Tingkat sedimentasi di muara S. Jelitik sangat tinggi sehingga ketika air laut surut, kapal-kapal tidak dapat keluar masuk ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat. Untuk menangani masalah tersebut, pemerintah secara periodik melakukan pengerukan yang berbiaya tinggi. Oleh karena itu, Pemprov Bangka Belitung merencanakan membangun infrastruktur pengendali sedimen. Dalam perencanaan infrastruktur pengendali sedimen diperlukan data-data karakteristik sedimen dasar. Saat ini kajian khusus karateristik sedimen dasar di kawasan ini masih belum ada. [A1] Oleh karena itu dilakukan kajian ini dengan tujuan mengetahui pola sebaran karakteristik sedimen dasar seperti berat jenis, tekstur sedimen, ukuran d50 butir sedimen dan analisis stastik sedimen dasar. Karakteristik ini sangat penting untuk kajian sedimentasi selanjutnya terutama sebagai data masukan perhitungan kecepatan sedimentasi baik secara analitik maupun dengan pemodelan numerik. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei lapangan, pengambilan sampel sedimen dasar, analisis laboratorium dan analisis statistik sedimen. Berdasarkan kajian ini sedimen dasar di perairan Sungailiat ini didominasi oleh pasir sedikit campuran kerikil dengan nilai d50 berkisar antar 1-1,5 mm dan terpilah buruk. Kondisi sedimen dasar berupa pasir mempunyai daya dukung yang baik untuk pengembangan pelabuhan.Sedimentation in the S Jelitik estuary is very high, so when the tide is low, the ships traffic at the Sungailiat Fisheries Port is disturbed. So far, dredging has been done to solve this problem, which requires high costs. To overcome this, the Provincial Government of Bangka Belitung plans to build a sediment control infrastructure. In planning the sediment control infrastructure, sea bottom sediment characteristics data are needed. Currently, there is no specific study of se bottom sediment characteristics in this area. Therefore, this study was conducted with the aim of knowing the distribution pattern of seabottom sediment characteristics such as density, sediment texture, d50 grain size and analysis of the basic sediment statistics. This characteristic is very important for further sedimentation studies, especially as input data for calculating the sedimentation velocity both analytically and by numerical modeling. The methods used in this study are field surveys, sediment sampling, laboratory analysis and sediment statistical analysis. Based on this study, the seabottom sediment in Sungailiat waters is dominated by sand, a little mixture of gravel, with d50 values ranging from 1-1.5 mm and poorly segregated. The seabottom sediment in the form of sand have good capacity for port development.