scholarly journals HUBUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI

2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 130-139
Author(s):  
Masnida Khairat ◽  
Nur Aisyiah Yusri ◽  
Shanty Yuliana

Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda masing-masing. Salah satunya adalah gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis merupakan pola hidup yang cenderung mencari dan mengejar kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Ketika seseorang menerapkan pola hidup seperti ini di dalam dirinya, maka akan menyebabkan seseorang tersebut menunjukkan perilaku konsumtif. Yaitu membelanjakan uangnya untuk suatu hal atau barang secara berlebihan di luar batas kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori dari gaya hidup hedonis pada mahasiswi, untuk mengetahui kategori dari perilaku konsumtif pada mahasiswi, dan untuk mengetahui hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif mahasiswi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis Pearson Correlation. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 orang dengan sampel sebanyak 84 orang. Penarikan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yang berpedoman pada modifikasi skala Likert, yaitu skala gaya hidup hedonis dan skala perilaku konsumtif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat gaya hidup hedonis yang tinggi, mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang memiliki tingkat perilaku konsumtif yang tinggi, dan ada hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Padang.

2016 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Ervan Anwar

The aim of this study is to identify the effect of service quality which covers services system and procedure, personnel skill and ability, and service facilities and infrastructure on the satisfaction of motor vehicle taxpayers. This research adopts the associative research design as research guidelines. Probability sampling with simple random sampling technique were used in distributing 100 copies of questionnaire provided to taxpayers who use the service of Mataram Drive Thru. 100 copies of distributed questionnaire were entirely completed and returned to the researcher. Pearson correlation product moment   were given to 100 respondents / taxpayer motorists who use services Mataram Drive Thru, 100 copies of questionnaires distributed, fully completed and returned to the researcher. Pearson Product Moment Correlation was used to analyze the data obtained from the respondents. The research findings indicate that  systems and procedures of services, personil skills and ability, and service facilities and infrastructure have significant effect on the level of customers satisfaction 0,05 (2-sided). Therefore, it can be concluded that those three variables significantly affect the customers satisfaction. Further, service facilities and infrastructure was on the top rank, personil skill and abilitywas on the second, and systems and procedures was on the third. Finally, it is expected that the result of this study will help stakeholders of Mataram UPTD PPDRD office (the office of area tax service and levies) understand and identify the rank of variables influencing motor vehicle taxpayers satisfaction. Keywords: Service Qualites, Service Systems and Procedures, Personnel Skill and Abilities, Service Facilities and Infrastructure, Customers Satisfaction.


Author(s):  
Jane Ingado Misigo; James Kay; Esther Kibor

The purpose of the study was to investigate the relationship between emerging issues of bullying and self-esteem among Secondary School Students in Bungoma County, Kenya. The Social-Ecological Theory and Psychosocial Theory guided the study. The research population was 29,040 Form 3 students, Deputy Principals and Guidance and Counseling teachers from 360 secondary schools participated in the study. A sample size of 399 students was drawn from boys, girls and co-education schools. Form Three Students were randomly selected from the sampled schools. The study adopted a cross-sectional research design using mixed-method approaches and correlational design. Both qualitative and quantitative data was collected concurrently. Stratified random sampling and simple random sampling was used to sample schools and students, respectively. A pilot study was conducted on the 30 Form Three students selected from three categories of secondary schools in Bungoma County. Data was collected using a self-response questionnaire and interview schedule guide. Descriptive statistics such as mean, standard deviation and percentages were used to analyse and describe data quantitative data.  Inferential statistics such as Pearson Correlation statistics, ANOVA was used to test the significance of the stated hypothesis at the alpha level (α = 0.05). The qualitative data was thematically analysed based on the objectives and presented through texts. All analysis was done using the statistical package for social sciences (SPSS) version 21.0. The findings revealed that there was a relationship between emerging forms of bullying and self-esteem R2 =.388 (38.8%).


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Reny Chaidir ◽  
Ade Sry Wahyuni ◽  
Deni Wahyu Furkhani

Indonesia merupakan daerah terbanyak nomor dua penderita diabets melitus di kawasan Asia Tenggara dengan angka kejadian sebesar 9,116.03 kasus. Puskesmas Tigo Baleh angka kunjungan penderita diabetes melitus pada tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu sebesar 408 kunjungan. Pasien diabetes melitus rentan mengalami komplikasi yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah. Peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dengan melakukan <em style="font-size: 10px;">self care </em><span style="font-size: 10px;">terdiri dari pengaturan diet, olah raga, terapi obat, perawatan kaki, dan pemantauan gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan </span><em style="font-size: 10px;">self care </em><span style="font-size: 10px;">dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan pendekatan </span><em style="font-size: 10px;">cross sectional </em><span style="font-size: 10px;">yang dilakukan terhadap 89 orang responden dengan menggunakan teknik </span><em style="font-size: 10px;">simple random sampling</em><span style="font-size: 10px;">. Pengumpulan data menggunakan kuesioner </span><em style="font-size: 10px;">The Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA) </em><span style="font-size: 10px;">dan kuesioner </span><em style="font-size: 10px;">The Diabetes Quality of Life Brief Clinical Inventory</em><span style="font-size: 10px;">. Hasil penelitian ini menggunakan uji </span><em style="font-size: 10px;">product moment </em><span style="font-size: 10px;">(</span><em style="font-size: 10px;">pearson correlation</em><span style="font-size: 10px;">), diperoleh nilai r = 0.432. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara </span><em style="font-size: 10px;">self care </em><span style="font-size: 10px;">dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh yang berbanding lurus dan memiliki tingkat korelasi yang sedang. Terdapat faktor yang mempengaruhi korelasi dengan kualitas hidup. Diharapkan agar pasien diabetes melitus dapat meningkatkan aktivitas </span><em style="font-size: 10px;">self care </em><span style="font-size: 10px;">sehingga dapat menjalankan kehidupan secara normal.</span>


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 153-161
Author(s):  
Reza Fahmi ◽  
Syafruddin Nurdin ◽  
Asnawir Asnawir ◽  
Tri Amanda

enelitian ini berangkat dari fakta tentang kebijakan pemerintah yang akan diberlakukan pada akhir tahun2016 atau awal tahun 2017. Di mana pemerintah akan mempesiundinikan Aparatur Sipil Negara (ASN) /Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara nasional. Adapun ASN/PNS yang akan dipensiun dinikan adalah ASN/PNS yang berpendidikan SMA kebawah. Lebih jauh penelitian ini akan mengkaji “Sikap Aparatur SipilNegara Tentang Kebijakan Pensiun Dini dan Dampak Psikologisnya”. Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 534 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian sebanyak 189 orang.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknikpenarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling (penarikan sampel acak sederhana), inidilakukan mengingat sampel memiliki kearngka sampel yang jelas. Teknik analisa data menggunakan alatbantu SPSS (Statistical package for Social Science) dengan model statistik pearson correlation, regresi sederhanadan Anova. Hasil penelitian mendapati: (1) Ada hubungan antara sikap penerimaan ASN/PNS dan dampakpsikologisnya. (2) Adanya pengaruh yang besar, yakni sebanyak enampuluh delapan persen (68%) dari sikappenerimaan ASN/PNS terhadap spsikologisnya. (3) Adanya perbedaan tingkat depresi, kecemasan dan stresdikalangan ASN/PNS dilingkungan Perguruan Tinggi Umum (Universitas Andalas dan Universitas NegeriPadang) dan Perguruan Tinggi Ke-Islaman (PTKI). Di mana tingkat depresi, kecemasan dan stres lebihtinggi dikalngan ASN/PNS di PTKI berbanding PTU.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Muhasidah Muhasidah ◽  
Herman Djewarut ◽  
Sumira Sumira ◽  
Nuraeni Jalil

ABSTRACTThe influence of preeclampsis in pregnant women varies from mild hypertension, severe hypertension or hypertensive crisis, eclampsia to HELLP syndrome (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), the condition of this severe preeclampsy can occur in ± 1 per 1000 pregnancies. While the impact of this disorder on the fetus also varies from premature birth, obstructed fetal growth that can occur in 1 of 3 cases of preeclampsi to fetal death. This study aims to determine the preeclampsia relationship with the genesis of low birth weight babies. Type of retrospective research, with a cross sectional study draft. The number of samples in this study was 47 people obtained using Simple Random Sampling according to the criteria of the preset sample. Test analysis using the Chi Square Test statistical analysis (Chi squared) based on Pearson Correlation Chi Square with the provisions of Interval Confidence (confidence level) 95%, Probability (fault tolerance) 5% (α = 0.05). The results showed a preeclampsia relationship with the low birth weight incident. Acquired ρ-value value of 0.002 smaller than α = 0.05. It is expected for mothers with preeclampts should routinely be checked in to nearby medical personnel to be taken steps-prevention of preeclampsia. Keywords : LBBW, Mom, Pre-eclampsia ABSTRAK Pengaruh preeklampsi pada ibu hamil bervariasi dari hipertensi ringan, hipertensi berat atau krisis hipertensi, eklampsia sampai sindroma HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), kondisi preeklampsi berat ini dapat terjadi pada ±1 per 1000 kehamilan. Sedangkan dampak kelainan ini pada janin juga bervariasi dari kelahiran prematur, pertumbuhan janin terhambat yang dapat terjadi pada 1 dari 3 kasus preeklampsi sampai kematian janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Jenis penelitian retrospektif, dengan rancangan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 47 orang yang didapatkan dengan menggunakan Simple Random Sampling sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Analisis uji menggunakan analisis statistik Chi Square Test (Chi Kuadrat) berdasarkan Pearson Correlation Chi Square dengan ketentuan Interval Confidence (taraf keyakinan) 95%, Probability (toleransi kesalahan) 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Berat  Badan Lahir Rendah. Diperoleh nilai -value sebesar 0,002 yang lebih kecil dari α = 0,05. Diharapkan bagi ibu dengan preeklampsi hendaknya rutin memeriksakan diri ke tenaga medis terdekat agar dapat diambil langkah – langkah pencegahan terjadinya preeklampsia. Kata kunci : BBLR, Ibu, Pre-eklampsia


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 36-40
Author(s):  
Indah Permata Sari Lombu ◽  
Setiawan Setiawan

Pendidikan profesi ners adalah proses pendidikan yang sepenuhnya dilaksanakan di lahan praktik seperti rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, panti wherda, dan keluarga serta masyarakat atau komunitas. Mahasiswa yang menjalani pendidikan profesi ners rentan terhadap stres karena adanya transisi dari kehidupan kampus ke kehidupan lapangan, oleh karena itu mahasiswa menggunakan sejumlah strategi koping untuk mengatasi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres, strategi koping, dan hubungan tingkat stres dengan strategi koping mahasiswa reguler profesi ners di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode tabel power analisys. Besar sampel yang digunakan sebanyak 62 orang. Proses pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi, kuesioner clinical stress, dan kuesioner coping strategy. Pengumpulan data berlangsung dari bulan Februari-April 2016. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami stres ringan 8.1%, stres sedang 79.0%, dan stres berat 12.9%. Area klinik yang paling banyak menyebakan stres mahasiswa adalah interaksi dengan anggota tim kesehatan (μ=118.6). Mahasiswa yang kadang-kadang melakukan strategi koping 25.8%, dan selalu melakukan strategi koping 74.2%. Strategi koping yang paling banyak dilakukan mahasiswa adalah koping yang diantisipasi (μ=86). Berdasarkan hasil penelitian maka mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan diri dengan dengan baik sebelum dan selama menjalani praktek klinis dengan cara mempelajari pengetahuan asuhan keperawatan kepada klien melalui studi literatur, studi lapangan, diskusi dengan senior, diskusi dengan staf perawat, dan diskusi dengan pembimbing. Profession Program in Nusing is a process of education fully implemented in clinical practice, such as hospitals, public health centers, maternity clinics, nursing homes, families and communities. Students of of this programme are sensitive to stress because of their life transition from campus to field work. Therefore, students use a number of coping strategies to deal with this stress. This study aimed to identify stress level, coping strategies, and the correlation between stress level and coping strategies among regular students of Nurses Profession Program at Faculty of Nursing, University of North Sumatra. This study employed a correlational design. . The sample was composed of 62 people selected using simple random sampling technique. The research instruments were questionnaires on demographic data , clinical stress and coping strategy . Data were collected from February to April 2016 and analyzed by using Pearson correlation test. The results showed that students who experienced mild stress is 8.1%, 79.0% with moderate stress, and 12.9% with severe stress. Interaction among other health team members caused students feel stressed most(μ = 118.6). 25.8% of students sometimes applied coping strategies, and 74.2% of them always applied coping strategies. Anticipated coping (μ = 86) was applied most. It is suggested that the students be well prepared before and during clinical practice by improving nursing knowledge through literature and field studies, discussions with seniors, nurses, and academic advisors.


2020 ◽  
Vol 50 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Nyilo Purnami ◽  
Fauzi Helmi ◽  
Sri Herawati

Background: The incidence of acoustic trauma after gunshot exposure in students of the SekolahPolisi Negara (SPN) is quite high. Malondialdehyde (MDA) is a compound that can portray oxidativestress due to free radicals. The correlation between the levels of MDA and the hearing threshold frequencypost gunshot exposure could be used as the base for administering antioxidants to prevent acoustictrauma. Objective: To find out the correlation between the levels of MDA and the hearing thresholdfrequency post gunshot exposure, in East Java SPN students. Method: An observational analytic studywith a retrospective cross sectional approach using secondary data of medical records of the East JavaSPN students batch 2017/2018. The samples were selected by simple random sampling. Result: Out of50 students, the mean of age was 19.62 years. All samples were male with mean 559.17 and standarddeviation (SD) 959.86. The calculation of the 4000 Hz frequency threshold value obtained an averagevalue of 31.52 and SD of 13.4. Hearing loss complaint was found in 1 student (2%). No complaints oftinnitus and vertigo were found. Statistical tests with Pearson correlation between serum MDA levels and4000 Hz frequency threshold values showed a correlation coefficient (r) of 0.74 and p = 0.00 (p<0.05).Conclusion: There was a significant correlation between MDA levels and the hearing threshold at 4000Hz frequency after gunshot exposure in East Java SPN students.Keywords: acoustic trauma, malondialdehyde, hearing threshold level at frequency 4000 HzABSTRAKLatar belakang: Insiden trauma akustik pasca pajanan letusan senjata api pada siswa Sekolah PolisiNegara (SPN) cukup tinggi. Malondialdehid (MDA) merupakan senyawa yang dapat menggambarkanstres oksidatif akibat radikal bebas. Adanya hubungan antara kadar MDA dengan nilai ambang dengarfrekuensi 4000 Hertz (Hz) dapat menjadi dasar pemberian antioksidan untuk pencegahan traumaakustik. Tujuan: Membuktikan hubungan antara kadar MDA dengan nilai ambang dengar frekuensi4000 Hz pasca pajanan letusan senjata api pada siswa SPN Jawa Timur. Metode: Penelitian ini adalahobservasional analitik dengan pendekatan retrospektif cross sectional menggunakan data sekunderberupa rekam medik siswa SPN Jawa Timur angkatan 2017/2018. Sampel dipilih secara simple random sampling. Hasil: Dari 50 siswa, usia rerata adalah 19,62 tahun. Seluruh sampel penelitian adalah laki-laki, rerata=559,17 dan standar deviasi (SD)=959,86. Penghitungan nilai ambang dengar frekuensi 4000 Hz didapatkan hasil nilai rerata=31,52 dan SD=13,4 Keluhan penurunan pendengaran hanya dijumpai pada 1 siswa (2%). Uji statistik dengan korelasi Pearson antara kadar MDA dalam serum dengan nilai ambang dengar frekuensi 4000 Hz didapatkan hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,74 dan p = 0,00 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar MDA dengan nilai ambang dengar frekuensi 4000 Hz pasca pajanan letusan senjata api pada siswa SPN Jawa Timur.Kata kunci: trauma akustik, malondialdehid, nilai ambang dengar frekuensi 4000 Hz


Author(s):  
Fatemeh Nemati Sogolitappeh ◽  
Amjad Hedayat ◽  
Mehrdad Rezaee Arjmand ◽  
Mohamad Khaledian

The purpose of the present study is to investigate the relationship between spiritual intelligence and emotional intelligence with resilience in undergraduate (BA) students. The population of the study included all students of Payam Noor University in Ghorveh during 2016-2017 academic years. According to the principles of statistical methodology for correlational studies, 100 students from different disciplines were selected as sample of the study using simple random sampling method. In this research, King's Spiritual Intelligence Questionnaire, Bar-Ann 90-questions Emotional Intelligence Questionnaire, and Conner and Davison resilience questionnaire were used. Descriptive statistics (mean and standard deviation) and inferential statistics (Pearson correlation coefficient and multiple regressions) were used to analyze the data. The results of this study showed that there is a significant positive correlation between spiritual intelligence and emotional intelligence and resilience. Regression coefficients showed that spiritual intelligence and emotional intelligence predict 53.9% of the variation in resiliency.


Author(s):  
Evin Novianti ◽  
Noer Aeni Zam Zam Mia

Abstrak Latar belakang: Masa remaja dianggap sebagai transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik atau biologis, kognitif dan psikososial. Perubahan yang dialami selama masa remaja berbagai masalah internal dan eksternal pada remaja yang dapat berupa stres, salah satunya adalah bullying. Dukungan sosial dibutuhkan remaja untuk menjalani masa transisi. Studi ini ditujukan untuk menilai pengaruh dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pada remaja yang mengalami bullying di SMA Negeri 7 Jakarta. Metode: Studi Cross Sectional dengan simple random sampling dari Februari sampai Juni 2020 di SMA Negeri 7 Jakarta. Jumlah sampel penelitian 148 responden yang diwawancarai secara daring menggunakan google form. Uji Korelasi Pearson dan uji T-Independent digunakan untuk menganalisis data. Hasil: Studi ini menemukan pengaruh hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja pelaku bullying di SMA Negeri 7 Jakarta (p value=0,000). Kesimpulan: Perawat dapat memberikan edukasi terkait kecemasan yang dialami remaja dengan bullying, sekolah diharapkan dapat memberikan bimbingan konseling kepada siswa yang menjadi korban dan pelaku bullying, dan bagi keluarga khususnya orang tua diharapkan dapat meningkat. dukungan untuk anak remaja mereka.   The Effect of Family Support on Anxiety Levels in Teenagers Experience Bullying Abstract Background: Adolescence is considered as a transition between childhood to adulthood characterized by physical or biological, cognitive and psychosocial changes. Changes experienced during adolescence are various internal and external problems in adolescents which can be in the form of stress, one of which is bullying. Social support is needed by adolescents to undergo a transition period. This study aimed to determine the effect of family support and anxiety levels in adolescents with bullying at SMA Negeri 7 Jakarta. Methods: A cross sectional study was done from February to June 2020 at SMA Negeri 7 Jakarta. Total 148 students were selected using simple random sampling who were interviewed online using google form. Pearson Correlation Test and T-Independent test was performed to analysed the data. Results: The results of this study found that there was a relationship between family support and the level of anxiety among bullying adolescents at SMA Negeri 7 Jakarta (p value = 0,000). Conclusion: Nurses can provide education regarding the anxiety experienced by adolescents with bullying, schools are expected to provide counseling guidance to students who are victims and perpetrators of bullying, and for families, especially parents, it is expected to increase. support for their teenagers.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Anita Suciati ◽  
Rahmawati Rahmawati ◽  
Deasy Yunika Khairun

ABSTRACTmotivated by problems in adjusting to students. The purpose of this study is to look at the level of adjustment in students, then make a program design to improve adjustment, especially in class X students of SMA Negeri 1 Petir. This type of research is quantitative research. Sampling with simple random sampling technique with a sample of 189 study students. Characteristics of this study population are male and female, aged in adolescence aged 15 to 18 years, and all grade X students who attend SMA 1 Petir. Research on adjustment is carried out by looking at four aspects, namely emotional maturity, intellectual maturity, social maturity and responsibility. The data collection technique used is to spread research instruments in the form of a questionnaire, while the data analysis technique used is quantitative descriptive. After the Pearson Correlation data is obtained, the results of r count are compared with r tables. If r arithmetic> r table then the instrument is declared valid. The results of the r table obtained from the significance of 5% and the number of respondents is 45, the r table obtained by 0.294. The results showed the level of adjustment experienced by students was in the medium category with a 74% presentation. After knowing the level of adjustment, the design of the program is made according to the needs that are known from the research results that have been obtained. Keywords: Self-Adjustment, Program of Social Personal Guidance ABSTRAK Penelitian ini dilator belakangi oleh adanya permasalahan dalam penyesuaian diri pada peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk melihat tingkat penyesuaian diri pada peserta didik, kemudian membuat rancangan program untuk meningkatkan penyesuaian diri khususnya pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Petir. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel dengan teknik simple Random Sampling dengan jumlah sampel penelitian 189 peserta didik. Karakteristik pada populasi penelitian ini yaitu laki-laki dan perempuan, berusia pada masa remaja umur 15 sampai 18 tahun, dan seluruh peserta didik kelas X yang bersekolah di SMA Negeri 1 Petir. Penelitian mengenai penyesuaian diri dilakukan dengan melihat dari empat aspek yaitu kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan sosial dan tanggung jawab. Teknik pengumpulan data yang digunakanya itu dengan menyebar instrument penelitian berupa angket, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Setelah data pearson corelation didapat, maka hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka intrumen dinyatakan valid. Hasil r tabel didapat dari hasil signifikansi 5% dan banyaknya responden yaitu 45 maka didapat r tabel sebesar 0,294. Hasil penelitian menunjukan tingkat penyesuaian diri yang dialami peserta didik berada pada kategori sedang dengan presentasi 74%. Setelah mengetahui tingkat penyesuaian diri, maka rancangan program dibuat sesuai dengan kebutuhan yang diketahui dari hasil penelitian yang telah didapat. Kata Kunci :Penyesuaian Diri, Program Bimbingan Pribadi Sosial


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document