ABSTRAKPerguruan tinggi dalam adalah bagian dari pusat kekuatan intelektual (intellectual power) yang diharapkan dapat memperkuat kegiatan kewirausahaan. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2020, penguatan kewirausahaan kepada mahasiswa juga mendapatkan prioritas. Dalam delapan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) salah satu bentuk kegiatannya adalah wirausaha mahasiswa. Tujuan PPK adalah memandu perguruan tinggi menyelenggarakan unit layanan kewirausahaan yang profesional, mandiri dan berkelanjutan, berwawasan knowledge based economy. Metode yang digunakan pengembangan kewirausahaan yaitu kompetisi bisnis, pelatihan, pendampingan, magang, dan pameran produk. Siklus kegiatan diklasifikasi menjadi tiga, Socio-Technopreneurship Awaraeness Campaign, agar PPK menjadi gerakan bersama di lingkungan perguruan tinggi, Capasity Building, yang dilaksanakan secara kordinatif, konsultatit, dan afirmatif dilakukan berkesinambungan dengan berbagai lembaga, dan Institutionalization adalah upaya pelembagaan kegiatan kewirausahaan di kampus sebagai upaya menciptakan jeringan dan mitra kerjasama. Hasil pelaksanaan PPK Universitas Muhammadiyah Palopo terlaksana sesuai dengan program dan target yang ingin dicapai. Selama 3 tahun pelaksanaan sejak 2019, 2020, dan 2021, telah melahirkan 15 wirausaha baru yang bergerak di bidang kuliner, souvenir, bookstore, dan jasa. Untuk menjamin keberlanjutan dan menentukan Entrepreneurship Priority, Universitas Muhammadiyah Palopo telah membentuk Unit Inkubasi dan Pengembangan Kewirausahaan (UIPK) yang bertugas untuk memfasilitasi mahasiswa dan alumni dalam pengembangan kewirausahaan. Luaran yang dihasilkan adalah jurnal pengabdian setiap tahun, hak cipta, poster, publikasi pada media masa cetak, dan buku ajar kewirausahaan. Kata kunci: keberlanjutan; kewirausahaan; mahasiswa; alumni. ABSTRACTHigher education is part of the core of intellectual power. It is anticipated to stimulate entrepreneurial activities. With the Minister of Education and Culture Regulation Number 3 of 2020, strengthening entrepreneurship for students is also a priority. One of the eight activities in Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), is student entrepreneurship. With Knowledge-Based Economy Insight, the PPK aimed to guide universities in organizing professional, independent, and sustainable entrepreneurship service units. The approaches used in entrepreneurship advancement are business competition, training, mentoring, internships, and product exhibitions. The activity series is classified into three activities. First, Socio-Technopreneurship Awareness Campaign, so that KDP becomes a joint movement in the university context. Second, Capacity Building, which is carried out in a coordinated and consultative. The last is affirmative manner carried out continuously with various institutions, and Institutionalization is an attempt to institutionalize entrepreneurial activities on campus as an effort to create networks and cooperative partners. The PPK implementation result in the University of Muhammadiyah Palopo was carried out under the program and targeted realized. During the three years of implementation, fifteen new entrepreneurs have been born in the field of culinary, souvenirs, bookstores, and services. To ensure sustainability and determine Entrepreneurship Priority, the University of Muhammadiyah Palopo has established an Entrepreneurship Incubation and Development Unit (UIPK) to facilitate students and graduates in entrepreneurship development. The outputs produced are devotional journals every year, copyrights, posters, publications in print mass media, and entrepreneurship textbooks. Keywords: sustainable; entrepreneurship; student; graduates