Abstract. CV. X is a textile company that manufactures sarong, napkin rags and other fabric materials. The core production process is carried out by the company with several process elements carried out by the company's business partners (subcontract). The fabrication process of a sarong product is carried out with a semi-automatic machine that is operated by an operator with some process elements that are carried out by a conventional operator. Based on the identification of work risks using the Quick Exposure Checklist (QEC) questionnaire, that operator works in a limited body posture condition so as to produce a score of more than 50% and the need for action in the near future. These results indicate how high this risks experienced by finishing work station operators. The condition of the operator working in a folded or squatting sitting position, forearm reach, dynamic hand movements plus limited operator motion because sitting without proper facilities is a major problem. If this is not treated as soon as possible it can have a negative impact on the operator such as physical fatigue, decreased operator performance to skeletal muscle injury (mosquletal disorder). Quick Exposure Checklist show that the occupational risk level of work is at level 3 (three) which shown a high score level that action is needed as soon as possible to minimize the risk of work. The proposed action to minimize the risk is to design an ergonomic work facility in accordance with the needs of the operator at the finishing work station using the Anthropometry method.
Abstrak. CV. X merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi kain sarung, lap serbet serta bahan kain lainnya. Proses produksi inti dilakukan oleh perusahaan dengan beberapa elemen proses yang dilakukan oleh mitra usaha perusahaan (subcont). Proses pabrikasi produk kain sarung dikerjakan dengan mesin-mesin semi otomatis yang dioperasikan operator dengan beberapa elemen proses yang dikerjakan operator secara konvensional. Berdasarkan identifikasi dan observasi resiko kerja menggunakan kuesioner Quick Exposure Checklist (QEC), operator bekerja pada kondisi postur tubuh yang terbatas sehingga menghasilkan hasil skor lebih dari 50% dan diperlukannya tindakan dalam waktu dekat. Hasil ini menunjukan besarnya resiko kerja yang dialami operator stasiun kerja finishing. Kondisi operator yang bekerja pada posisi duduk terlipat maupun jongkok, jangkauan tangan kedepan, pergerakan tangan yang dinamis ditambah terbatasnya gerak operator karena duduk tanpa ditunjang fasilitas yang layak menjadi faktor masalah utama. Jika hal ini tidak ditangani sesegera mungkin dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap operator seperti kelelahan fisik, penurunan kinerja operator hingga cedera otot rangka (mosquletal disorder). Hasil penilaian resiko kerja Quick Exposure Checklist menunjukkan bahwa level resiko kerja pekerjaan berada pada level 3 (tiga) yang menunjukan level skor tinggi sehingga perlu dilakukannya tindakan dalam waktu dekat guna meminimasi besarnya resiko kerja. Tindakan yang diusulkan guna meminimasi resiko tersebut yaitu dengan merancang fasilitas kerja yang ergonomis sesuai dengan kebutuhan operator pada stasiun kerja finishing dengan menggunakan metode Antropometri.