Fondasi harus dibangun di atas tanah keras agar bangunan tetap stabil dan kokoh. Memastikan kekuatan fondasi adalah upaya dini untuk mencegah sudden collapse pada bangunan di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat dukung tanah pada ujung tiang fondasi dan mengamati sejauh apa kerusakan beton tiang bor pada bangunan yang baru masih dalam tahap pembangunan fondasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) dan PIT (Pile Integrity Test) pada fondasi bangunan jenis bored pile D80. Pada gedung yang berdekatan, yang dikerjakan dengan sistem yang sama dan menggunakan spun pile D50. Data kuat dukung ultimate hasil manometer alat uji hidraulik 175 ton untuk pile D50. Dari analisis uji PDA, diperoleh nilai kuat dukung ijin rata-rata tiang bor adalah 70,25 ton (51%). Analisis ulang terhadap kombinasi beban menghasilkan tambahan spun pile di 44 titik. Pada beton bored pile yang mengalami kerusakan, dilakukan perbaikan seperti penambahan cor pada lapisan luar (concrete-jacketing) untuk menutupi lapisan tulangan yang terekspos, dan penambahan tulangan terpisah di sisi dalam beton untuk antisipasi bila tulangan luar rusak akibat korosi.The foundation must be placed on hard rock so that the building remains stable and solid. Thus, ensuring the strength of the foundation is an early effort to prevent sudden collapse of the building in the future. This research was conducted to determine the bearing strength of the soil at the ends of the foundation piles and to observe the extent of the damage to the drill pile concrete in the new building which is still in the foundation construction stage. The research data were obtained from the results of PDA (Pile Driving Analyzer) and PIT (Pile Integrity Test) testing on the foundation of the bored pile type D80 building. The adjacent building is being worked on with the same system and using a D50 spun pile. With the ultimate bearing strength data, the results of the hydraulic tool manometer = 175 tons for D50 piles. PDA test analysis obtained the average allowable bearing strength of the drill pile is 70.25 tons (51%). The re-analysis of the load combination resulted in additional spun piles at 44 points. In the damaged bored pile concrete, namely by adding cast to the outer layer (concrete-jacketing) to cover the exposed reinforcement layer, and adding separate reinforcement on the inside of the concrete to anticipate if the outer reinforcement is damaged due to corrosion.Fondasi harus dibangun di atas tanah keras agar bangunan tetap stabil dan kokoh. Memastikan kekuatan fondasi adalah upaya dini untuk mencegah sudden collapse pada bangunan di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat dukung tanah pada ujung tiang fondasi dan mengamati sejauh apa kerusakan beton tiang bor pada bangunan yang baru masih dalam tahap pembangunan fondasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) dan PIT (Pile Integrity Test) pada fondasi bangunan jenis bored pile D80. Pada gedung yang berdekatan, yang dikerjakan dengan sistem yang sama dan menggunakan spun pile D50. Data kuat dukung ultimate hasil manometer alat uji hidraulik 175 ton untuk pile D50. Dari analisis uji PDA, diperoleh nilai kuat dukung ijin rata-rata tiang bor adalah 70,25 ton (51%). Analisis ulang terhadap kombinasi beban menghasilkan tambahan spun pile di 44 titik. Pada beton bored pile yang mengalami kerusakan, dilakukan perbaikan seperti penambahan cor pada lapisan luar (concrete-jacketing) untuk menutupi lapisan tulangan yang terekspos, dan penambahan tulangan terpisah di sisi dalam beton untuk antisipasi bila tulangan luar rusak akibat korosi.