Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

72
(FIVE YEARS 70)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Malang

2337-7615, 2337-7623

2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Setyo ◽  
Mursidi Mursidi

Abstract: The purpose of this study is to illustrate the implementation of a teaching service program based on regional public services in 5 vocational high schools in Surabaya. The research methodology used is descriptive qualitative data collection techniques of observation, interviews, and documentation as well as data analysis models of Miles, Huberman, and Saldana; data coding, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study explained that the 5 vocational high schools in Surabaya had a teaching factory program that collaborated with the industrial world and produced goods and services that met industry standards. This school has marketed goods and services according to industry standards from the results of student practice so that this school can carry out regional business service agencies from the province of East Java. Proceeds from sales of products and services that have been marketed to the community will be able to increase school income so that the proceeds from the sale can be used to improve the quality and welfare of the school. Local public service agencies based on teaching factories with products produced by students can create school financial independence, without having to always expect help from the government.Keyword: Regional Public Service Board, Teaching Factory, School Financial IndependenceAbstrak : Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan program badan layanan umum daerah berbasis teaching factory di sekolah menengah kejuruan negeri 5 kota Surabaya. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data pengamatan, wawancara, dan dokumentasi serta analisis data model Miles, Huberman dan Saldana; kodensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sekolah menengah kejuruan negeri 5 kota Surabaya memiliki program teaching factory yang kerjasama dengan dunia industry serta menghasilkan barang dan jasa yang sesuai standar industry. Sekolah ini sudah memasarkan barang dan jasa sesuai standar industry dari hasil praktik siswa sehingga sekolah ini dapat melaksanakan badan layanan usaha daerah dari propinsi Jawa Timur. Hasil penjualan produk dan jasa yang telah dipasarkan ke masyarakat akan dapat menambah pendapatan sekolah, sehingga dari hasil penjualan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan sekolah. Badan layanan umum daerah berbasis teaching factory dengan produk yang dihasilkan oleh siswa dapat membuat kemandirian finansial sekolah, tanpa harus selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah.Kata Kunci: Badan Layanan Umum Daerah, Teaching Factory, Kemandirian Finansial Sekolah


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Diaken Noor Imansar ◽  
Ichsan Anshory

Abstract: The purpose of this study was to determine (1) the implementation of Thematic Qur'anic learning in SD Aisyiyah Malang, (2) the character of students who emerged through this program. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were the vice-principal and the Tahfiz teacher. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of thematic tahfizh Qur'an learning at SD Aisyiyah Malang consisted of four stages, namely the verse selection stage, the film screening stage, the memorization stage, and the evaluation stage. Through the thematic tahfizh Qur'an program implemented in SD Aisyiyah Malang, four characters appear in children, namely the value of religious characters, including the value of pious faith and tolerance; the value of character integrity, shown in honesty, example, politeness, love for truth; independent character values, including hard work, discipline, courage, and learners; and the character values of cooperation, including cooperation, solidarity, and mutual assistance.Keywords: Character Building, Learning, Thematic Qur'anic TahfizhAbstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahi (1) implementasi pembelajaran tahfizh Qur’an Tematik di SD Aisyiyah Kota Malang, (2) karakter siswa yang muncul melalui program ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah wakil kepala sekolah dan guru tahfizh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tahfizh Qur’an tematik di SD Aisyiyah Kota Malang terdiri dari empat tahap yaitu tahap pemilihan ayat, tahap pemutaran film, tahap menghafal, dan tahap evaluasi. Melalui program tahfizh Qur’an tematik yang dilaksanakan di SD Aisyiyah Kota Malang, tampak empat karakter yang muncul pada anak, yaitu nilai karakter religius, termasuk di dalamnya nilai beriman bertaqwa, dan toleransi; nilai karakter integritas, tampak pada kejujuran, keteladanan, kesantunan, cinta pada kebenaran; nilai karakter mandiri, termasuk pada kerja keras, disiplin, berani, dan pembelajar; dan nilai karakter gotong royong, termasuk di dalamnya kerja sama, solidaritas, dan saling menolong.Kata Kunci: Pembentukan Karakter, Pembelajaran, Tahfizh Qur’an


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Melly Permatabella Wijayanti ◽  
Asep Nurjaman

Abstract: This study aims to analyze the implementation of PPDB zoning system policies as an effort to equalize access to education in DIY and the impact of implementing these policies. This research uses a descriptive qualitative approach which is carried out in SMA Negeri 1 Yogyakarta and SMA Negeri 1 Panggang. Data collection techniques using interviews, observation, and study documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and concluding with the validity test of data using triangulation of sources and techniques. The results showed that: 1) zoning system policy implementation fulfills six Van Meter and Van Horn variables such as: a) zonation system standards and policy objectives in DIY refer to the Disdikpora Regulations on Technical Guidelines for PPDB SMA / SMK Negeri, but not all people understand the contents of the regulation; b) sufficient resources are available with the PPDB committee and supporting infrastructure; c) communication between implementers went smoothly with the socialization as well as WhatsApp and line groups; d) the characteristics of the zoning system in DIY are not purely using zones but rather using the UNBK result values sorted by ranking; e) the disposition of implementors shows that they support the existence of a zoning system but needs to be improved in the system; f) economic conditions in the environment of SMA Negeri 1 Yogyakarta, the average parent of students working as an entrepreneur while in SMA Negeri 1 Bake, the average livelihood of parents as farmers or laborers. 2) Positive impacts of zoning system implementation are equitable student input and increased motivation to learn in favorite schools, while negative impacts can affect the social environment of students and social jealousy.Keywords: zoning system, favorite school, social environmentAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan sistem zonasi PPDB sebagai upaya pemerataan akses pendidikan di DIY dan dampak implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Panggang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi kebijakan sistem zonasi memenuhi enam variabel Van Meter dan Van Horn seperti: a) standar dan tujuan kebijakan sistem zonasi di DIY mengacu pada Peraturan Disdikpora tentang Juknis PPDB SMA/SMK Negeri, namun tidak semua masyarakat memehami isi dari peraturan tersebut; b) sumber daya yang sudah tercukupi dengan adanya panitia PPDB serta sarana prasarana yang mendukung; c) komunikasi antarpelaksana berjalan lancar dengan adanya sosialisasi serta grup whatsapp dan line; d) karakteristik sistem zonasi di DIY tidak murni menggunakan zona melainkan menggunakan nilai hasil UNBK yang diurutkan menggunakan ranking; e) disposisi implementor menunjukkan bahwa mereka mendukung adanya sistem zonasi namun perlu ada yang diperbaiki dalam sistemnya; f) kondisi ekonomi di lingkungan SMA Negeri 1 Yogyakarta rata-rata orang tua peserta didik bekerja sebagai wirausaha sedangkan di SMA Negeri 1 Panggang rata-rata mata pencaharian orang tua sebagai petani atau buruh. 2) Dampak positif implementasi sistem zonasi yaitu input peserta didik yang merata dan meningkatnya motivasi belajar di sekolah favorit, sedangkan dampak negatif dapat berpengaruh terhadap lingkungan sosial peserta didik dan kecemburuan sosial.Kata Kunci: sistem zonasi, sekolah favorit, lingkungan sosial


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Ruli Alfi Mei Rosyida ◽  
Ahmad Juanda ◽  
Mohammad Syahri

Abstract: The negative impact of globalization is the increasingly worsening character of the younger generation. In overcoming the problem of demoralizing the younger generation, the Government of Indonesia issued a policy of strengthening character education. This study aims to describe (1) the implementation of character education to support strengthening character education(PPK) movement at elementary school Muhammadiyah 9 Malang. (2) supporting and inhibiting factors in the process of character education implementation in the context of supporting the PPK movement at elementary school Muhammadiyah 9 Malang. This research is a qualitative descriptive study, located at elementary school Muhammadiyah 9 Malang, with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results showed that (1) the implementation of PPK policies in schools was not much different from the character education programs that had previously been implemented. Strengthening the character education that runs is to add a variety of character planting habituation programs, increase the hours of character habituation activities, increase student learning activities and intensify a variety of programs that are already running at school. Schools implement the PPK movement according to the Ministry of Education and Culture's reference with three basic approaches. (2) Supporting factors are none other than full support provided by all schools and parents of students while inhibiting factors faced by schools are none other than students themselves and there are parents of students.Keywords: Policy, Strengthening Character Education, Elementary Schools Abstrak: Dampak yang dihasilkan globalisasi secara negatif yaitu semakin memburuknya karakter generasi muda. Dalam mengatasi persoalan demoralisasi generasi muda Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan penguatan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) implementasi pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 Malang. (2) faktor pendukung dan penghambat proses impelementasi pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, bertempat di SD Muhammadiyah 9 Malang, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi kebijakan PPK di sekolah tidak jauh berbeda dengan program pendidikan karakter yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Penguatan pendidikan karakter yang berjalan yaitu dengan menambah berbagai program pembiasaan penanaman karakter, menambah jam kegiatan pembiasaan karakter, menambah kegiatan pembelajaran siswa dan mengintensifkan berbagai program yang sudah berjalan di sekolah. Sekolah mengimplementasikan gerakan PPK sesuai acuan kemendikbud dengan tiga basis pendekatan. (2) Faktor pendukung tidak lain berupa dukungan penuh yang diberikan oleh seluruh pihak sekolah dan orang tua siswa, sedangkan faktor penghambat yang dihadapi sekolah tidak lain berasal dari para peserta didik sendiri dan ada dari orang tua siswa.Kata kunci: Kebijakan, Penguatan Pendidikan Karakter, Sekolah Dasar


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Rabiatul Adawiyah ◽  
Siti Fatimah Soenaryo

Abstract: The development of the globalization era not only has positive impacts but also negative impacts. It is important to strengthen students' character because globalization hurts the development of the character of the young generation. This study aims to describe the implementation of full-day school policy by instilling the value of strengthening character education (PPK) in SMAN 2 Katingan Hilir. The method in this study is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques are observation, interview, and documentation. The informant selection technique in this study uses purposive sampling, which includes the School Principal, Vice Principal in the Curriculum and Student Affairs, Islamic Agana Education teacher, Citizenship Education teacher, and 5 students. The results of the study indicate that the implementation of full-day school policies by planting PPK values in SMAN 2 Katingan Hilir is carried out through extracurricular, co-curricular and extracurricular activities. Two PPK values are the focus of this research, namely cooperation that can be seen from the students to always work together to apply to help each other, hand in hand to clean and maintain the cleanliness of the school environment. While the value of independence seen from students in doing everything so it is not easy to depend on others.Keywords: Implementation of policies, Full Day School, Strengthening Character Education Abstrak: Perkembangan era globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dampak negatif. Penting untuk memberikan penguatan karakter siswa karena globalisasi memiliki dampak negatif terhadap perkembangan karakter generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan full day school dengan penanaman nilai penguatan pendidikan karakter (PPK) di SMAN 2 Katingan Hilir. Metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu meliputi Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan, guru Pendidikan Agana Islam, guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan 5 orang siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan full day school dengan penanaman nilai PPK di SMAN 2 Katingan Hilir dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler. Ada dua nilai PPK yang menjadi fokus penelitian ini yaitu gotong royong yang dapat dilihat dari diri peserta didik untuk selalu berkerja sama menerapkan untuk saling membantu satu sama lain, saling bahu membahu membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sedangkan nilai mandiri dilihat dari peserta didik dalam melakukan segala hal agar tidak mudah bergantung pada orang lain.Kata kunci: Implementasi kebijakan, Full Day School, Penguatan Pendidikan Karakter


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Khusnaini Khusnaini ◽  
Budiono Budiono

Abstract: The Strengthening of National Defense Character Education Policy that has been implemented at the Vocational High School Sore Tulungagung in 2014/2015 is a new character education development policy. The policy must be analyzed to give other schools a clear picture of the effectiveness of character education. Therefore the researcher intends, to find out the implementation suitability and evaluate the effectiveness of the policy of strengthening the character education of the National Defense Vocational High School Sore Tulungagung. Through qualitative research methods, by triangulating research data, researchers analyze data by studying theory through the reduction of interview results. The results obtained, the planning of strengthening the character education of National Defense is not good, because of the lack of reference laws that are used, indicators of achievement of the basic values of the character of defending the country. In the implementation of the policy declared quite good, seen activities that teach nationality insight to students, but there needs to be supervision from the implementation team. Finally, the evaluation stage of the policy is still not good, because the evaluation of character education is in the form of violations in general, not on indicators of the basic values of Defending the State.Keywords: Policy, Character Education, National Defense Abstrak: Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter Bela Negarayang telah dilaksanakan di SMK Sore Tulungagung tahun 2014/2015 merupakan kebijakan pengembangan pendidikan karakter baru. Kebijakan tersebut harus dianalisis agar memberi gambaran jelas kepada sekolah lain efektifitas pendidikan karakter tersebut. Maka dari itu penelitian ini bermaksuduntuk mengetahui implementasi dan mengevaluasi efektifitas kebijakan penguatan pendidikan karakter Bela Negaradi SMK Sore Tulungagung. Melalui metode penelitian kualitatif, dengan triangulasi data-data penelitian, peneliti menganalisis data dengan kajian teori melalui reduksi hasil wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan, perencanaan penguatan pendidikan karakter Bela Negarakurang baik, sebab minimnya acuan perundangan yang dipakai, indikator ketercapaian nilai-nilai dasar karakter bela negara. Pada implementasi kebijakan dinyatakan cukup baik, terlihat adanya kegiatan-kegiatan yang mengajarkan wawasan kebangsaan pada peserta didik, namun perlu adanya pengawasan dari tim pelaksana. Terakhir, tahap evaluasi kebijakan masih kurang baik, sebab evaluasi pendidikan karakter ini berupa pelanggaran secara umum, bukan pada indikator nilai-nilai dasar Bela Negara.Kata kunci: Kebijakan, Pendidikan Karakter, Bela Negara


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Maulidin Ardiyansyah ◽  
Ahmad Juanda

Abstract: Improving the quality of education is not only the responsibility of the government and schools. In this modern era in improving the quality of education is also the responsibility of parents. This study aims to determine 1) the form of parent participation in Elementary School Songgokerto 3 in Batu City in improving the quality of education, 2) the school's strategy in developing parent participation in Elementary School Songgokerto 3 in Batu City in improving the quality of education. This research uses a qualitative approach. This research is a qualitative study, with the type of descriptive qualitative research. The results showed that: 1) The strategy applied was to always participate in every activity carried out by the community in the school environment or parents to establish friendship and the formation of good communication with the community and parents. 2). The form of participation from parents in elementary school Songgokerto 3 Batu is in the form of thoughts such as providing input in program activities at school, skills such as providing training to students on how to make chips, personnel such as in repairing infrastructure for teaching and learning support processes such as repairing chairs or desks, money, and things.Keywords: Policy, Parental Participation, Quality of Education Abstrak: Meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab oleh pemerintah dan sekolah. Pada era modern sekarang ini dalam meningkatkan mutu pendidikan juga menjadi tanggung jawab orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bentuk partisipasi orang tua di Sekolah Dasar Negeri Songgokerto 3 Kota Batu dalam meningkatkan mutu pendidikan, 2) strategi sekolah dalam menumbuh kembangkan partisipasi orang tua di Sekolah Dasar Negeri Songgokerto 3 Kota Batu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan jenis penelitian kualitatif deskripstif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Strategi yang diterapkan adalah dengan selalu ikut dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh masyarakat di lingkungan sekolah atau orang tua dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dan terbentuknya komunikasi yang baik dengan masyarakat dan orangtua. 2). Bentuk partisipasi dari orang tua di SDN Songgokerto 3 Kota Batu berupa pemikiran seperti memberikan masukan-masukan dalam program kegiatan di sekolah, keterampilan seperti memberikan pelatihan pada siswa bagaimana cara membuat keripik, tenaga seperti dalam memperbaiki sarana prasarana pendukung proses belajar mengajar seperti memperbaiki kursi ataupun meja, uang, dan benda.Kata kunci: Kebijakan, Keikutsertaan Orang Tua, Mutu Pendidikan


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Yusuf Juniar Dewantara ◽  
Frida Kusumastuti

Abstract: This study aims to evaluate the implementation of inclusive education programs. The method used is a qualitative analysis that is describing and interpreting data from each component evaluated using the CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product). Data sources in this study include the principal, principal teacher, special assistant teacher (GPK), school committee, parents of students and special needs students. Data collection is done by interview, observation, a document study, and documentation. The findings in the context component show that the legal basis for implementing inclusive education is by the prevailing Education System Law in Indonesia. The objectives of inclusive education are by the established formula. The findings of the input component show that there are quite a several ABK inputs in school with a variety of types of disability by the Inclusive Education Law. However, the SDM component especially GPK and infrastructure still need attention to improve and complete it. The findings of the process component show that the process of student acceptance, teaching and learning activities and student assessment have adjusted to the applicable regulations. But there are still students who are not supposed to go to an inclusive school to study at the school. The findings of the product component indicate that there are achievements achieved by inclusive students and the positive impact of implementing inclusive education. This research provides recommendations for the government and schools implementing inclusive education to continue implementing the program and continue to communicate and collaborate with institutions and several related parties in carrying out inclusive education programs to be more optimal.Key Words: Program Evaluation, Inclusive Education, CIPP Model Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program pendidikan inklusif. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing komponen yang dievaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru utama, guru pendamping khusus (GPK), komite sekolah, orang tua/wali murid dan siswa ABK. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumen dan dokumentasi. Hasil temuan pada komponen konteks menunjukkan bahwa landasan hukum penyelenggaraan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan yang berlaku di Indonesia. Tujuan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan. Hasil temuan komponen input menunjukkan input ABK yang bersekolah jumlahnya cukup banyak dengan berbagai jenis ketunaannya sesuai yang tercantum pada Undang-Undang Pendidikan Inklusif. Namun pada komponen SDM terutama GPK dan sarana prasarana masih memerlukan perhatian untuk meningkatkan dan melengkapinya. Hasil temuan komponen proses menunjukkan proses penerimaan siswa, kegiatan belajar mengajar dan penilaian siswa telah menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Namun masih ada siswa yang tidak seharusnya masuk di sekolah inklusif menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Hasil temuan komponen produk menunjukkan terdapat prestasi yang berhasil diraih oleh siswa inklusif dan dampak positif dari pelaksanaan pendidikan inklusif. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan pihak sekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar tetap melaksanakan program tersebut dan terus berkomunikasi serta berkolaborasi dengan lembaga dan beberapa pihak terkait dalam menjalankan program pendidikan inklusif agar lebih optimal.Kata Kunci: Evaluasi Program, Pendidikan Inklusif, Model CIPP


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Hastim Rosiana ◽  
Ahmad Juanda

Abstract: The success of an educational institution in carrying out all learning activities is determined by several supporting factors, and one of the supporting factors is the management factor organized by the institution/institution concerned. Aisyiyah Junior High School Boarding School Malang is one of the educational institutions implementing Boarding School or boarding systems. The purpose of this study was to determine how the curriculum management function at Aisyiyah Boarding School in Malang. This research is descriptive qualitative research, with data collection techniques in the form of documentation, observation, and interviews. Based on the results of the study shows that in the application of the curriculum in SMP ABSM integrates the national curriculum, the pesantren curriculum, and the Muhammadiyah curriculum which is carried out in full to produce graduates with national standards, aqidah, ahlaq, and fiqh by the demands of the Qur'an and Sunnah. The curriculum management implemented at SMP ABSM covers the process planning (determination of vision, mission, and goals that are adjusted to 3 curricula, namely the national curriculum, pesantren curriculum, and Muhammadiyah's unique curriculum). Organizing (including parts of activities or programs needed to achieve goals, and dividing tasks according to their respective work assignments). Implementation (in its implementation integrating national curriculum, namely KTSP and K13, pesantren curriculum, and Muhammadiyah curriculum). Evaluation (evaluations carried out related to the overall school program and carried out once a month while evaluations related to curriculum implementation are carried out every day because in the teacher's lesson plan there are reflections for evaluation).Keywords: Management, Curriculum, and Boarding SchoolAbstrak: Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menjalankan segala aktivitas pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor pendukung, dan salah satu faktor pendukung tersebut adalah faktor manajemen yang diselenggarakan oleh lembaga/institusi yang bersangkutan. SMP Aisyiyah Boarding School Malang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan sistem Boarding School atau asrama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana fungsi manajemen kurikulum di SMP Aisyiyah Boarding School Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan kurikulum di SMP ABSM mengintegrasikan kurikulum nasional, kurikulum pesantren, dan kurikulum Muhammadiyah yang dilakukan secara penuh demi menghasilkan lulusan yang berstandar nasioanal, berwawasan aqidah, ahlaq, dan fiqih sesuai tuntutan Qur’an dan Sunnah. Manajemen kurikulum yang dilaksanakan di SMP ABSM meliputi proses perencanaan (penentuan visi, misi, dan tujuan yang disesuaikan dengan 3 kurikulum yaitu kurikulum nasional, kurikulum pesantren dan kurikulum khas Muhammadiyah). Pengorganisasian (mencakup bagian-bagian kegiatan atau program yang diperlukan untuk mencapai tujuan,  dan membagi tugas sesuai dengan tugas kerjanya masing-masing). Pelaksanaan (dalam pelaksanaannya mengintegrasikan antara kurikulum nasional yaitu KTSP dan K13, kurikulum pesantren dan kurikulu Muhammadiyah). Evaluasi (evaluasi yang dilaksanakan terkait program sekolah secara keseluruhan dan dilaksanakan setiap sebulan sekali sedangkan evaluasi yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum dilakukan setiap hari karena di dalam RPP guru terdapat refleksi untuk evaluasi).Kata Kunci: Manajemen, Kurikulum, dan Boarding School


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Siti Arafah Bahruddin ◽  
Akhsanul In’am ◽  
Fauzik Lendriyono

Abstract: Educators are the spearhead of the success of the continuity of education in the industrial revolution era 4.0. The success of education can be seen in the competencies held by the teacher. This study aims to analyze the result of the Teacher Competency Test (UKG) Year 2015 in East Nusa Tenggara Province. This study used a descriptive quantitative approach and supported by qualitative. This study is descriptive. The subject of this research was the value of teachers who followed UKG Year 2015 in East Nusa Tenggara Province, which consists of 9.286 teachers from 22 districts of East Nusa Tenggara Province. The data were collected by using document and interview techniques. In analyzing the data, the researcher used descriptive statistics and SPSS program to know the Mean value of teachers from the pedagogical and professional competencies. The result of Teacher Competency Test (UKG) Year 2015 in East Nusa Tenggara Province, reviewed from the pedagogical and professional competencies and the general subjects of the national examination (Bahasa Indonesia, English, and Mathematics) of the 22 districts, is relatively categorized low since the Mean value is below the Minimum Competency Standard (SKM) which is 55. According to the functionary and the teachers, several factors cause the low competency of teachers in East Nusa Tenggara Province, so the coordination among the Education Quality Insurer Agency (LPMP), provincial education authorities, and district education authorities should be improved to see the Teacher Competency Test (UKG) problem as a mutual concern. The government should conduct a teacher competency test periodically to maintain the teachers’ competencies in both pedagogical and professional to improve the education quality in East Nusa Tenggara Province particularly.Keywords: Teacher, Pedagogical and Professional, Competency Test Abstrak: Pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan keberlangsungan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat pada kompetensi yang dimiliki oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015 di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Subyek penelitian ini adalah nilai guru yang mengikuti UKG Tahun 2015 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 9.286 guru di 22 Kabupaten/Kota se Provinsi NTT. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik dokumen dan wawancara. Data penelitian dianalisis dengan deskriptif statistik dan menggunakan program SPSS untuk mengetahui nilai rata-rata guru dari kompetensi pedagogi dan profesional. Hasil UKG Tahun 2015 di Provinsi Nusa Tenggara Timur ditinjau dari kompetensi pedagogi dan profesional berdasarkan 22 Kabupaten/Kota maupun berdasarkan mata pelajaran umum ujian nasional (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) secara keseluruhan mencapai nilai rata-ratanya dalam kategori rendah karena dibawah Standar Kompetensi Minimum (SKM) yaitu 55. Menurut pejabat dan guru ada faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi guru di Provinsi NTT, sehingga harus meningkatkan kerja sama antara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dinas pendidikan Provinsi dan dinas pendidikan Kabupaten/Kota untuk memperhatikan masalah UKG sebagai perhatian bersama. Pemerintah perlu mengadakan sebuah uji kompetensi guru secara berkala, Uji Kompetensi tersebut dimaksudkan agar tetap menjaga kompetensi guru baik pedagogi maupun profesional sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi NTT pada khususnya.Kata kunci: Guru, Pedagogi dan Profesional, Uji Kompetensi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document