Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

48
(FIVE YEARS 46)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

2686-326x, 2085-8647

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 113-132
Author(s):  
Subhan Ajrin Sudirman ◽  
Fitriah M Suud ◽  
Kana Safrina Rouzi ◽  
Dewi Purnama Sari

The aim of this study was to examine the correlation between forgiveness and happiness among college students, with a particular focus on the role of resilience in mediating the forgiveness-happiness correlation. Participants consisted of 203 undergraduate students enrolled at a private university in center of Java who completed the subjective happiness scale, Heartland forgiveness scale, and Connor-Davidson Resilience scale. Result of mediational analysis cinfirmed the hypothesis, revealing the resilience partially mediated the correlation between forgiveness and happiness with the overall model explaining 27 percent of the variance in happiness. 


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 91-102
Author(s):  
Nurul Arbiyah ◽  
Dyah Putri Pertiwi ◽  
Laksmita Aulia Dewi ◽  
Nadia Anindita Vandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur kepuasan konsumen (consumer satisfaction) pada masyarakat pengguna layanan kelurahan, yaitu alat ukur Kepuasan Pelayanan Kelurahan (KPK). Alat ukur ini dibuat karena dirasa belum ada alat ukur yang memadai untuk mengukur kepuasan konsumen kelurahan di Indonesia. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Expectation Disconfirmation Paradigm (EDP) dari Oliver. Populasi pengguna alat ukur KPK adalah masyarakat yang mendapatkan layanan kelurahan dalam satu bulan terakhir. Pengujian alat ukur dilakukan pada 58 responden (1 penilai ahli dan 12 responden untuk pengujian kualitatif, 45 responden untuk pengujian kuantitatif) yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Uji reliabilitas menghasilkan ɑ=0.974, yang menunjukkan item-item KPK konsisten dalam mengukur konstruk tertentu. Pengujian validitas konstruk dengan metode correlation with other test menghasilkan koefisien korelasi dengan alat ukur SERVQUAL sebesar r=0.383, p<0.01, one-tailed, yang menunjukkan KPK valid dalam mengukur konstruk kepuasan konsumen. Analisis item secara kuantitatif dilakukan dengan mempertimbangkan nilai proportion of endorsement dan corrected item-total correlation. Item yang dipilih ialah 30 item terbaik dari 57 item yang dibuat. Norma dibentuk dengan menggunakan metode scaled score. 


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 152-165
Author(s):  
Sintya Risfi ◽  
Hasneli Hasneli

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh usia lanjut yang memiliki kemandirian dalam dirinya, yang mampu menjalani kehidupan sehari-hari dengan membangun kembali kemandirian dalam dirinya, subjek dalam penelitian ini adalah usia lanjut yang memiliki kemandirian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kemandirian pada usia lanjut dan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian pada usia lanjut R. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan model studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 1 orang subjek primer dan 2 orang subjek sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Miles & Huberman.Hasil penelitian terlihat dari gambaran kemandirian pada usia lanjut, dimana kemandirian emosional dapat dilihat bahwa dalam melakukan kegiatan sehari-hari subjek tidak mengeluh kepada orang lain mengenai kegiatan yang dilakukannya. Ketika subjek merasa sedih dan merasakan kekecewaan, ia tidak menceritakannya kepada orang lain, subjek hanya menceritakannya kepada keluarganya saja, kemandirian tingkah laku dapat dilihat bahwa dalam mengambil suatu keputusan subjek mempertimbangkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukannya, apakah keputusan diambil baik atau tidak bagi dirinya. Ketika membuat keputusan subjek tidak pernah ragu dengan keputusan yang dibuatnya, seperti dalam mengambil keputusan kalau subjek akan tetap bekerja atau berjualan di pasar walaupun anak-anaknya sudah melarang, karena bagi subjek berjualan dengan mengikuti banyak kegiatan bisa membuat ia merasa bahagia, kemandirian nilai dapat dilihat bahwa dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi, subjek tidak langsung menyelesaikannya sendiri, tetapi subjek mufakat terlebih dahulu dengan suami dan anaknya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Subjek memiliki harapan untuk berhasil, dengan cara menerapka keyakinan bahwa ia akan berhasil dengan cara selalu berusaha.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 179-188
Author(s):  
Wildatul Husna ◽  
Reza Fahmi ◽  
Rizal Kurniawan

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan hasil data awal yang peneliti temukan di lapangan bahwa masih banyak mahasiswa yangmemiliki perilaku prososial rendah. Mereka tidak mau terlibat dengan masalah orang lain, tidak mau menolong, serta memiliki egosentrisme yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori kebersyukuran, kategori perilaku prososial, dan hubungan kebersyukuran dengan perilaku prsososial mahasiswa prodi Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik korelasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebersyukuran dan variabel terikat adalah perilaku prososial. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang berjumlah 358 Mahasiswa dengan sampel penelitian berjumlah 189 mahasiswa. Penarikan sampel penelitian dengan menggunakan proportionate stratified random. Teknik  pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yang berpedoman pada skala model Likert yang dimodifikasi. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur yaitu skala kebersyukuran dan skala perilaku prososial. Hasil korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara kebersyukuran dengan perilaku prososial Nilai koefisien korelasi sebesar 0,486 yang berarah positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,6% mahasiswa memiliki kebersyukuran yang tinggi dan sebanyak 52,4% mahasiswa menunjukkan perilaku prososial yang tinggi.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 141-151
Author(s):  
Elfi Shabrina ◽  
Hasnawati Hasnawati ◽  
Fadhilah Fadhilah
Keyword(s):  

Penelitian ini mengungkap Gambaran Perilaku Pemaafan dalam Konfilk Persahabatan pada dua remaja akhir. Teori pemaafan yang dipakai terdiri dari empat fase yaitu fase pengungkapan (uncovering phase), fase keputusan (decision phase), fase tindakan (work phase) dan fase pendalaman (outcome phase) (Nashori, 2008). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian/informan penelitian ini adalah dua remaja akhir di Batuang Taba Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung. Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling karena sampel disesuaikan dengan tujuan pengambilan data penelitian. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data, koding, dan tahap Interprestasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran proses memaafkan yang dilakukan oleh kedua remaja akhir secara keseluruhan hampir sama namun faktor pendorong untuk melakukan tindakan memaafkan kedua subjek berbeda, “M” terdorong untuk memaafkan lebih didominasi oleh faktor religiusitas yang dimilikinya serta dorongan oleh teman-teman sedangkan “I” di dorong oleh di dorong oleh motivasi dan nasehat-nasehat yang di berikan teman-temanya. Kedua remaja melakukan tindakan memaafkan dalam waktu kurang lebih satu tahun. Setelah memaafkan mereka merasakan adanya perasaan positif, manfaat dan hikmah yang dapat diambilnya. Bentuk konflik dalam hubungan persahabatan ini adalah pengkhianatan kepercayaan yaitu sahabat menjalin hubungan dekat dengan orang yag dikasihi oleh sahabatnya. Sedangkan tingkatan kondisi perilaku memaafkan kedua remaja ialah pada tingkat Al-afw sebab masih ada luka yang membekas dan masih teringat akan kejadian tersebut, walaupun kedua subjek telah membuka lembaran baru dengan teman-teman barunya.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 133-140
Author(s):  
Ayu Merisa ◽  
Purwanti Endah Rahayu ◽  
Krisnova Nastasia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan self regulated learning pada siswa SMK Negri 4 Padang.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan variabel terikat adalah self regulated learning. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dukungan sosial dan skala self regulated learning.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 290 orang siswa SMK Negri 4 Padang. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil koefisien validitas pada skala dukungan sosial bergerak dari rix= 0,301 sampai dengan rix= 0,762 dengan koefisien reliabilitas sebesar α=0,925 sedangkan pada skala self regulated learning bergerak dari rix=0,303 sampai dengan rix=0,843 dengan koefisien reliabilitas sebesar α=0,927. Berdasarkan analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,542 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti hipotesis diterima.  Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self regulated learning pada siswa SMK Negri 4 Padang.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 103-112
Author(s):  
Muhammad Zulfa Alfaruqy

Every human being has a requirement to overcome loneliness. In accordance with the theory of early adult development, one of the ways to against it is to build a family. But, couples who did it while just a college student has a complex challenge, especially if deciding taaruf because of religious rules that prohibit relationships before marriage. The aim of this research is to understand the psychological dynamics of college students in building a family through the taaruf process.This research uses the qualitative method with a case study approach. Researchers involve two subjects of college students who have been married. Data collection was done by interview, observation, and focus group discussion. Couples who build a family by taaruf process, through four stages, there are understanding relations concept, introductions, taaruf, and marriage. They made the interaction in line with Islamic rules that do not allow courtship. The introduction made only a remote view. During the process of taaruf, there is no direct communication to avoid romantic shade. The wedding process becomes an important epiphany in life. Marriage is perceived as a social support that positively affects academic responsibility. Taaruf may be an alternative choice to avoid relationship which is not appropriate with religious rules. College students who decide to build a family, especially through the taaruf process, need to ensure their readiness in academic responsibility.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 166-178
Author(s):  
Jupriadi Jupriadi ◽  
Rena Kinara Arlotas ◽  
Taufiqurrahman Taufiqurrahman
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya penggemar sepak bola di kalangan masyarakat yang mencintai, bahkan rela mati-matian membela klub  kebanggaannya. Hal ini berkaitan erat dengan agresivitas yang di miliki oleh masing-masing penggemar sepak bola, dimana adanya tindakan atau perbuatan yang bertujuan menyakiti orang lain, baik secara fisik seperti menciderai atau memukul orang lain dan secara psikis seperti mengejek atau menghina orang lain dengan tujuan membuat seseorang merasa kesal dan geram terhadap tindakan yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat agresivitas penggemar klub sepak bola Barcelona dan Real Madrid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 2302 orang diambil dari pengikut Instagram penggemar Barcelona dan Real Madrid. Sampel penelitian berjumlah 330 orang. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga partisipan dipilih berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti, kemudian diukur menggunakan skala agresivitas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis stitistik.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 130-139
Author(s):  
Masnida Khairat ◽  
Nur Aisyiah Yusri ◽  
Shanty Yuliana

Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda masing-masing. Salah satunya adalah gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis merupakan pola hidup yang cenderung mencari dan mengejar kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Ketika seseorang menerapkan pola hidup seperti ini di dalam dirinya, maka akan menyebabkan seseorang tersebut menunjukkan perilaku konsumtif. Yaitu membelanjakan uangnya untuk suatu hal atau barang secara berlebihan di luar batas kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori dari gaya hidup hedonis pada mahasiswi, untuk mengetahui kategori dari perilaku konsumtif pada mahasiswi, dan untuk mengetahui hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif mahasiswi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis Pearson Correlation. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 orang dengan sampel sebanyak 84 orang. Penarikan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yang berpedoman pada modifikasi skala Likert, yaitu skala gaya hidup hedonis dan skala perilaku konsumtif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat gaya hidup hedonis yang tinggi, mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat perilaku konsumtif yang tinggi, dan ada hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 151-159
Author(s):  
Nira Gusfika

This study aims to determine the improvement of organizational commitment through interpersonal communication training. The hypothesis of this research is that there is a difference of organizational commitment to employees between before and after being given interpersonal communication training on experimental group, where the level of commitment of employee organization after being given interpersonal communication training is higher than the level of organizational commitment of the employees before being given interpersonal communication training. Second hypothesis, there is difference of posttest organizational commitment level between experiment group and control group, where posttest of organizational commitment in experiment group is higher than control group.The subject of this research is 17 employees at STAI YAPPTI Balaiselasa. Characteristics of the subjects of this study are employees who have levels of organizational commitment and interpersonal communication in the category very low, low and medium. The design used was Pretest-Posttest Control Group, while the data was collected using organizational commitment scale then analyzed using Mann Whitney test to see the difference of score between the experimental group who were given interpersonal communication training with the control group who were not given interpersonal communication training. Furthermore, Wilcoxon test was done for see experimental group scores between before and after interpersonal communication training.Based on Mann Whitney test results found Z = -3.447 (p <0.01), meaning there is a difference in scores between experimental groups who were trained with control groups who were not trained. Based on Wilcoxon test results found there was a difference between organizational commitment score in the experimental group between before and after being given interpersonal communication training with Z = -2,668 (p<0,01).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document