Plastik banyak digunakan dalam berbagai macam kebutuhan hidup manusia. Permasalahan yang paling utama dari plastik adalah limbah plastik yang tidak bisa terurai secara alami. Memerlukan waktu yang sangat lama untuk membersihkan sampah plastik dari muka bumi. Terlebih lagi karena penggunaan plastik hampir tidak bisa dikendalikan. Ecobrick merupakan salah satu upaya kreatif untuk mengelola sampah plastik menjadi benda-benda yang berguna, mengurangi pencemaran dan racun yang ditimbulkan oleh sampah plastik. Fungsinya bukan untuk menghancurkan sampah plastik, melainkan untuk memperpanjang usia plastik-plastik tersebut dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna, yang bisa dipergunakan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Ecobrick adalah teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas yang di dalamnya telah diisi berbagai sampah plastik hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah botol penuh dan keras, botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dirangkai menjadi meja, kursi sederhana, bahan bangunan dinding, menara, panggung kecil, bahkan berpotensi untuk dirangkai menjadi pagar dan fondasi taman bermain sederhana bahkan rumah. Mitra yang terlibat dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah para siswa dan guru di SD Inpres Kantisang. Solusi yang ditawarkan adalah pengelolaan dan pengolahan sampah botol PET yang timbul dari lingkungan sekolah menjadi Ecobrick yang dapat dimanfaatkan kembali di lingkungan sekolah. Karena adanya pandemic COVID-19, maka sosialisasi yang dilakukan adalah dengan pemberian media flashdisk kepada pihak sekolah. Flashdisk tersebut berisikan video-video edukasi dan animasi, serta petunjuk pemilahan sampah dan pembuatan ecobrick. Pihak sekolah akan memasukkan materi sosialisasi dalam pemebelajaran Tematik di kelas 5 dan kelas 6, dan juga digunakan sebagai penunjang program Adiwiyata di SD Inpres Kantisang – Tamalanrea.