui pendefenisian pembebanan, selanjutnya melakukan perhitungan mekanika pada tiga model pembebanan yang berbeda dan pengecekan kelayakan desain dengan metode LRFD berdasarkan SNI 03-1729-2002 dengan validasi menggunakan analisis elemen hingga. Hasil menunjukkan terjadinya ketidaksesuaian pembebanan yang berakibat kerusakan girder, sehingga diperlukan desain alternatif melalui pemilihan profil, perhitungan kelayakan profil dan analisis ulang untuk memastikan kehandalan rancangan. Dari hasil analisis perhitungan dapat disimpulkan bahwa desain alternatif mempunyai kehandalan yang memadai yaitu defleksinya 0,35 mm dibanding desain lama 15,96 mm berdasarkan perhitungan mekanik, sedangkan hasil analisis elemen hingga, defleksi desain baru 1,08 mm dan desain lama 10,37 mm. Tegangan maksimum desain baru adalah aman terhadap material yang digunakan, yaitu SS400 dengan kekuatan sebesar 245 MPa, dimana hasil perhitungan mekanika diperoleh tegangan maksimum desain baru 52,00 MPa, sedangkan tegangan maksimum hasil analisis elemen hingga adalah 56,31 MPa dan tegangan Von Mises 143,39 MPa.<br />Kata kunci : girder, tripper, LFRD, elemen hingga, Standar Nasional Indonesia (SNI).</p><p><br />Abstract<br />Malfunction of girder on track tripper that often occurred is caused by cracks in the cross and upright supports, occurrence of excessive deflection on main bar, and a change in position of the both columns. Structural failure is caused by loading discrepancies received, so it is weaken its components and resulted in the collapse of the girder structure. The study was conducted by reviewing existing design through loading analysis, then performing the mechanical calculation on three different loading models and checking the feasibility of the design with LRFD method based on SNI 03-1729-2002 with validation using finite element analysis. Results showed the loading discrepancies resulting in damaged girder, so it is necessary to make design alternatives through the selection of profiles, re-calculation and feasibility analysis of the beam to ensure the reliability of the design. From the calculation analysis, it can be concluded that the alternative design has adequate reliability. Based on mechanical calculations the deflection is 0.35 mm compared to 15.96 mm of the old design, while the result of finite element analysis determine 1.08 mm deflection of the new design and 10.37 mm in old design. The maximum stress of the new design is safe for the material used, ie SS400 with a strength of 245 MPa, wherein mechanical calculation resulted in obtained maximum stress of the new design is 52.00 MPa, while the maximum stress through finite element analysis result is 56.31 MPa and Von Mises stress is 143.39 Mpa.<br />Keywords: girder, tripper, LFRD, finite element, National Indonesian Standard (SNI).</p>