ETNOLINGUAL
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

38
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Airlangga

2580-0280

ETNOLINGUAL ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Kharis Marpudianto

Abstract This research examines Donald Trump and David Muir’s Utterances on ABC News and in Charlie Rose Show. The researcher also focuses positive politeness used by David Muir and Donald Trump. The researcher mainly utilized Pragmatics theory by Brown and Levinson which consists of four strategies, there are positive politeness, negative politeness, bald on record, and off record but, the researcher only focuses in positive politeness. As the methodology, the researcher used descriptive-qualitative approach to concern the description and the interpretation of Donald Trump videos. Under descriptive-qualitative method, this research significantly gives a wider understanding about how linguistic subjects emerges through pragmatics structure. The researcher gathered the data by downloading the interviews of Donald Trump on ABC News and in Charlie Rose Show, also the factors that influenced positive politeness used by David Muir and Donald Trump. As the result, there are 28 data were collected in this research and contained 10 types of positive politeness strategies based on Brown and Levinson’s theory. Moreover, there are two factors that influenced David Muir and Donald Trump. Those are social distance and relative power. Keywords: Pragmatics, Politeness Strategy, Positive Politeness, Donald trump, David Muir.Abstrakpenelitian ini meneliti ucapan Donald Trump dan David Muir di ABC News dan Charlie Rose Show. Peneliti juga memfokuskan pada strategi kesantunan positif yang digunakan oleh David Muir dan Donald Trump. Peneliti menggunakan teori pragmatik dari Brown and Levinson yang terdiri dari empat strategi yaitu, kesantunan positif, kesantunan negatif, ujaran secara langsung, ujaran secara tidak langsung. Tetapi, peneliti hanya lebih fokus di strategi kesantunan positif. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berhubungan dengan deskripsi dan interpretasi dari video Donald Trump. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif bisa memberikan pengertian lebih luas tentang pelajaran linguistik dengan melalui teori pragmatik. Peneliti memperolah data dengan mengunduh video wawancara Donald Trump di ABC News dan Charlie Rose Show dan ada dua faktor yang mempengaruhi David Muir dan Donald Trump. Sebagai hasil dari penelitian ini, peneliti menemukan 28 data yang terdapat di penelitian ini dan ada 10 macam srategi kesantunan positif. Selain itu ada 2 sebab yang mempengaruhi David Muir dan Donald Trump untuk melakukan strategi kesopanan positif yaitu jarak sosial dan kekuasaan tidak mutlak. Kata kunci: Pragmatik, Strategi Kesantunan, Kesantunan Positif, Donald Trump, David Muir.


ETNOLINGUAL ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Fauzi Usrya Kanaza

This paper examines the types of language functions used in the utterances and the one which is dominantly used in Meghan Markle’s speech. By applying qualitative method, the researcher analyze the utterance produced by Meghan Markle as the speaker, was delivering her speech. The researcher uses the five function of language proposed by Jakobson, they are referential function, conative function, emotive function, poetic function, and phatic function. The results show that there are five types of language functions used in Meghan Markle’s speech. The first most dominant function used is conative function (32%) which is found in 6 utterances. The second most dominant function is emotive function (26%) which is found in 5 utterances. Then referential function was found in 4 utterances (21%), phatic is found in 3 utterances (16%), while poetic function is found in 1 utterance only (5%). In addition, metalingual function is not used at all. Thus, it can be concluded that as the speaker, Meghan Markle wants to wants to influence her addressee through her utterances.Key word: Language, language function, speech


ETNOLINGUAL ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Asrianti Anti
Keyword(s):  

Penelitian ini dilakukan di SMP Labschool Untad Palu. Masalah dalam penelitian ini adalah untuk siswa yang tertarik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII D. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Lasbchool Untad Palu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang membantu 121 orang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah sampel 25 siswa. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, angket. Analisis data terdiri dari mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan melengkapi kesimpulan.Berdasarkan analisis data yang menarik minat siswa kelas VIII SMP Lasbchool Untad Palu pada pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang berminat pada hal ini dapat dipelajari dari hasil angket yang dibagikan, pada angket ini menawarkan 10 pertanyaan yang dapat ditawarkan minat para siswa untuk bahasa, dari pertanyaan ini dapat diketahui Persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti halnya keterampilan guru dalam mengelola kelas harus lebih ditingkatkan, dan dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran.pada angket tersebut memiliki 10 pertanyaan yang menarik minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, dari jawaban tersebut dapat diklaim persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti keterampilan guru dalam mengelola kelas harus lebih ditingkatkan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran. pada angket tersebut memiliki 10 pertanyaan yang menarik minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, dari jawaban tersebut dapat diklaim persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti keterampilan guru dalam meningkatkan kelas, dan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar


ETNOLINGUAL ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Dhea Tisane Ardhan

Related to the political aspect, language selection becomes a crucial element for the perpetrators. Political language can be considered to have a "purpose-oriented" or it orients towards certain goals. This study aims to find out the types of utterances based on JL Austin's perspective, the types of illocutionary act based on Searle's theory that emerged in the inaugural speech of Governor Anies Baswedan, and also the hidden ideology conveyed by Anies Baswedan by using the types of utterances and illocutionary acts that occur in his inaugural speech. The method used in this research was descriptive qualitative. Data from this study were obtained from Anies Baswedan's political speech which was delivered on 16 October 2017 at the City Hall of DKI Jakarta. The results of this study indicate that Anies Baswedan uses two types of utterances, namely assertive and performative. In addition, the type of illocutionary act that is most commonly found in Anies Baswedan's speech is assertive illocutionary act.Keywords: Political language, utterances, illocutionary acts


ETNOLINGUAL ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Hidayatul Fitria ◽  
Dian Riesti Ningrum ◽  
Suhandoko Suhandoko

This research aims to identify politeness strategies reflected by the main character in “Bridge to Terabithia” movie. Qualitative method is used by the researcher to analyze the data. The data are the utterances of the main character that include politeness strategies. In analyzing the data, the researcher uses theory by Brown and Levinson (1987) about politeness strategies. The results of this research show that there are four types of politeness strategies which used by the main character in this movie. The most type that used is bald on record strategy and positive politeness strategy. The factors in using politeness strategies by the main character in this movie are payoffs in each strategy and circumstances (sociological variables). The researcher hopes that this research could give the contribution toward the next researchers. Moreover, some recommendations are given to the next researchers who will do the same research on politeness strategies either in the movie or in other forms. Key Words: Politeness strategies, Bridge to Terabithia


ETNOLINGUAL ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Intan Tia Ajeng Aryani

Salah satu bentuk pragmatik adalah nilai kesantunan dalam suatu ujaran dari bahasa yang digunakan. Brown (2015) menyatakan bahwa bahasa adalah instrumen pembeda antara manusia dengan makhluk yang lain, sedangkan kesantunan adalah fitur bahasa yang mengungkapkan sifat sosialitas manusia melalui cara berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan bentuk kesantunan yang digunakan oleh presenter dalam acara talkshow. Data yang digunakan dalam penelitian berasal dari ujaran-ujaran presenter Ellen Talkshow dan Ini Talkshow. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kedua presenter dalam talkshow tersebut memiliki persamaan yaitu cenderung menggunakan strategi kesantunan positif. Penggunaan strategi kesantunan positif dipilih oleh kedua presenter ini guna memelihara hubungan sosial dengan tamunya.Kata kunci: strategi kesantunan, pragmatik lintas budaya, talkshow


ETNOLINGUAL ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Fitriyatuz Zakiyah
Keyword(s):  

Abstrak  Aplikasi Permainan ‘Fast for Word Reading Series’ menawarkan proses pengajaran membaca bahasa Inggris yang efektif hanya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Aplikasi ini menggunakan pendekatan Effective Reading yang telah dipaparkan oleh National Learning Corporation. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran pendekatan instruksional Effective Reading pada sebuah game untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Inggris anak. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif untuk menjelaskan secara rinci bagaimana metode yang digunakan oleh permainan tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca anak. Objek pada penelitian ini adalah aplikasi Fast for Word Reading Series. Hasil menunjukkan bahwa lima pendekatan dari effective Reading telah diterapkan dalam permainan Fast for Word Reading Series. Kelima tahap itu, telah membagi permainan ini menjadi enam seri. Sehingga anak mampu meningkatkan keterampilan dan pemahaman membaca bahasa Inggris dengan baik. Selain itu, melalui pendekatan yang efektif dan pembelajaran yang dimulai dari dasar yaitu kesadaran fonemik hingga mampu mebaca dan memahami suatu teks yang mereka baca.


ETNOLINGUAL ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Tia Aprilianti Putri

Translation is a process of changing an original text from one language into another. Nowadays its role is important in almost every single aspect of human’s life. Since its role becomes more vital, the quality of the result of translation must be qualified as well. Doing translation is not an easy task, it is a combination of skill and art. The translators should have enough knowledge about the important aspects from both source language and target language. However there are still many difficulties appear while doing translation. Those difficulties lead the translators make errors while translating. After reviewing some research conducted, the writer of this research discovers the types of translation errors and the causes which lead the errors done by many translators. The most dominant types of errors in translation experienced by the translators lie in surface structure such as semantic, lexical, morphology, and grammar errors. However another type of errors in translation lies in deep structure which is connected with culture differences between both source and target language. The second discovery is about the causes of errors in translation. The most common causes is lack of knowledge about linguistic aspect of the target language can cause the errors. Another primary factor is the anxiety of the translators themselves causes the errors in translation.


ETNOLINGUAL ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Anita Risma Pratiwi

Dalam berkomunikasi di bidang perdagangan, seringnya penutur mengaplikasikan tindak tutur ilokusi, yaitu tindak tutur direktif yang diutarakan oleh penutur kepada mitra tuturnya agar mau melakukan apa yang dikehendaki si penutur. Namun, belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti tindak tutur direktif pada kegiatan jual beli di suatu situs pasar online Indonesia, khususnya Kaskus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami cara-cara tindak tutur direktif yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam percakapan di Forum Jual Beli Kaskus. Baik penjual maupun pembeli bertindak tutur direktif dengan cara menggunakan kalimat imperatif dan kalimat performatif berpagar. Akan tetapi, yang membedakan adalah dari tindak tutur direktif yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli mereka menggunakan kalimat keharusan.


ETNOLINGUAL ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Angkita Wasito Kirana

AbstrakAda banyak kemampuan yang dilibatkan dalam proses membaca terlebih pada proses membaca anak bilingual dan gangguan pada prosesnya menyebabkan gangguan pada proses membaca. Salah satu gangguan tersebut adalah disleksia. Dari beberapa penelitian yang dikaji pada makalah ini didapat tiga faktor yang mempengaruhi gangguan membaca pada anak bilingual dengan disleksia; gangguan pada phonological awareness dan visual attention span serta adanya perbedaan ortografis pada kedua bahasa yang diperoleh anak tersebut. Pada beberapa kasus ditemukan hanya salah satu kemampuan yang mengalami gangguan sementara pada kasus lain terdapat gangguan pada kedua kemampuan pada satu individu. Selain itu makalah ini juga membahas korelasi ketiga faktor tersebut pada masing-masing bahasa yang diperoleh anak-anak tersebut. Dari beberapa penelitian yang dikaji, ditemukan bahwa gangguan pada phonemic awareness dan  visual attention span mempengaruhi deviasi pada kedua bahasa meskipun terdapat perbedaan pada tingkat keparahan deviasi dan banyaknya kesalahan yang ditemukan pada masing-masing bahasa. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh tingkat ketransparanan ortografi masing-masing bahasa yang berbeda. Karena itu dibutuhkan intervensi yang sesuai dengan kemampuan yang mengalami gangguan dan tingkat ketransparanan ortografi pada bahasa target.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document