Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

56
(FIVE YEARS 47)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Trisakti

2654-4725

Author(s):  
Markus Jiuhanteng ◽  
Acep Iwan Saidi ◽  
R. Drajatno Widi Utomo

<p>Abstract This paper is a study of Andreas Gursky’s photo Rhein II. In this study, the post-structural semiotic analysis method is used to interpret meaning based on signs on the Rhein II. The post-structural semiotic analysis becomes the basis for interpreting meanings using related references. In the study of Rhein II photo objects, visual text analysis is expected to provide positive benefits for the development of photography, especially academically. Rhein II is a photo by Andreas Gursky. In Rhein II’s photograph, a contemporary photo is presented as a multi-reality representation analyzed using the post-structural semiotic method. The object of research is interpreted as a text that has a layer of meaning that is squeezed out of its essence by semiotics. The deconstruction of the signification system in the visual element is identified by reading the structural postal semiotic theory codes: text analysis process, creation process. The results of semiotic extraction produce an interpretive study of Rhein II which is full of meaning.</p><p>Keyword: imagery, photography, semiotica</p><p>Abstrak Makalah ini merupakan kajian dari foto Rhein II karya Andreas Gursky. Dalam kajian ini digunakan metode analisis semiotika post struktural untuk menginterpretasikan makna berdasarkan tanda-tanda pada Rhein. Analisis semiotika post struktural menjadi landasan dalam menginterpretasikan makna-makna dengan menggunakan referensi terkait. analisis teks visual, dalam kajian objek foto Rhein II diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan yang positif bagi perkembangan fotografi khususnya secara akademis. Rhein II adalah foto karya Andreas Gursky. Dalam karya Rhein II, sebuah foto kontemporer dihadirkan sebagai representasi multi realitas yang dianalisis menggunakan metode semiotika post struktural. Objek penelitian dimaknai sebagai teks yang memiliki lapisan makna yang terperas esensinya oleh semiotika. Dekonstruksi sistem penandaan dalam elemen visual diidentifikasikan dengan pembacaan kode-kode teori semiotika pos struktural. Proses analisis teks, proses penciptaan. Hasil ekstraksi semiotika menghasilkan kajian interpretatif Rhein II yang sarat makna.</p><p>Kata kunci: citra imaji, fotografi, semiotika</p>


Author(s):  
Anak Agung Ngurah Gede Marhendra ◽  
Agung Eko Budiwaspada ◽  
Sangayu Ketut Laksemi Nilotama

<p>Abstract Design of Cemara Ceramics Visual Rebranding Identity aims to produce a concept strategy and visual rebranding of the Cemara Ceramics company and produce a Cemara Ceramics rebranding visual identity design in order to encourage the creation of a new identity image. The method in this design uses a 5-stage Design Thinking approach, namely Empathize, Define, Ideate, Prototype and Test. The result achieved is the design of the new Cemara Ceramics corporate identity. With the use of the design thinking method in this research, various problems related to the company image of Cemara Ceramics can be found. The core problem obtained is how to design a strategy and concept of visual identity rebranding to encourage the creation of a new corporate image of Cemara Ceramics.</p><p>Keywords: visual rebranding identity, concept strategy, design thinking</p><p>Abstrak Perancangan Identitas Visual Rebranding Citra Perusahaan Cemara Ceramics ini bertujuan untuk menghasilkan strategi konsep dan visual rebranding perusahaan Cemara Ceramics serta menghasilkan rancangan identitas visual rebranding Cemara Ceramics dalam rangka mendorong terciptanya citra identitas yang baru. Metode dalam perancangan ini menggunakan pendekatan 5 tahapan Design Thinking yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Hasil yang dicapai yaitu rancangan corporate identity Cemara Ceramics yang baru. Dengan adanya penggunaan metode design thinking pada penelitian ini dapat menemukan berbagai permasalahan terkait citra perusahaan Cemara Ceramics. Permasalahan inti yang didapat yaitu mengenai bagaimana merancang strategi dan konsep identitas visual rebranding untuk mendorong terciptanya citra baru perusahaan Cemara Ceramics.</p><p>Kata kunci: identitas visual rebranding, strategi konsep dan visual, design thinking</p>


Author(s):  
Robert Mugabe ◽  
R. Drajatno Widi Utomo ◽  
Elda Franzia Jasjfi

<p><strong><em>A</em></strong><strong><em>bstract</em></strong></p><p> </p><p><em>Digitalizatio</em><em>n is an effort to save the text from being destroyed due to hostile climate and humidity. Therefore, observers, enthusiasts, researchers and script owners as well as the government must unite to build synergies in saving and maintaining the script. Thus, the digitalization program which is currently being promoted by various parties or agencies can truly save the nation's intellectual treasure contained in the text. At least, HB Jassin's Literary Documentation Center can take the lead in digitizing theater scripts. With the involvement of the textbook community and official state institutions, it is hoped that there will be some kind of website that takes into account its use as a form of digitization as a form of sustainable national preservation of theater scripts.</em></p><p><strong>Ke</strong><strong>ywords: </strong><em>digitalization</em><em>, teather manuscripts, Center for Literary Documentation of HB Jassin, usability.</em></p><p> </p><h1> </h1><h1>Abstrak</h1><p>Digitalisasi merupakan sebuah upaya penyelamatan naskah dari kemusnahan akibat iklim dan kelembaban udara yang tidak bersahabat. Oleh karena itu, para pemerhati, peminat, peneliti, dan pemilik naskah serta pemerintah harus bersatu padu untuk membangun sinergi dalam hal penyelamatan dan pemeliharaan naskah. Dengan demikian, program digitalisasi yang kini sedang digalakkan oleh berbagai pihak atau instansi benar-benar dapat menyelamatkan khazanah intelektual bangsa yang terkandung di dalam naskah. Setidaknya, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dapat tampil sebagai garda depan dalam urusan digitalisasi naskah teater. Dengan pelibatan komunitas pernaskahan dan lembaga resmi negara, diharapkan adanya semacam situs web yang memerhatikan usability sebagai bentuk digitalisasi sebagai wujud penyelamatan naskah teater secara nasional yang berkesinambungan.</p><strong>Kata kunci</strong>: digitalisasi, naskah teater, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin<em>, usability.</em>


Author(s):  
Fitri Aridanti Alamsjah ◽  
Yan Yan Sunarya ◽  
Ganal Rudiyanto

<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Tenun Sengkang adalah salah satu tekstil khas Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan sejak abad ke-15 dan terus berkembang hingga saat ini. Implementasi warna yang indah dan  aneka ragam hias pada tenun yang memiliki makna penting di dalamanya bagi masyarakat Bugis. Akan tetapi, transformasi budaya telah memberikan intervensi dalam proses pembuatannya seperti penggunaan pewarna kimia dan mulai meninggalkan pewarna alami yang dianggap jauh lebih sulit. Namun jika ditinjau kembali, nilai estetika yang dihasilkan juga mulai tergeser dan perlu dipertimbangkan kembali dengan isu keberlanjutan sebagai dampak yang dihasilkan. Eksplorasi terhadap sumber daya alam yang tersedia dapat dilakukan sebagai upaya menghasilkan alternatif pewarna alami pada tekstil. Tumbuhan daun suji merupakan tumbuhan yang akan dieksplor lebih jauh untuk mengetahui potensi yang dapat dihasilkan.      </p><p><strong>Kata-kata kunci: </strong><em>Eksplorasi,</em><strong> </strong><em>Fesyen keberlanjutan, Tenun Sengkang, Tumbuhan daun suji</em></p><p><strong> </strong></p><p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>Since the 15<sup>th</sup> century until now, South Sulawesi is producing their own textile called as Tenun Sengkang and becoming one of the Indonesia’s heritage. The implementation of the colours and the various pattern on the textile itself have the important meanings for the Bugis civilization. However, the cultural transformation has provided intervention through the production process such as the adaption of using chemical dyes and begins to abandon the natural dyes as they thought using chemical is much simpler and efficient. In fact, those things will be resulting the shifting of the aesthetic value of the Tenun Sengkang itself and needs to be reconsidered with the issue of the sustainability. In aiming to provide an alternative natural dyes, the researcher will do explorations on suji leaf to analyze the potential natural dyes to be applied on Tenun Sengkang.   </em></p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Explorations, Sustainability, Suji Leaf, Tenun Sengkang </em>


Author(s):  
Markus Jiuhanteng ◽  
Acep Iwan Saidi ◽  
Drajatno Widi Utomo

<p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>This paper is a study of Andreas Gursky's photo Rhein II. In this study, the post-structural semiotic analysis method is used to interpret meaning based on signs on the Rhein II. The post-structural semiotic analysis becomes the basis for interpreting meanings using related references. In the study of Rhein II photo objects, visual text analysis is expected to provide positive benefits for the development of photography, especially academically. Rhein II is a photo by Andreas Gursky. In Rhein II's photograph, a contemporary photo is presented as a multi-reality representation analyzed using the post-structural semiotic method.</em></p><p><em>The object of research is interpreted as a text that has a layer of meaning that is squeezed out of its essence by semiotics. The deconstruction of the signification system in the visual element is identified by reading the structural postal semiotic theory codes: text analysis process, creation process. The results of semiotic extraction produce an interpretive study of Rhein II which is full of meaning.</em></p><p><em>Keyword:Imagery, Photography, Semiotica </em></p><p><em> </em></p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Makalah ini merupakan kajian dari foto Rhein II karya Andreas Gursky. Dalam kajian ini digunakan metode analisis semiotika post struktural untuk menginterpretasikan makna berdasarkan tanda-tanda pada Rhein. Analisis semiotika post struktural menjadi landasan dalam menginterpretasikan makna-makna dengan menggunakan referensi terkait. analisis teks visual, dalam kajian objek foto Rhein II diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan yang positif bagi perkembangan fotografi khususnya secara akademis. Rhein II adalah foto karya Andreas Gursky. Dalam karya Rhein II, sebuah foto kontemporer dihadirkan sebagai representasi multi realitas yang dianalisis menggunakan metode semiotika post struktural.</p><p>Objek penelitian dimaknai sebagai teks yang memiliki lapisan makna yang terperas esensinya oleh semiotika. Dekonstruksi sistem penandaan dalam elemen visual diidentifikasikan dengan pembacaan kode-kode teori semiotika pos struktural. Proses analisis teks, proses penciptaan. Hasil ekstraksi semiotika menghasilkan kajian interpretatif  Rhein II  yang sarat makna.</p><p> </p><p>Kata kunci : Citra imaji, Fotografi, Semiotika</p>


Author(s):  
Rizki Auliazmi ◽  
Ganal Rudiyanto ◽  
R. Drajatno Widi Utomo

<pre><strong><em>Abstract</em></strong></pre><pre><strong><em>Aesthetic Studies of Visual Interface and User Experience In the Ruangguru Application</em></strong><em>, Visual interface design is a graphic design medium which in this digital age has been widely seen by the public, in this period of large-scale social restrictions, many daily activities use digital media and internet, one of which is school, many use online-based applications or websites to do learning. It's just that these users still lack the habit of using similar applications, for that we need a good user interface to help users use the application, one of the online learning applications is Ruangguru, an application that is well known by the public. In this study, the researcher intends to examine how the user interface of the Ruangguru application affects its users, User Experience is needed to be able to assess the User Interface has been well received by users, for that aesthetic value is also a supporter of the assessment of the User Interface because aesthetics is one of the the most important aspects of designing a Visual Interface</em></pre><pre><em> </em></pre><pre><strong><em>Keyword: </em></strong><em>User Interface, User Experience, Aesthetic Experience Structure, Ruangguru</em></pre><pre> </pre><p><strong>Abstrak</strong></p><p><strong>Kajian Estetika <em>Visual Interface</em> dan <em>User Experience Pada</em> Aplikasi Ruangguru, </strong><em>Visua</em>l <em>interface design</em> merupakan sebuah media desain grafis yang pada zaman digital ini sudah banyak dilihat oleh masyarakat, di masa pembatasan sosial berskala besar ini, banyaknya kegiatan-kegiatan sehari-hari yang menggunakan media digital dan internet, salah satunya adalah sekolah, banyak yang menggunakan aplikasi atau <em>website</em> berbasis online untuk melakukan pembelajaran. Hanya saja masih kurang kebiasaan dari pengguna-pengguna tersebut dalam menggunakan aplikasi sejenisnya, untuk itu diperlukannya <em>user interface</em> yang baik untuk membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi, salah satu aplikasi belajar online tersebut adalah Ruangguru, merupakan aplikasi yang cukup dikenal oleh masyarakat. Dalam penelitian kali ini peneliti bermaksud mengkaji bagaimana pengaruh <em>user interface</em> aplikasi ruangguru tersebut terhadap penggunanya, <em>User Experience</em> pengguna diperlukan untuk dapat menilai User Interface sudah dapat diterima dengan baik oleh pengguna, untuk itu nilai estetika juga menjadi pendukung penilaian <em>User Interface</em> tersebut dikarenakan estetika merupakan salah satu aspek terpenting pada perancangan <em>Visual Interface</em></p><p> </p><p><strong>Kata kunci: </strong><em>User Interface, User Experience, </em>Struktur Pengalaman Estetika<em>, </em>Ruangguru</p>


Author(s):  
Rhomina Hestiningtyas ◽  
Achmad Syarief ◽  
Agung Eko Budiwaspada

<p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>Lino Printing is one of the manual printing techniques that belongs to the High printing technique which is part of the graphic arts. In the history of the development of graphic arts in Indonesia, it has been able to become a means of publishing news of Indonesian independence, but the nature of this printing technique that can be duplicated makes graphic art not develop because it is considered not exclusive and its originality is doubtful However, the interesting characteristic became the inspiration to use this technique in illustration work based on the narrative in the story of Sabai nan Aluih. This research uses practice lead research method. This method is used so that the work process can be done more freely. The story of sabai nan Aluih was chosen as a form of concern for Indonesian folklore.</em></p><p><em>Keywords: lino-printing, illustration, Indonesian folklore, Sabai nan Aluih.</em></p><p><strong> </strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Lino Printing adalah salah satu teknik cetak manual yang termasuk dari teknik cetak Tinggi yang merupakan bagian dari seni grafis. Dalam sejarah perkembangan seni grafis di Indonesia mampu menjadi sarana publikasi berita kemerdekaan indonesia, namun sifat teknik cetak ini yang dapat di duplikasi membuat seni grafis tidak berkembang karena dianggap tidak eksklusif dan diragukan originalitasnya. Tetapi ciri khas yang menarik menjadi inspirasi untuk menggunakan teknik ini dalam karya ilustrasi yang berdasarkan narasi dalam cerita Sabai nan Aluih. Penelitian ini menggunakan metode practice lead research. metode ini digunaka agar proses berkarya dapat di lakukan dengan lebih leluasa. Cerita sabai nan Aluih di pilih sebagai wujud kepedulian terhadap cerita rakyat Indonesia.</p><p><strong>Kata kunci: </strong><em>lino-printing,</em> ilustrasi, cerita rakyat Indonesia, Sabai nan Aluih.</p>


Author(s):  
Anak Agung Ngurah Gede Marhendra ◽  
Agung Eko Budiwaspada ◽  
Sangayu Ketut Laksemi Nilotama

<p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><strong><em>Desig</em></strong><strong><em>n of Cemara Ceramics' Visual Rebranding Identity </em></strong><em>aim</em><em>s to produce a concept strategy and visual rebranding of the Cemara Ceramics company and produce a Cemara Ceramics rebranding visual identity design in order to encourage the creation of a new identity image. The</em></p><p><em>metho</em><em>d in this design uses a 5-stage Design Thinking approach, namely Empathize, Define,</em></p><p><em>Ideate</em><em>, Prototype and Test. The result achieved is the design of the new Cemara Ceramics corporate identity. With the use of the design thinking method in this research, various problems related to the company image of Cemara Ceramics can be found. The core problem obtained is how to design a strategy and concept of visual identity rebranding to encourage the creation of a new corporate image of Cemara Ceramics.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Visual Rebranding Identity, concept strategy, Design Thinking</em></p><p> </p><h1>Abstrak</h1><h3>Perancangan Identitas Visual Rebranding Citra Perusahaan Cemara Ceramics ini bertujuan</h3><p><em>untu</em><em>k menghasilkan strategi konsep dan visual rebranding perusahaan Cemara Ceramics serta menghasilkan rancangan identitas visual rebranding Cemara Ceramics dalam rangka mendorong terciptanya citra identitas yang baru. Metode dalam perancangan ini menggunakan pendekatan 5 tahapan Design Thinking yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Hasil yang dicapai yaitu rancangan corporate identity Cemara Ceramics yang baru. Dengan adanya penggunaan metode design thinking pada penelitian ini dapat menemukan berbagai permasalahan terkait citra perusahaan Cemara Ceramics. Permasalahan inti yang didapat yaitu mengenai bagaimana merancang strategi dan konsep identitas visual rebranding untuk mendorong terciptanya citra baru perusahaan Cemara Ceramics.</em></p><p><strong>Kat</strong><strong>a kunci: </strong><em>Identita</em><em>s Visual Rebranding</em>, <em>strateg</em><em>i konsep dan visual, Design Thinking</em></p>


Author(s):  
Wijil Susetyo Gunarso ◽  
Ahadiat Joedawinata ◽  
Agung Eko Budiwaspada

<pre><strong><em>Abstract</em></strong><strong><em> </em></strong></pre><p>Why Trip Tour and Travel <em>is a company which engaged in tour and travel service provider, as an old company which engaged in tour and travel service provider bussines sector, it needs an effort to create image and strong identity, so that company’s identity can increase. Thus, rebranding is needed as an effort of increasing company’s identity through some media, for example logo, website, social media, mobile apps which finally it creates a GSM ( Graphic standard manual) this planning aims to rebranding </em>Why Trip Tour and Travel <em>will show more fresh visual. In this rebranding is needed some steps to recieve appropriate result. First step is interviewing and observation, collecting data, creative strategy from </em>Why Trip Tour and Travel <em>and next step is processing design planning. Through all of steps, it will recieve key word as rebranding reference, is safe trip. The result of this final project is a logo, website, soscial media, and mobile apps which create a GSM ( Graphics </em><em>S</em><em>tandard </em><em>M</em><em>anual) , it will be propposed to ownrer of </em>Why Trip Tour and Travel <em>company.</em></p><p><strong><em>Key word</em></strong><em>: Rebranding, why trip tour and travel, Company’s identity</em></p><pre> </pre><p><strong>Abstrak </strong></p><p>Why Trip Tour and Travel adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan jasa tour dan perjalanan. Sebagai perusahaan yang cukup lama brgerak di sector bisnis penyedia layanan jasa tour dan perjalanan, perlu adanya upaya membangun citra serta identitas yang kuat sehingga mampu meningkatkan identitas perusahaan. Maka dari itu, diperlukan upaya rebranding sebagai upaya peningkatan identitas perusahaan melalui beberapa media berupa pembuatan logo, website, sosial media, mobile apps yang akhirnya nanti membentuk sebuah GSM (Graphic Standart Manual). perancangan ini bertujuan untuk me-rebranding Why Trip Tour and Travel yang mana akan menampilkan visual yang lebih segar dari sebelumnya. Dalam rebranding ini diperlukan beberapa tahapan untuk mendapatkan hasil yang sesuai, yakni diawali dengan wawancara serta observasi, pengumpulan data, strategi keratif dari pihak Why Trip Tour and Travel, dan kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan desain. Dari tahapan tersebut nantinya didapatkan kata kunci sebagai acuan rebranding, yaitu Safe Trip. Hasil dari laporan tugas akhir ini berupa logo, website, sosial media, mobile apps yang akhirnya nanti membentuk sebuah GSM (Graphic Standart Manual). yang akan diajukan kepada pemilik perusahaan Why Trip Tour and Tavel.</p><p><strong>Kata kunci: </strong>Rebranding, Why Trip Tour and Travel, Identitas Perusahaan</p>


Author(s):  
Annisa Nussaiba Azzahra ◽  
Cama Juli Rianingrum ◽  
Ahadiat Joedawinata

<p>Abstract<br />Human behavior is defined as an effort made by humans because of a need. A human being is said to<br />have reasonable behavior if there is an effort to harmonize the role of humans on their needs as individual<br />beings and also as social beings. Spatial Language Theory explains that human reputation and the way<br />they get along with other humans are the most powerful things that humans feel. Therefore, the way in<br />which a space facilitates or hinders this behavior is the most important thing to consider when observing<br />and designing a space. In line with this theory, the theory of 9 Guiding Elements of Design explains that<br />the ideal design of a space is carried out through a process of analysis of the Needs and Wills of the space<br />user. This study aims to identify the effect of Cohousing Communal Space in Kampung Communities<br />in East Java on the Behavior of Community Members. The qualitative narrative research method was<br />chosen to examine: Primary Data Sources, in the form of direct observations and interviews conducted<br />by research assistants on the research object, and Secondary Data Sources, namely a collection of<br />various literature studies and documentation related to the research object. From the results of the<br />analysis carried out on the elements: User-Maker of Sapce, Content of Space and Shaper of Space, it can<br />be concluded that there are three Cohousing indicators found in the Kampung Community, namely:<br />Sense of Safety, Contractual Character, and Contractual Community. There is a match between the<br />behavior of community members with the physical and social background in the village community.<br />The behavior of the Village Community Members is formed because of the Communal Activities that<br />are carried out repeatedly in the Communal Space within the Village Community. This is due to the<br />Homogeneous Needs of Community Members.</p><p><br /><strong>Keywords: cohousing, communal space, 9 guiding elements of design, the language of space, human</strong><br /><strong>behavior</strong></p><p>Abstrak<br />Perilaku Manusia didefinisikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan oleh manusia<br />dikarenakan adanya kebutuhan. Seorang manusia dikatakan memiliki perilaku wajar<br />apabila didalamnya terdapat upaya penyelarasan peran manusia atas kebutuhan mereka<br />sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Teori Bahasa Ruang menjelaskan<br />bahwasanya reputasi manusia dan cara mereka bergaul dengan manusia lain adalah hal<br />paling kuat yang dirasakan oleh manusia. Oleh karena itu, cara bagaimana sebuah ruang<br />memfasilitasi atau menghalangi perilaku ini menjadi sebuah hal yang paling diperhatikan<br />ketika melakukan pengamatan dan perancangan ruang. Sejalan dengan teori tersebut, dalam<br />teori 9 Unsur Pemandu Desain dijelaskan bahwasanya perancangan sebuah ruang secara<br />ideal dilakukan melalui proses analisa terhadap faktor Needs dan Wills dari pengguna ruang.<br />Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh Ruang Komunal Cohousing pada<br />Komunitas Kampung di Jawa Timur terhadap Perilaku Anggota Komunitasnya. Metode<br />penelitian deskriptif kualitatif dipilih untuk mengkaji: Sumber Data Primer, berupa hasil<br />observGasi langsung dan wawancara yang dilakukan oleh asisten peneliti terhadap objek penelitian, serta Sumber Data Sekunder, yaitu kumpulan berbagai studi literatur dan dokumentasi terkait objek penelitian. Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap unsur-unsur:</p><p>Pengguna-Pembuat Ruang, Muatan Ruang, dan Pembentuk Ruang dapat disimpulkan bahwa<br />terdapat tiga indikator Cohousing yang ditemukan di dalam Komunitas Kampung, yaitu:<br />Sense of Safety, Contractual Character, dan Contractual Community. Terdapat kesesuaian antara<br />perilaku anggota komunitas dengan latar fisik dan latar sosial di dalam komunitas kampung.<br />Perilaku Anggota Komunitas Kampung terbentuk karena adanya Aktifitas Komunal yang<br />dilakukan secara berulang pada Ruang Komunal di dalam Komunitas Kampung. Hal ini<br />dikarenakan Kebutuhan Anggota Komunitas yang bersifat Homogen.<br /><strong>Kata kunci: cohousing, ruang komunal, 9 unsur pemandu, the language of space, perilaku manusia</strong></p><p><strong><br /></strong></p><p> </p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document