Thinking Skills and Creativity Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 25)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Ganesha

2615-6105, 2615-4692

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Ana Yuliyanti ◽  
Theresia Sri Rahayu

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan model pembelajaran Problem Solving dan Group Investigation terhadap kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Matematika siswa SD. Metode penelitian ini adalah meta-analisis. Penelitian dimulai dengan dengan merumuskan masalah penelitian dan menguji hasil penelitian yang relevan untuk dianalisis. Data dikumpulkan dengan menelusuri artikel dan jurnal dengan menggunakan Google Scholar. Hasil analisis data diperoleh bahwa model pembelajaran Group Investigation memiliki peningkatan lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran Problem Solving, yakni 15,90% dan 14,06%. Data dianalisis dan diolah menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa pembelajaran Cooperative Learning tipe Problem Solving dan Group Investigation tidak memiliki perbedaan signifikan dengan nilai Sig. > 0,05 dan memiliki kualitas yang sama dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Problem Solving dan Group Investigation terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SD dalam pembelajaran Matematika.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
I Gede Mudita ◽  
Luh Putu Artini ◽  
Luh Gede Eka Wahyuni

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana guru mempersepsikan kretivitas mereka dalam mengajar dan bagaimana mereka menerapkannya di dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Metode campuran tertanam digunakan dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan dua tipe data yang berbeda yaitu, data Kuantitatif dan Kualitatif. Tetapi, penggunaan kedua jenis data tersebut tidak setara, hanya satu jenis data yang dominan, yang dalam penelitian ini data kualitatif lebih dominan daripada data kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bebandem dan dua orang guru Bahasa Inggris dipilih sebakai subjek penelitian dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1) Para guru mempersepsikan bahwa mereka berada di kategori cukup kreatif dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, 2) Para guru dikategorikan tidak kreatif dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh berdasarkan hasil observasi dan wawancara, 3) Ada perbedaan yang ditemukan antara bagaimana guru mempersepsikan kreativitas mereka dan hasil observasi guru dalam menerapkan kreatifitas mereka dalam pembelajaran jarak jauh yang mana para guru mempersepsikan bahwa mereka cukup kreatif, sedangkan hasil observasi dan wawancara menunjukan bahwa mereka berada di kategori tidak kreatif. 


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Intan Diyah Retno Palupi ◽  
Theresia Sri Rahayu
Keyword(s):  

Kemampuan berpikir kritis matematika sangat penting dikembangkan, untuk itu diperlukan adanya proses pembelajaran matematika yang banyak melibatkan siswa secara aktif khususnya dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keefektivitas model pembelajaran Group Investigatin (GI) dan Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis Matematika. Penelitian yang digunakan adalah kajian meta-analisis, dengan mengumpulkan beberapa artikel serta jurnal yang relevan. Penelitian ini menggunakan beberapa Uji Prasayarat. Untuk menentukan Uji rata-rata penelitian ini menggunakan Uji Ancova untuk mengetahui perbedaan pada model pembelajaran, kemudian dihitung dengan teknik Effect Size berbantuan SPSS 24.00 for Windows. Hasil analisis data diperoleh bahwa Teams Games Tournament lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis Matematika dibandingkan Group Investigation. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil data dengan nilai signifikasi > 0,05, dalam Uji Ancova mendapatkan hasil bahwa nilai posttest model pembelajaran Group Investigation yakni 76,3000 dan 82,2000 untuk model pembelajaran Teams Games Tournament. Kemudian, pada Fhitung diperoleh nilai 10,751 dan untuk  Ftabel diperoleh hasil 3,59, maka Fhitung  > Ftabel dengan nilai 10,751 > 3,59 dan signifikasinya 0,004 < 0,05. Untuk Uji Effect Size diperoleh hasil pada Partial Eta Squared yakni 0,297 dengan nilai Siginifikansi 0,004. Maka dapat dinyatakan dari hasil tersebut, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model Group Investigation dan model Teams Games Tournament ditinjau dari kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran Matematika siswa Sekolah Dasar.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sayekti Dona Afrianingrum ◽  
Theresia Sri Rahayu

Rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam pemecahan maslah akibat penggunaan pembelajaran dengan metode ceramah dan pembelajaran dengan pendekatan berpusat kepada siswa, menjadi salah satu alasan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji perbedaan komparasi efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran Matematika Sekolah Dasar dengan menggunakan Meta-Analisis. Dalam penelitian ini langkah pertama yang dilakukan yaitu menentukan masalah. Langkah kedua pencarian data jurnal penelitian diinternet melalui Google Cendekia. Setelah selesai pencarian data, maka peneliti memperoleh 20 jurnal yang sesuai. Langkah ketiga menganalisis data penelitian untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang kuta, dan langkah keempat serta terakhir yaitu laporan hasil penelitian dengan menyampaikan bagian-bagian penting dari hasil penelitian yang telah diperoleh. Uji Prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji Komparasi, serta uji Independent Sample t Test. Dengan melakukan uji normalitas menggunakan uji Stastistik atau Kolmogorov-Smirnov uji telah berdistribusi normal jika nilai signifikan mempunyai nilai rata-rat diatas 0,05. sehingga memberikan pengaruh tergolong terhadap meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran Matematika


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Puspitaningtyas Sari Nugrahani ◽  
Agustina Tyas Asri Hardini

Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa menjadi masalah yang serius saat ini. Salah satu alasan yang menyebabkan masalah tersebut adalah penggunaan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru. Penelitian ini merupakan penelitian Meta Analisis yang bertujuan untuk menganalisis perbandingan pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis Matematika pada Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil analisis uji Ancova, diperoleh nilai rata-rata model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 82,0290 lebih tinggi jika dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Solving sebesar 77,1000. Dari hasil perhitungan uji Hipotesis menggunakan uji Ancova dengan menggunakan Univariate menunjukkan nilai Signifikasi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Dari hasil uji Ancova menunjukan uji f hitung > f tabel sebesar 3,59 dan f hitung yang diperoleh sebesar 10,805, yaitu 10,885 > 3,59 dan Sig. 0,001 < 0,05 yang menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil model pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis Matematika.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
I Kadek Rusadi Putra ◽  
Ni Wayan Rati ◽  
I Nyoman Murda

Rata-rata nilai pengetahuan IPS siswa kelas V tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penggunaan model dan media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap (1) kemampuan berpikir kreatif (2) hasil belajar IPS (3) kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD gugus III Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain nonequivalent posttest only control group. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 237 yang merupakan seluruh siswa kelas V di gugus III Kecamatan Tembuku, sedangkan sampel penelitian berjumlah 25 orang pada kelas V SD Negeri 5 Peninjoan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri 1 Peninjoan sebagai kelompok kontrol berjumlah 25 orang. Pengumpulan data variabel kemampuan berpikir kreatif menggunakan tes essay dan variabel hasil belajar IPS menggunakan tes pilihan ganda. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik analisis multivarians (Manova). Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap kemampuan berpikir kreatif (F=16,585p=0,000<0,05), (2) terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap hasil belajar IPS (F=37,394p=0,000<0,05), (3) secara simultan terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta pikiran terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar IPS (p=0,000<0,05). Kata Kunci: quantum learning berbantuan peta pikiran, berpikir kreatif, hasil belajar IPS


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Sheila Rosa Firdayanti ◽  
Filia Prima Artharina ◽  
Veryliana Purnamasari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika sebelum dan sesudah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Problem Posing. Penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design bentuk One Group Pretest Posttest Design. Subyek penelitian melibatkan seluruh siswa kelas V SD Negeri Pleburan 01 Semarang. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi, tes dan dokumentasi. Uji coba instrumen menggunakan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. Pengujian statistik menggunakan uji normalitas awal dan akhir, uji hipotesis (t-test) dan uji ketuntasan individu maupun klasikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Problem Posing.  Kata kunci: model pembelajaran problem posing, pemecahan masalah matematika 


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 73
Author(s):  
I Dw. A. Novi Alpriyani ◽  
Ni Nym Ganing ◽  
M.G. Rini Kristiantari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis narasi, pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi terhadap keterampilan menulis narasi, serta pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis dan motivasi berprestasi terhadap keterampilan menulis narasi pada siswa kelas V SD Gugus II kecamatan Bangli Tahun Ajaran 2018/2019. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh: 1) Freg=54,590, 2) Freg=39,477 dan 3) Freg=37,719. Hasil dibandingkan dengan  Ftabel=3,914 yang berarti Freg > Ftabel, maka H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 1) terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis narasi dengan kontribusi sebesar 29,6%, 2) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi terhadap keterampilan menulis narasi dengan  kontribusi sebesar 23,3%, dan 3) terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis dan motivasi berprestasi terhadap keterampilan menulis narasi pada siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Bangli  dengan kontribusi sebesar 36,9%. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, motivasi berprestasi, dan keterampilan menulis narasi


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Ni Pt. Nuristya Dewi ◽  
I Ngh Suadnyana ◽  
Ni Wyn Suniasih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelas IV yang dibelajarkan melalui model problem based intruction berbantuan media lingkungan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional kelas IV SD Gugus Untung Surapati Denpasar Timur Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian non-equivalent control group desaign. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD Gugus Untung Surapati Denpasar Timur Tahun Ajaran 2018/2019 berjumlah 212 orang. Teknik penentuan sampel penelitian ini adalah teknik random sampling dengan pengacakan kelas yang sudah ada tanpa membuat kelas baru, kemudian dilakukan pengundian penentuan kelompok sampel penelitian. Hasil pengundian diperoleh kelas IV SD Negeri 6 Sumerta sebanyak 37 orang sebagai kelompok eksperimen, dan kelas IV SD Negeri 9 Sumerta sebanyak 36 orang sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis IPA siswa menggunakan teknik tes, dengan menggunakan tes esai sebanyak 9 butir soal yang sudah divalidasi. Hasil perhitungan rata-rata gain skor ternormalisasi kelompok eksperimen adalah 0,094 dengan kategori rendah, sedangkan rata-rata gain skor ternormalisasi kelompok kontrol adalah 0,063 dikategorikan rendah. Hasil analisis uji-t menunjukkan thitung = 2,384 > ttabel (taraf signifikasi 5% dengan dK =71) = 2,000, berarti terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sehingga disimpulkan model Problem Based Instruction berbantuan media lingkungan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelas IV SD Gugus Untung Surapati Denpasar Timur Tahun Ajaran 2018/2019. Untuk peneliti yang memiliki kesamaan variabel, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai kajian penelitian relevan. Kata kunci:  PBI, lingkungan, berpikir kritis


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Ni Putu Selly Lindayani ◽  
Made Putra ◽  
I. B. Surya Manuaba

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran value clarification technique bermuatan  nilai karakter terhadap kompetensi pengetahuan PPKn kelas IV SD gugus III mengwi tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan Non equivalent posttest only control group design. Populasi pada penelitian ini seluruh kelas IV SD Gugus III Mengwi yang sebanyak 273 siswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling, kemudian dilakukan pengundian untuk penentuan kelas eksperimen dan kontrol sehingga kelas IV SD No. 1 Sading sebanyak 34 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV di SD No. 2 Sading sebanyak 33 siswa sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda biasa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis uji-t polled varian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh thitung = 2,353. Pada taraf signifikansi 5% dan dk = 65, diperoleh  ttabel = 2,000 maka H0 ditolak. Rerata kompetensi pengetahuan PPKn kelas eksperimen  = 80,21 dan rerata kompetensi pengetahuan PPKn kelas kontrol  = 75,48. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan PPKn antara kelompok yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran value clarification technique bermuatan nilai karakter dengan kelompok yang dibelajarkan secara konvensional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Value Clarification Technique bermuatan nilai karakter berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan PPKn kelas IV SD gugus III mengwi tahun ajaran 2018/2019. Kata kunci: value clarification technique, nilai karakter, kompetensi pengetahuan PPKn.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document